Hampir satu jam Yana berada di apartemennya, akhirnya pembantu yang disewanya untuk menemani Resti pun datang.
Wanita paruh baya itu tampak membawakan sebuah tas berisi barang-barang milik Resty.
Melihat paa yang di bawa oleh wanita bitu, Yana pun menegurnya.
Sepertinya tidak hanya Dona yang terusik oleh ulah Farhan, tapi juga anggota keluarga lainnya juga ikut merasakan kekhawatiran.
Setelah selesai mengintai kedua pria asing itu, Reyhan kembali menutup pintu kamar hotel.
Tampak Tuan Sandjaya sedang keluar dari kamar mandi. Kini giliran sangat istri yang berniat untuk membersihkan diri.
Namun, Dona menahan niat ibu kandungnya itu. "Mah, tunggu dulu. Kami ingin bicara sama mama dan papa.
"Kamu mau ngomong apa, Nak? Sepertinya ada yang penting?" Nyonya Mety Penasaran.
"Mama Duduk dulu ya, Mama minum dulu," kata putrinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com