webnovel

Kemurnian Cinta Hyuna

Pernikahan adalah ikatan yang suci dan sakral. Setiap orang pasti mendambakan pernikahan yang bahagia, saqinah, mawadah dan warohmah. Tidak satupun orang yang bercita-cita pernikahannya harus kandas dan hancur di tengah jalan. Pernikahan yang awalnya diharapkan akan berakhir bahagia harus berakhir dengan duka dan air mata. Menjalin tali pernikahan walaupun awalnya tanpa ada rasa cinta di antara mereka, tapi Hyuna menjalaninya setulus hati dan sepenuh jiwanya. Hingga seiring berjalannya waktu, pernikahan yang diimpikan penuh kebahagian oleh Hyuna harus berakhir dengan rasa kecewa dan luka yang mendalam. Suami yang sudah dia cintai dengan setulus hatinya harus mengkhianatinya di belakangnya dengan kakak sepupunya sendiri. Pernikahan yang sudah berjalan hingga hampir setahun itu, Hyuna tidak pernah sekalipun disentuh oleh suaminya Bagaskara Maheswara. Sedikit pun tidak pernah dilirik, jangankan untuk dilirik di sentuh pun tidak pernah seakan-akan tubuh Hyuna adalah sarang penyakit. Hanya sekedar untuk berbasa-basi saja pun Bagas tidak pernah Dia lakukan pada Hyuna Adinda Prawija. Hingga mata Hyuna melihat dengan kedua matanya, hubungan terlarang antara Suaminya Bagas dan Deandra sepupunya sendiri. Dan naasnya di hari perjalanannya ke Bali, yang digadang oleh ke dua mertuanya yang awalnya perjalanan itu bertajuk honey moon untuk Hyuna dan Bagas, tapi kenyataannya adalah Bulan madu itu untuk Deandra dan Bagas semata. Di malam itu juga, kehormatan yang selama ini Dia jaga hanya untuk suaminya tercinta harus terenggut dengan paksa atas dasar kesalah pahaman. Hyuna tidak tahu jika malam itu bukanlah Bagas yang bersamanya melainkan orang lain. Suatu hari Hyuna dengan berat hati harus meninggalkan suaminya dalam keadaan berbadan dua. Yang penasaran dengan kisah kelanjutan kisah mereka, yuk dibaca saja.

Kasma_Sayang · Teen
Not enough ratings
25 Chs

Kedatangan Mertua

Sudah 6 bulan pernikahan mereka berjalan, setiap hari seperti itu saja tidak ada perubahan sedikitpun dari hubungan mereka. Hyuna pun merasa bosan dan berniat meminta izin kepada suaminya untuk kembali bekerja seperti dahulu.

Hari ini Bagas tidak masuk kerja karena sedang libur dari kantornya kebetulan hari ini adalah hari minggu. sehingga bermalas-malasan saja sambil memainkan gawainya dan saling berkirim chat dengan Diandra.

Bagas kemudian bangun dari tidurnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi karena akan bersiap keluar rumah. Hari ini Bagas ingin bertemu dengan Diandra, mereka sudah berjanji untuk bertemu di akhir pekan dan akan menghabiskan waktu mereka seperti biasa.

Hyuna mondar-mandir di depan pintu kamar Bagas, tapi niatnya langsung di urung kan karena hyuna tidak ingin membuat Bagas marah dengan permintaan konyolnya. Walaupun Hyuna sangat ingin kembali bekerja seperti dahulu, tapi Hyuna juga takut jika niatnya untuk membuat Bagas marah kepada-nya dan mengancamnya lagi dengan kata perceraian.

Karena itulah Hyuna tidak jadi meminta izin kepada bagas untuk kembali bekerja.

"Mungkin yang terbaik Aku seperti ini saja, tidak usah kembali bekerja lagi, Aku tidak ingin membuat Mas Bagas sampai marah-marah lagi," tuturnya.

Sedangkan Bagas yang sudah selesai berpakaian pun sudah bersiap untuk berangkat. Hpnya seketika Berbunyi saat dirinya menuruni undakan tangga.

Bagas dengan cepat dan semangatnya mengangkat telponnya itu. Diandra yang menelponnya sehingga sangat lincah untuk mengangkat telpon itu.

"Halo sayang," ucap Bagas.

