webnovel

Kembang Berbuah

Bagian Duapuluh Tiga

Setelah mendengar kabar Halimun besok akan pulang dari Taiwan perasaan Rumi dan Surya tidak tentram.Keberadaan Herman hingga saat ini mereka masih belum tahu.Asih yang ditugasi untuk mencari tahu juga merasa sudah lelah mencari Herman ke Kotasari selalu tidak ada.Akhirnya Rumi membuat sebuah rencana,ia ingin Halimun membatalkan rencana pulang dan meneruskan masa kontrak kerja.Ia ingin Halimun pulang membawa banyak uang.Kerja di Taiwan pulang tidak sesuai dengan masa kontrak hanya mempermalukan keluarga.Rumi tidak ingin kepulangan Halimun akan menjadi ejekan orang sekampung setengah.

Untuk memuluskan rencananya itu Rumi meminta bantuan Eyang,paranormal yang sudah lama ia kenal.Dan Rumi begitu yakin terhadap mantra-mantra yang oleh beberapa orang pasien Eyang dianggap bisa memuluskan rencana,kemudian kepada paranormal itu Rumi menceritakan situasi yang akan dihadapi bila anaknya pulang dari Taiwan,maka ia minta dibantu agar Halimun tidak jadi pulang.

Eyang manggut-manggut mendengarkan cerita Rumi,setelah menerima sebotol air putih dari Rumi kemudian sejenak Eyang pejamkan kedua belah mata.Rumi memperhatikan Eyang,dengan dada berdebar hatinya beharap-harap menanti kata-kata yang akan Eyang ucapkan.Terlambat,tiba-tiba Eyang berkata,Halimun tidak bisa dicegah,ia tetap akan pulang.Ada energi kemauan yang sangat besar dalam badan Halimun dan siapapun tidak bisa menghalangi.Rumi tersentak,ia merasa kehilangan harapan.

Rumi melihat Eyang mulai membuka tutup botol air putih,lalu mulutnya meniup-niup ke dalam botol,seperti memasukan angin melalui lubang botol itu dan saat itu wangi bunga cempaka tersebar bagaikan memenuhi ruangan itu.Tercium menyengat oleh orang yang berada di ruangan itu .Wangi bunga cempaka itu kemudian berangsur hilang setelah Eyang menutup kembali botol air putih." Ini air nanti ciprat- cipratkan di dalam kamar Halimun ", ujar Eyang,seperti sebuah perintah untuk Rumi."Sisa air nya kalau bisa diminum oleh Halimun supaya suaminya betah di rumah ".

Rumi tertegun,ingin mengatakan keinginan yang sesungguhnya,ingin membuat Herman benar-benar melupakan Halimun.Begitu juga sebaliknya Halimun melupakan Herman.Setelah berpikir lalu ia berkata seperti keinginan dalam hatinya.

" Tapi Eyang, apakah suami Halimun akan kembali ? Saya pikir Herman memang sudah niat meninggalkan istrinya.Kalau Halimun harus menunggu terus kasihan dia bisa tersiksa batinnya ", ujar Rumi.

Eyang tersenyum,memperhatikan wajah Rumi dalam beberapa menit.Eyang melihat Rumi sedang bohong dengan perkataan.Rasa kasihan kepada Halimun yang diucapkan Rumi sebenarnya hiasan belaka,dibelakang keinginan saling melupakan antara Herman dengan Halimun adalah soal uang.Ia ingin Halimun menyerahkan uang dari hasil kerja di Taiwan itu kepada orang tua,tidak kepada suami." Apakah suami Halimun masih Herman ? ", tanya Eyang, dan Rumi seperti sudah terbius oleh pikiran tidak suka terhadap Herman.Setelah lama menganggap angin lalu akhirnya dengan malu-malu ia berkata.

" Iya,Eyang ", kata Rumi.

