webnovel

Kenapa Aku Sendirian

Seorang anak remaja perempuan dari kecil hingga sekarang ia selalu sendirian, dia di jauhi anak-anak lain bahkan penduduknya sekalipun lalu dia bertemu seseorang yang mirip dengannya! Dan dunia ini terdapat 15 kerajaan yang memiliki zaman yang berbeda-beda. Perjalanan sang tokoh utama akan sangat sulit karena akan dihadang oleh monster-monster yang kuat dan sang tokoh utama harus bisa menerima kenyataan yang menurutnya sulit untuk diterima. Di antara kelimabelas kerajaan terdapat tiga Utusan yang berada di kerajaan yang berbeda-beda dan tujuan mereka masih belum diketahui. Apa hubungan anak perempuan itu dengan zaman yang berbeda dan ketiga Utusan? Apakah dunia ini dari awal sudah seperti ini?

Diyah_Lestari_0977 · Fantasy
Not enough ratings
143 Chs

Lavas dikalahkan.

Nero yang melihat sihir Air Rira yang menguap hanya bisa diam dan melanjutkan serangan Tornadonya. Monster itu menyentuh Tornado Nero yang menuju ke arahnya dengan jari telunjuk tangan kanan.

Tornado Nero langsung menghilang, Nero meloncat ke atas dan menikam kepala monster itu dengan tombaknya. Namun, tidak terjadi apa-apa dan tombak Nero tidak bisa di cabut dari kepala monters itu.

"NEROOOO... NAMA MONSTER ITU LAVAS HATI-HATI." Rira melambaikan tangan kanan-nya.

Nero yang tidak fokus pada Lavas terkena pukulan dari Lavas. Dia pun jatuh dan tergeletak di tanah, Nero mengusap mulutnya yang sedikit berdarah dan berdiri lagi dengan gagahnya.

Lavas itu berjalan ke arah Nero dengan tombak yang masih berada di kepalanya atau lebih tepatnya bagian kening Lavas itu.

"Thunder..." langit tiba-tiba mendung di sertai petir yang menyambar Lavas dan bukan hanya itu tombak Nero juga ikut mengeluarkan petir yang menjalar ke seluruh tubuh Lavas.

"Sun..." mendung menghilang dan datang cahaya yang menyinari Lavas dan membakar Lavas dengan teriknya cahaya.

Rira yang melihat itu membuka mulutnya dan terdiam karena terkejut. Meskipun sudah terkena banyak serangan dari Nero, Lavas masih bisa berdiri dengan tubuh yang mulai mengecil.

"Membekulah.... Freeze..." Nero mengepalkan tangan kanan-nya.

Lavas langsung membeku dan tidak bisa bergerak, Nero berlari sebentar dan meloncat ke arah Lavas lalu mencabut tombak Nero yang tertinggal.

Setelah mendarat Lavas langsung hancur berkeping-keping dan berubah menjadi butiran salju.

Nero merasa lega, dia masih bisa mengalahkan Lavas sendirian dan Lavas biasanya berjumlah sangat banyak dalam ukuran kecil tapi yang Nero lawan Lavas yang berukuran sangat besar.

Nero menyimpulkan bahwa Lavas yang berukuran kecil menyatu dengan Lavas lain sehingga setiap kali Lavas menyatu tubuh mereka menjadi besar.

Nero menuju ke tempat Rira sambil menyimpan tombaknya atau menghilangkan-nya. Setelah itu, mereka berdua duduk dan bersantai sambil melihat teriknya matahari yang mulai terasa hangat tidak panas seperti tadi.

Cahaya matahari yang tadi seperti sangat kuning karena terlalu terik sekarang cahaya matahari tampak seperti cahaya yang sedikit memutih.

"Rira, apa kau tidak bisa menutup mulutmu yang terbuka?" Nero memegang dagu Rira dengan tangan kiri.

"Mau bagaimana lagi, itu tadi sangat hebat seperti Thunder, Sun, dan tombakmu." Rira menutup mulutnya dan merenung.

Nero menyemangati Rira kalau serangan sihir yang Rira buat sangat bekerja terhadap monster yang berjenis api seperti Lavas. Rira tambah cemberut dan berpikir serangan-nya sama sekali tidak bekerja terhadap monster Lavas.

Nero masih menyemangati Rira sambil senyum. Rira tambah cemberut, Nero kemudian mengeluarkan tombaknya dan menggatakan kepada Rira bahwa Nero pengguna sihir senjata yang berjenis penyerang.

Nero bertanya kepada Rira elemen sihir apa yang bisa di lakukan-nya dan jenisnya apa?

Dari cara melihat Rira yang menggunakan sihir air saat akan membantunya melawan Lavas. Tapi serangan-nya gagal karena jenisnya belum di tentukan,

"Aku memakai sihir air sejak kacil karena itu sihir paling mudah di desaku." Rira melihat kedua telapak tangan-nya.