Percakapan yang dilakukan oleh Bagas kedengaran hingga ke dalam dapur. Hyuna tanpa dia sadari menguping pembicaraan mereka. Hyuna langsung bersandar ke tembok dapurnya.

"Ya Allah sabarkan hati ini, hanya Engkau yang mampu membolak-balik hati dan perasaan seseorang, jika Mas Bagas adalah jodohku di dunia ini maka dekatkanlah, dan jika dia bukanlah untukku maka jauhkanlah dia dari hidupku,"

Air mata itu perlahan luruh juga dan buliran bening itu membasahi pipinya. Hyuna kembali melanjutkan pekerjaannya untuk menyelesaikan masakannya. Walaupun selama ini Bagas sedikit pun tidak pernah menyentuh makanan yang dimasak oleh tangannya, tapi Hyuna tetap memasak untuk dirinya saja.

Walaupun sikap Bagas yang sangat kasar dan sama sekali tidak perhatian kepada nya, tapi Hyuna sama sekali tidak marah ataupun dendam bahkan membenci Bagas sedikit pun tidak pernah, apalagi untuk berniat melakukan hal tersebut.

Hyuna selalu berdoa agar rumah tangganya mendapatkan keberkahan dan ada sedikit secercah harapan untuk merubah kehidupan keluarganya yang tidak normal itu.

Kadang terbersit sedikit niat dan harapan dari Hyuna yang ingin kehidupan rumah tangganya seperti layaknya orang lain yang bahagia menjalani kehidupan rumah tangganya.

Sore harinya Bagas menelepon Hyuna untuk menyampaikan kepadanya, jika kedua orangtuanya akan datang berkunjung ke rumah mereka. Bagas pun menyuruh Hyuna untuk segera memindahkan beberapa pakaiannya ke dalam kamar pribadi Bagas yang kosong.

Bagas tidak ingin kedua orang tuanya curiga dan mengetahui, jika mereka selama ini tinggal di kamar yang berbeda bahkan tidur bersama pun tidak pernah mereka lakukan.

Karena Itulah Bagas meminta Hyuna untuk memindahkan sebagian barang-barangnya yang ada di lantai satu ke lantai 2. Barang-barang yang ada di kamarnya Bagas sebagian dipindahkan serta barang-barang Hyuna ke dalam kamar kosong yang ada di sebelah kamar pribadinya. Bagas melakukan hal itu bertujuan, untuk mencegah agar kedua orang tua Bagas tidak mencurigai kenyataan yang ada yang nantinya akan membuat mereka shock dan terkejut kemungkinan besarnya mereka bisa jatuh sakit.

"Ingat semua yang aku katakan kepada Kamu jangan sekali-sekali Kamu membuka mulutmu itu, jika saya tidak pernah tidur bersama Kamu bahkan melakukan kewajiban akupun tidak pernah, jika Kamu mengatakan yang sejujurnya kepada mereka Aku tidak akan segan segera mengusir kamu," ancam bagas kepada hyuna untuk tutup mulu.

"Mas sekarang ada di mana?" tanya Hyuna.

Pertanyaan tanya nih rumah belum selesai tiba-tiba kadang buru-buru mematikan teleponnya dan sebelum teleponnya mati hyuna sempat mendengar suara seorang perempuan yang terdengar begitu seksi dan minda yudha yudi telinga Hyuna yang kembali harus meneteskan air matanya akhirnya tidak kuasa juga untuk melawan air mata tersebut.

Hyuna segera bangkit dari duduknya dan tidak ingin terlalu berlama-lama meratapi nasibnya. Hyuna segera mengambil beberapa pakaian Bagas di tempat jemuran pakaian dan menaruh nya di dalam lemari.

Pakaian Hyuna beserta beberapa barang pribadi milik Bagas yang lain sudah ada sebagian yang terletak dengan rapi di dalam rak lemari pakaian itu. Hyuna tergopoh-gopoh membawa pakaian dan barang-barang Bagas. peluh keringat membasahi pipinya, tetapi tidak menyurutkan semangatnya untuk memindahkan barang tersebut, sebelum kedua mertuanya datang.

" Alhamdulillah, akhirnya selesai juga," ucap Hyuna yang duduk di ujung ranjang.

Ranjang yang terbilang sangat kecil itu dan tidak muat untuk dua orang sambil menghapus peluh keringatnya yang bercucuran membasahi wajah ayunya yang cantik tanpa polesan make up sedikit pun.

