"Apakah kamu mendengarkan pertanyaan itu dengan serius? Alvin meminta kami untuk memikirkan lamaran pernikahan yang unik. Langkah terakhir yang kamu katakan, oke?"
Budi menyeka noda anggur dari mulutnya. Lalu dia melirik Zola dengan tampak mengeluh.
"Itu keluar? Apa yang keluar? Hahahaha, maafkan aku karena tersenyum tidak sopan." Zidan menunjuk ke Budi dan tertawa.
"Persetan dengan pikiran kotormu." Budi melempar botol ke Zidan dan Zidan berbalik dan menghindar.
"Alvin, menurutku perkataanmu sangat masuk akal." Yora menatap Alvin.
"Mengapa masuk akal, dia tidak mengatakan apa-apa, oke?" Budi membalas, idenya adalah yang terbaik?
"Ya, aku pikir apa yang aku katakan lebih baik daripada apa yang dikatakan Alvin." Zidan bersandar pada Budi dan yang kedua tidak setuju.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com