Nero bertanya kepada Rira "apa Lyra menggatakan sesuatu mengenai jenis-jenis sihir?"

Rira mengangguk lalu menggatakan apa yang Lyra katakan saat mereka berdua berada di pemandian air panas.

"Rira sihir air itu bagimu mudah tapi nyatanya sangat mudah jika kau seorang penyihir. Jenis-jenis sihir bukan seperti api, air, angin, tanah, atau lain-nya sebenarnya jenis sihir adalah kegunaan-nya." Lyra menjelaskan mengenai jenis sihir.

Untuk sebutan sihir api, angin, tanah. Yang seperti itu di sebut elemen sihir, untuk menggunakan elemen sihir harus mempunyai nama elemen sendiri.

Contoh Katanci mempunyai elemen sihir kegelapan, tanah, dan air sisanya belum di ketahui. Elemen yang di miliki Katanci bernama Loss, jadi setiap sihir yang dia keluarkan akan muncul kata Loss untuk mengaktifkan jenis sihir.

"Jenis sihir itu ada apa saja?" Rira mendengarkan Lyra yang sedang menerangkan penjelasan-nya.

Jenis sihir terbagi menjadi tiga yaitu, pelindung, penyembuh, dan penyerang. Lyra menyarankan supaya Rira memilih pelindung untuk melindungi dirinya sendiri.

Nero penasaran jenis sihir apa yang akan di gunakan Rira. Karena saat melawan Lavas sihir yang digunakan Rira itu sama sekali tidak beraturan seperti baru saja menggunakan sihirnya untuk pertama kalinya melawan monster.

Nero berharap bahwa sihir yang akan digunakan oleh Rira adalah sihir penyembuh supaya setiap kali dia bertarung dan terluka ada seseorang yang dapat menyembuhkannya tanpa perlu khawatir bahwa dia akan mati.

Nero berpikir lebih dalam lagi mungkin lebih baik menggunakan sihir penyerang supaya mereka berdua dapat bertarung bersama dan saling tolong-menolong saat melawan monster.

Dan Nero berpikir lagi jika menggunakan sihir pelindung kemungkinan Nero sama sekali tidak berguna karena seharusnya dia melindungi Rira bukannya Rira yang melindunginya, setelah berpikir seperti itu wajah Nero semakin memerah dan dia tersipu malu karena berpikir aneh-aneh tentang Rira

Nero menampar wajahnya supaya menyadarkan dirinya bahwa dia itu tidak seharusnya mengatakan hal seperti itu,

Rira menatap Nero dengan wajah yang tersipu malu, Nero hanya bercanda dan dia juga menggatakan kepada Rira bahwa sihir apa pun yang akan dia gunakan tidak akan merubahmu.

Meskipun suatu hari, Rira akan berubah Nero pasti akan mengembalikan Rira seperti semula. Saat Rira diculik Nero pasti akan menyelamatkan Rira,

"Kenapa aku berpikir seperti ini? rasanya jantungku tidak mau berdetak. Rira kau itu sebenarnya siapa? ahhh maksudku begini....lupakan saja!!!" Nero bergumam sendiri.

"O-oke...aku akan melanjutkan apa yang dikatakan oleh Lyra." Rira melanjutkan.

Pelindung hanya dapat melindungi dirinya sendiri atau orang lain, penyembuh dapat menyembuhkan orang lain tapi tidak dapat bertarung dan tidak dapat membangkitkan orang yang sudah mati.

Penyerang sudah pasti untuk menyerang musuh, mereka dapat menyembuhkan diri sendiri menggunakan elemen sihir tersendiri. Penyerang paling banyak di pilih dan hampir tujuh puluh persen semua pengguna jenis sihir ini.

"Aku ingin pilih sihir penyembuh untuk menyembuhkan semua orang yang ada di dunia!" Rira menginginkan jenis sihir penyembuh.

Nero bertepuk tangan dengan cepat. Setelah itu dia memegang kembali dagu Rira, lalu menggatakan kepada Rira untuk mencari elemen-nya sendiri seperti yang sudah di jelaskan oleh Lyra.

Rira tersenyum manis dan bingung kenapa dari tadi tangan kiri Nero tidak di lepaskan dari dagunya.

Nero ingin melihat Rira lebih dekat lagi.

Kemudian Nero mendekatkan wajahnya di depan Rira. Tapi Rira sama sekali tidak terkejut dan tidak tersipu malu.

"Nero... apa yang kau lakukan?"

"Rira aku ingin memberi tahumu tentang masa laluku entah mengapa aku tidak bisa menahan hal ini darimu." Nero menjauhi wajah Rira dan menurunkan tangan kirinya yang sedang memegang dagu Rira.

"Ceritakan... aku... aku.... aku tidak keberatan." Rira tersenyum dan ragu-ragu.