webnovel

Congratulation

'Axton, aku diterima! 😄😄' Axton tersenyum melihat chat yang dikirim oleh Wenda.

'Itu bagus, selamat ya!' tulis Axton dalam balasannya.

"Jadi Presiden, apa Presiden setuju proyek ini?" Axton memandang seorang pria paruh baya yang memandangnya juga. Pandangannya kemudian berahli pada layar proyektor di depannya. "Menurutku proyek kalian tidak efektif tapi patut dicoba. Bagaimana kalau kita buat dalam skala kecil nanti kita akan lihat bagaimana reaksi konsumen,"

"Baik, Presiden."

"Baiklah, rapat selesai silakan membubarkan diri." Axton lalu keluar beserta Cody di belakangnya. Dia kembali terpaku pada layar smartphone-nya lagi.

'Kau sudah selesai 'kan, aku akan menjemputmu kita akan makan siang di luar bersama.' pinta Axton. Dia sangat berharap bahwa Wenda kali ini menerima permintaannya.

Axton segera mengambil ponselnya begitu ponsel itu bergetar di sakunya. Sesaat matanya yang berbinar-binar membaca chat Wenda. "Ah maaf, aku sudah dalam perjalanan pulang lain kali saja ya.'

Axton mendesah kecewa dan meletakkan ponselnya di meja setelah membalas chat Wenda. Dia mengerti dengan keadaan Wenda yang kelelahan karena seharian kesana kemari dalam mencari pekerjaan beruntung dia diterima oleh sebuah perusahaan.

"Cody," panggil Axton. Cody berjalan menghampiri Axton.

"Aku ingin minta pendapatmu, apa boleh?" tanya Axton.

"Tentu Tuan, anda mau bertanya tentang apa?"

"Apa yang paling disukai oleh seorang wanita sebagai hadiah?" Cody mengkerutkan dahi kemudian tersenyum penuh arti.

"Apa anda ingin memberikan hadiah untuk Nyonya Wenda, Tuan?" Mata membulat Axton sudah menjadi jawaban untuk Cody bahwa Axton memang ingin memberikan sebuah hadiah pada Wenda.

"Mm, bagaimana kalau bunga semua wanita suka sama bunga kecuali yang punya alergi."

"Bisa saja kamu." sahut Axton tergelak dengan ucapan Cody.

💘💘💘💘

Wenda menghela napas berat di kamarnya. Hari ini dia menelpon Ibunya dan mereka sedang kekurangan uang. Walau begitu Ibunya senang bisa mendapat kabar bahwa Wenda mendapat pekerjaan yang lebih baik, dia juga tak mau meminta uang pada Wenda karena wanita itu tahu Wenda baru bekerja.

Wenda tentu saja segera mengirimkan uang pada Ibunya dengan menggunakan uang milik pemberian Axton. Dia ragu awalnya namun dia berpikir nanti kalau dia sudah mendapat gaji dia akan mengganti secepatnya uang Axton.

Masih berkelabat dengan pikirannya, dia tak sadar Axton datang menghampirinya dengan seikat bunga. Tanpa menyapa, pria itu menyodorkan seikat bunga itu pada Wenda yang terkejut kemudian tersenyum manis.

"Ini hadiahmu dariku, selamat ya." ucap Axton. Wenda menoleh pada Axton. Dia berdiri dan memperhatikan bunga yang menurutnya indah itu.

"Ini indah sekali, pasti mahal." komentar Wenda.

"Tak usah dipikirkan harganya, ini semua tak sebanding dengan perjuanganmu. Selamat ya." Wenda mau tak mau tersenyum mendengar perkataan Axton. Sekali lagi Wenda merasa rendah di hadapan Axton yang sangat baik padanya.

"Terima kasih ya." ucap Wenda sambil mengambil seikat bunga itu pada tangan Axton.

"Apa kau suka?" Wenda mengangguk.

"Ini bunga yang indah sekali."

Next chapter