Rasa penasaran masih terus menghinggapi hati Farhan.
Ia sepertinya tidak sabar untuk mendapatkan kabar dari ibunya.
Pria itunl seolah tidak memberikan ruang gerak untuk Dona bernafas.
Jadwal Nyonya Rahardjo hari ini tidak hanya berkunjung ke kediaman wanita yang dicintai anak bungsunya. Ia juga hendak pergi arisan dengan teman-teman nya.
Kisah yang masih berlanjut di kediaman Tuan Sandjaya. Nyonya Mety keluar dari kamar dan kembali ke ruang tamu, untuk menemui tamunya.
"Maaf ya, Jeng. Biasa, suami kalau cuacanya gerah gini, hatinya juga gerah. Padahal semua Air Conditioner di rumah ini on." canda Nyonya Mety.
"Iya nggak apa-apa, Jeng. Oh iya Jeng Mety, aku pamit dulu ya. Masih ada acara arisan soalnya, takut ditunggu sama yang lainnya."
"Oke, Jeng. Hati-hati, ya. Ayo, aku antar sampai pagar." Nyonya Mety merangkul pundak rekannya itu.
"Nggak usah, Jeng. Jeng Mety istirahat aja," tolak Nyonya Rahardjo.
"Ngga apa-apa, Jeng."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com