" Bagus.Bagus ! Eyang tahu Herman bukan tipe lelaki tidak baik.Dia pergi dan tidak pulang pasti ada penyebabnya ," Eyang melanjutkan kata-katanya.

Rumi mendengar kata-kata Eyang.

Paranormal itu berdiri lalu berjalan masuk ke sebuah kamar.Rumi berpikir akan mendapat harapan baru melihat Eyang masuk ke kamar praktek dukunnya.Tak lama Eyang keluar sambil membawa benda kecil berbentuk seperti golok lengkap dengan warangkanya.Golok kecil itu berukuran 1x2 centimeter,kuning ke coklat-coklat,dipercaya bisa menolak atau meredam emosi manusia.Kata Eyang itu,bila seseorang memiliki golok itu ada orang lain yang akan marah menjadi ramah.

Rumi menerima golok itu dari Eyang,kemudian pamit pulang.Ada kepercayaan setiap orang berkunjung ke tempat Eyang bila diberi sesuatu benda yang dianggap sebagai jimat harus langsung pulang.Bila tidak benda itu hilang kramatnya.

Dalam perjalanan pulang,wajah Rumi nampak begitu ceriah,sebotol air putih yang telah dijampi-jampi dan golok kecil dari Eyang telah memberi sugesti,merubah suasana menjadi menguntungkan.

Sekarang Rumi bisa tertawa dengan leluasa,setelah ia menceritakan hasil kunjungan ke Eyang kepada Surya perasaannya menjadi bebas,pikirannya tidak serumet lagi."Kita tidak perlu mencari tahu dimana Herman berada,biarkan dia pulang sendiri.Bila masih berjodoh dengan Halimun dia pasti pulang ",kata Rumi kepada Surya.

" Soal Halimun ? ", tanya Surya,mengkhawatirkan perasaan Halimun.Menurut Sutrya,suasana nya akan menjadi lain.Halimun bisa menjadi sangat rapuh jiwanya,di rumah tanpa kegiatan tapi pikiran mengingat Herman melulu.

Rumi mengernyitkan kening,lalu ia membantah kata-kata Surya yang didengar tadi." Obat untuk melupakan Herman sudah dapat dari Eyang ",ujar Rumi.Dan setelah itu Surya tidak bicara lagi,namun hatinya tetap saja was-was bila Halimun dengan Herman benar-benar bercerai.

***

Terminal kedatangan bandara Sukarno-Hatta.Banyak orang menjemput sanak-saudara yang pulang dari berkerja di luar negeri.Melelahkan,tapi memiliki kenangan menurut mereka yang sudah berulangkali menjemput TKW pulang.

" Pesawat dari Taiwan sudah datang,Mas ", ujar petugas keamanan kepada Surya kemudian diikuti Rumi di belakang Surya tergesa-gesa berjalan ke arah Barat ingin segera menyambut kedatangan Halimun.Dua orang tetangga yang ikut Surya ke Bandara,di terminal kedatangan,mengenali Halimun,lalu salahseorang menunjukkan kepada Surya dan Rumi dengan wajahh gembira.

" Itu Halimun ! ", seru orang itu.Halimun nampak cantik,kulit nya bersih.Hati orang itu berdebar melihat Halimun dengan koper-koper bawaannya sedang antri di pos keluar.

Surya dan Rumi segera menghampiri Halimun,yang lain kembali ke tempat parkir mencari dimana mobilnya sedang di parkir.

Setelah waktu mahgrib,Surya tiba di rumah.Di kampung Setengah bila ada warga pulang dari Taiwan banyak warga datang bertamu.Mereka menyapa Halimun,banyak sapaannya,bilang pulang dari Taiwan Halimun cantik.Ada yang bilang badan Halimun kurus tapi langsing.Halimun tersenyum-senyum saja melihat banyak tetangga datang menyapa.

