Pagi yang cerah, angin berhembus sepoi-sepoi, membelai lembut rambut Resty.
Mentari tampak ceria menyambut hiruk pikuk Ibukota.
Tampak seorang wanita yang sedang kayu hatinya sedang termangu di taman belakang rumah Farhan.
Kebetulan pemandangan itu disaksikan oleh Nara yang hendak berbaring di kursi panjang yang berada di taman tersebut.
"Bu Resty pagi-pagi sudah di taman aja," sapa Nara.
"Iya Nar, kamu ngapain pagi-pagi kesini?" tanya Resty.
"Saya habis bantuin Bi Retno masak, rencananya saya mau rebahan sebentar disini," jawab Nara.
"Oh begitu. Oh iya Nar, kemarin kamu kemana sama Mbak Sania dan juga Mama kok pulangnya malam," tanya Resty lagi.
"Kemarin saya ke Bandara Bu, disuruh nyetir sama Bu Sania. Soalnya mereka kemarin ketiduran dan nggak sempat dandan. Jadi saya nyetir mobil, mereka dandan di dalam mobil," jawab Nara.
"Pantes aja aku nunggu mereka lama banget, ternyata mereka enak-enak tidur," ucap Resty dalam hati.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com