Senyum kinasih mekar dan tampak tulus, ia memeluk Bara sambil menepuk punggungnya perlahan.
"Aku tidak tahu kau sebegitu khawatirnya kepadaku. Padahal… saat ini kondisi kamu yang perlu di khawatirkan," kata Kinasih seraya melepas pelukannya.
"Maaf karena aku selalu menjadi beban untukmu, Kinasih. Aku berjanji setelah aku lebih sehat, kau bisa bersantai dan tidak perlu bekerja terlalu keras seperti ini," Bara meraih kedua tangan Kinasih dan menggenggamnya dengan erat.
"Aku mencintaimu, Kinasih," Ucap Bara dengan tatapan sangat dalam.
"Aku juga mencintaimu, Mas Bara," kata Kinasih seraya memberikan kecupan bibirnya untuk orang yang ia sayangi.
Menjelang malam hari itu Kinasih masih sibuk bercengkrama dengan suaminya. Dia terus saja bercerita apapun mengenai pekerjaan kantor, bahkan ada beberapa hal lucu yang ia ceritakan kepada Bara.
Malam kian larut saat Kinasih sudah menguap kecil.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com