Siang yang sedikit mencekam dan menantang bagi Tuan Sandjaya. Ia dengan sangat terpaksa harus bertemu dengan relasi sekaligus pria yang menurutnya berbahaya untuk putrinya.
Parahnya lagi, ia harus bersikap pura-pura baik dan manis didepan pria itu.
Kedatangan Farhan bahkan menjadi momok yang amat mengerikan untuk keluarga mereka.
Kenekatan nya itu membuat geram dan murka kedua orang tua Dona.
Tuan Sandjaya sedikit lega saat pria itu hengkang dari rumahnya. Dengan perasaan sedikit cemas, ia menelpon istrinya.
Namun Nyonya Mety tak merespon panggilan suaminya.
"Mama ini kemana sih, di telepon nggak angkat," gerutu suaminya.
Mbok Mar yang hendak mengambil gelas bekas keduanya minum itu pun mendengar perkataan majikan nya.
"Saya tadi juga telepon Nyonya nggak diangkat, Tuan. Makanya saya langsung telepon Tuan tadi," sahut Mbok Mar.
"Mungkin masih meeting kali, Mbok. Oh iya, Mbok tolong bawa barang-barang ini ke kamar Dona, ya." ucap Tuan Sandjaya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com