Orang datang hanya ingin melihat kepulangan Halimun,silih berganti.Rumi senang bukan kepalang melihat banyak orang datang,suasana rumah menjadi sangat ramai.Mereka berbicara yang indah-indah dan melihat gaji besar kerja di Taiwan.Sepertinya bekerja di luar negeri menjadi peningkatan derajat.Rumi merasa derajat sosialnya sedang meningkat,dengan bangga ia mengatakan Halimun anak yang berbakti,hasil jerih payah kerja di Taiwan ia berikan semua kepada orang tua.

Halimun merasakan badan capek,ia meninggalkan tamu-tamunya,masuk ke kamar ingin ganti baju.Saat membuka pintu kamar terlihat tempat tidurnya keadaan rapi seperti tempat tidur anak gadis.Ia pangling melihat suasana dalam kamar itu.Halimun menutup pintu kamar,ia ingin beristirahat menghilangkan rasa capek,tak perduli dengan banyak tetangga yang datang bertamu di luar,ia menghempaskan badan ke atas tempat tidur.

Surya dan Rumi . berserta tetangga yang masih bertamu melihat ke arah kamar Halimun dengan pintu tertutup.Rumi mengira Halimun hanya sebentar ke kamar mau salin baju setelah itu ia akan ke luar lagi menemui tamu.

Surya melihat ke luar rumah,nampak seorang wanita mengendarai sepeda motor berhenti.Wanita itu setelah memarkir motornya langsung berjalan seraya mengucapkan salam menghampiri Surya .

Wanita itu bernama Unayah,orang kampung Setengah menjuluki ia sebagai toko emas berjalan,karena suka memakai perhiasan emas berlebihan.Lengan kanannya memakai gelang emas sebanyak 20 gelang,satu gelang beratnya 20 gram,setiap ia berbicara tangannya suka bergerak-gerak sehingga gelang itu menimbulkan suara gemercik, terdengar seperti suara sebuah instrumen musik.Sebagian penduduk kampung Setengah menganggap Unayah sebagai wanita sukses.

" Bu,lihat tuh siapa yang datang ? ", ujar Surya kepada Rumi,matanya seakan tidak berkedip memperhatikan Unayah berjalan seperti mendekat.

Rumi langsung menyambut dengan kata-kata,semua orang yang ada jadi turut memperhatikan Unayah." Eee --- Ada bos perempuan ! Mau nagih hutang ya ? ",ujar Rumi nadanya bercanda.

Unayah hanya tersenyum,ia belum mau menyahuti kata-kata Rumi sebelum salaman terlebih dahulu.Rumi segera menyongsong di depan pintu dan mengulurkan kedua tangan untuk bersalaman.

" Tumben jam segini ke luar rumah , si Akang nya lagi tidak gilir ya ? ", tanya Rumi saat bersalaman.

" Gilir nya kemarin, sekarang cuma satu minggu sekali ", jawab Unayah,matanya memperhatikan orang-orang yang ada di ruang tengah.Melihat ada yang kenal ia membungkukan kepala sambil memberi senyum." Eeh---Ada bu RT di sini ".

Unayah mendekati bu RT dan bersalaman,setelah itu ia bersalaman dengan semua orang yang ada.Suasana semakin ramai.

" Saya ingin melihat Halimun... dengar-dengar hari ini dia pulang dari Taiwan.. mana Halimun , kok gak ada ? ", kata Unayah.

" Halimun ada tuh di dalam kamar nya ", sahut Rumi.

Unayah melihat ke arah pintu kamar milik Halimun kemudian berjalan ke arah pintu kamar itu.Tinggal dua langkah lagi ia sampai pintu melihat Halimun ke luar sudah berganti baju.Unayah pangling,melihat Halimun banyak berubah.Kulitnya bersih,rambut hitam panjang sebahu." Halimun... Kamu kok jadi cantik begini sih ? Makan apa selama kamu di Taiwan ? ", goda Unayah kepada Halimun setelah bersalaman.