"Cinta mungkin saat ini belum untukku, tapi saya yakin Mas Bagas pasti akan segera berubah dan membuka pintu hatinya hanya untukku seorang," harapan dan doa Hyuna.

Hyuna berniat ingin melaksanakan sholat ashar terlebih dahulu, tapi tiba-tiba beli rumahnya berbunyi.

Ting tong ting tong ting tong..

Hingga beberapa saat belnya berbunyi. Hyuna segera berjalan cepat ke depan karena bel tersebut terus berbunyi dengan nyaring jika Hyuna tidak segera membuka pintunya.

Hyuna memperbaiki pakaiannya dan juga penampilannya sebelum membuka pintu rumahnya. Orang yang berada di balik pintu tersenyum melihat Hyuna.

ibu mertua Hyuna dan Ayah mertuanya datang dari Kota Bandung.

" Bagaimana kabarmu nak, apa kamu baik-baik saja?" tanya Ibu Sulistyowati.

ibu mertua Hyuna sambil memeluk tubuh menantu kesayangannya itu.

" Alhamdulillah baik kok Bu, Hyuna baik-baik saja kalau mama bagaimana?" tanya balik Hyuna sambil meraih tangan kedua mertuanya untuk dia cium punggung tangannya.

" Alhamdulillah Ibu juga baik-baik saja cuma, Ibu sedih karena Kamu belum memberikan kabar baik kalau Kamu sudah hamil," terang Ibu Sulistyowati.

Perkataan tersebut membuat Hyuna bersedih dan tidak bisa menjawab perkataan dari ibu mertuanya dan hanya terdiam saja.

Hyuna menutupi kegalauan hatinya dengan meraih tangan Ayah dan Ibu mertuanya dan mengambil alih barang-barang yang ada di dalam pegangan tangan kedua mertuanya.

"Assalamualaikum Ayah," ucap Hyuna sambil mencium tangan Ayah mertuanya.

"Sini Hyuna bantu bawain barang-barangnya," tawar Hyuna di hadapan Ayah mertuanya Pak Pranoto.

ibu mertuanya tersenyum manis dan tahu jika ada sesuatu yang disembunyikan oleh Hyuna , tapi Ibu Sulistyowati tidak ingin bertanya atau apa pun itu karena menurutnya itu tidak boleh dipertanyakan kecuali Hyuna sendiri yang berterus terang kepadanya.

Hyuna pun membantu ibu mertuanya membawa semua barang-barangnya ke dalam kamar yang sudah disediakan oleh Hyuna.

Orang tua hyuna tinggal di daerah Bandung sedangkan kedua orangtua Bagas tinggal di Kota Surabaya, sedangkan Hyuna dan Bagas memilih tinggal di ibu kota Jakarta, karena mereka bekerja di ibu kota selama ini.

Hyuna adalah anak pertama dari dua bersaudara sedangkan Bagas adalah anak pertama dari tiga bersaudara Hyuna dan Bagas menikah karena dijodohkan oleh kakek dan orang kedua orang tuanya Bagas.

Bagas terlahir dari keluarga ningrat dan kedua orang tuanya adalah pengusaha beberapa perkebunan teh di kotanya, sedangkan Hyuna adalah anak dari ayahnya yang seorang abdi negara sedangkan kakeknya dalam pensiunan TNI, Hyuna Putri Prayogo adalah nama lengkapnya gadis yang baru berusia 22 tahun terpaksa harus mengikuti kemauan dari kakeknya dan harus berhenti bekerja.

Sedangkan Bagas Maheswara Pranoto adalah pria yang setia keras kepala sedikit arogan dan tidak mudah terpengaruh oleh perkataan orang lain.

Awalnya Bagas sangat menentang keputusan kedua orang tuanya karena sudah memiliki wanita pujaan hatinya, tapi sekuat dan sekeras apapun usaha dan upaya yang dilakukan oleh Bagas untuk menolak perjodohan itu tetaplah sia sia dan Bagas menuruti permintaan kedua orang tuanya itu.

Tapi yang jadi tumbal korban dari perjodohan itu adalah Hyuna yang tidak tahu apa-apa harus hidup menderita.

Bersambung...

Jangan Lupa untuk mampir baca yah Kakak 🙏

Tinggalkan komentar atau masukannya 🙏

by Kasma sayang

Makassar, Senin, 06 Juni 2022