Halimun tidak begitu senang dengan kata-kata godaan tadi ,terlalu mengejek,ia merasa percuma bila menimpali perkataan Unayah. Membalasnya dengan senyuman cara yang bijaksana bila berbicara dengan Unayah.

" Suami kamu pasti betah di rumah ", Unayah kembali menggoda.Semua orang yang ada disitu tertawa.

" Suami nya lagi ngambek ", sahut Rumi." Sudah enam bulan tidak pulang ke kampung Setengah ".

" Ngambek kenapa,Ceuk ? ", tanya Unayah penasaran.

" Ngambek karena kebodohannya sendiri terlalu percaya omongan si Darmo ", balas Rumi.Kemudian tanpa diminta Rumi bercerita tentang Herman beberapa bulan lalu.Darmo menyampaikan berita kepada Herman bahwa Halimun di Taiwan punya pacar orang Thailand.Dua hari kemudian Herman pergi sampai sekarang tidak ada kabar berita.

" Mirip suami ke empat saya dulu ", kata Unayah." Menuduh saya selingkuh dengan kang Darwin kemudian dia pergi meninggalkan saya...setelah seminggu saya cari, ketemu dia lagi sama anak dan istrinya ..saya langsung minta cerai ".

Rumi,dan Halimun bersama beberapa orang mendengarkan Unayah bicara.

" Lelaki banyak siasat nya,kita-kita kaum perempuan harus waspada ", kata Unayah lagi,seperti ia ingin mengingatkan kepada Halimun."Kalau saya menjadi kamu punya suami kelakuannya begitu langsung minta cerai ".

Halimun tersenyum saja,ia malas mendengarkan Unayah bicara.Tetapi Rumi dan orang-orang yang ada sangat senang mendengar ucapan Unayah.Rumi berharap dari mendengar omongan Unayah sekarang bisa menjadi pelajaran atau bahan renungan bagi Halimun.

Gembiralah hati Rumi saat Unayah dengan bangga menyemangati Halimun.Lelaki yang pergi meninggalkan istri jangan dicari..jodoh bisa berganti, suami tidak benar saya minta cerai dan kawin lagi, Unayah seperti pejabat politik berkampanye. Tapi tidak semua orang yang ada di rumah itu sependapat dengan perkataan Unayah.Mereka menarik nafas sambil mengusap-usap dada.

Bu RT yang sejak tadi manggut-manggut saja akhirnya ikut bicara juga,ia ingin memberi saran kepada semua orang agar sebuah perkawinan yang memakai biaya banyak,dipelihara dengan susah payah berantakan dengan begitu saja." Perselisihan yang membawa pertengkaran antara suami dengan istri memang boleh terjadi tetapi tidak harus menghancurkan rumah tangga yang dibangun berdasarkan perkawinan...",kata bu RT dengan kalem.Kemudian berkata lagi," Bila seseorang sudah terbiasa menghancurkan rumahtangga nya selamanya ia akan demikian,maka jadilah ia sebagai orang yang suka kawin-cerai.Ini namanya kurang baik ".

Tersentuh hati Halimun mendengar ucapan bu RT, ia mulai merenungkan perjalanan perkawinannya dengan Herman.Rumi dan Unayah mengumpat-umpat dalam hati.Keduanya merasa disindir begitu rupa .

" Soal lelaki menyeleweng itu bagaimana wanita...suami berbuat serong mungkin istrinya tidak bisa hot di ranjang ", bu RT bicara untuk kesekian kali.Banyak orang tertawa,kecuali Unayah dan Rumi mengernyitkan jidat hatinya bergelora tersinggung." Ada wanita berbuat serong itu juga bagaimana lelakinya,mungkin penyelewengan wanita karena soal keperkasaan ", bu RT menutup perkataannya.Semua orang tidak sependapat,karena wanita berbuat serong pada umumnya karena faktor ekonomi morat-marit,jarang karena disebabkan oleh masalah keperkasaan.

Halimun masih merenung,hatinya menjadi bimbang.