***
Dua puluh delapan bintang mistik, dan tiga batasan, purple forbidden enclosure, supreme palace enclosure, & heavenly garden enclosure yang disebut sebagai bintang legenda oleh Yu Feng karena tekniknya yang begitu sulit untuk dipahami, bahkan ia sendiri tidak tau siapa yang menciptakan tiga teknik bintang legenda itu. Meski begitu ia tetap berterimakasih karena atas tiga dasar teknik bintang legenda itu, Yu Feng mendapatkan refrensi dan mampu menciptakan teknik pengikat bintangnya.
Wu Yuxuan masih menunggu Qiao Lu terbangun. Disela-sela senggangnya ia sedikit mengenang kehidupannya sebagai seorang peneliti bernama Wu Yuxuan, namun kehidupannya sebagai peneliti harus ia lupakan sekarang.
Setelah bereinkarnasi akhirnya bintang yang ia ikat telah menariknya kembali sesuai dengan perintah pertama yang dibuatnya dengan teknik pengikat bintang. Kini satu bintang mistik berada dibawah kendalinya.
Karena ia di timur jadi Wu Yuxuan saat itu mengikat bintang Wei di rasi scorpius. Dan ia juga berencana mengikat semua bintang mistik di timur yang berjumlah tujuh bintang yang akan ia gunakan untuk melepas segel penjaga Tian Xing timur.
"Siapa yang dapat menyegel penjaga Tian Xing dibawah perintahnya?, dan apa tujuannya?" Batin Wu Yuxuan yang masih bertanya-tanya tentang hal itu. Ia mulai berfikir serius. Tak akan lagi ia membiarkan kejadian dulu terulang. Kali ini Wu Yuxuan akan benar-benar telah memiliki rencana matang untuk melepas segel penjaga Tian Xing dan mencari tau siapa orang yang menyegelnya sebelumnya sehingga menyebabkan banyak nyawa melayang karenanya.
Jika mengingat masa lalunya ia cukup sedih. Kehilangan anaknya, menantunya, gurunya, bahkan istrinya yang juga meninggal. Hanya cucunya Yu Yue yang tersisa yang masih dapat ia lindungi kembali. Tak hanya itu, ia juga ingin melindungi semua senyuman orang-orang di benua Xing Mu. Karena hal inilah Yu Feng di masa lalu selalu dikenal ceria dan selalu menebar senyumannya sehingga banyak orang yang ikut tersenyum bahagia tanpa harus ada yang tau luka miliknya di masa lalu yang telah ia tutupi serapat mungkin. Semua orang hanya boleh mengetahui kebahagiaannya dan berharap orang-orang juga akan mendapat kebahagiaan mereka saat melihat dirinya yang selalu menebarkan aura positif.
"Baiklah. Sepertinya aku harus melihat sudah sebesar apa cucuku sekarang!" Gumam Wu Yuxuan dengan semangat. Ia tak sabar ingin melihat Yu Yue, cucunya yang manis.
Menit demi menit berlalu. Di malam yang masih cukup panjang Wu Yuxuan memutuskan untuk melihat star spirit milik Qiao Lu yang seperti kaca.
"Hm. Dia dapat masuk akademi tanpa harus mengikuti ujian, tapi apakah sistem di akademi masih sama?, bagaimana jika sudah berubah?" Fikir Wu Yuxuan. Ia berniat membantu Qiao Lu karena tekadnya yang cukup besar, terlebih ia tertarik dengan kemampuan Qiao Lu.
"Karena aku bukan lagi kepala akademi. Apakah aku harus masuk ke akademi sebagai murid?"
Jika sebelumnya Wu Yuxuan menekan pengendalian jiwa Qiao Lu, sehingga mahluk lain disekitarnya juga terkena. Rubah kecil yang masih berada di dalam kamar itu akhirnya sadar lebih dulu. Hal pertama yang ia lihat setelah membuka matanya tentulah Wu Yuxuan yang tengah melihat keterampilan dua puluh delapan bintang mistik yang telah ia kuasai. Semuanya masih tetap berada di rasinya.
"Tuan Yu Feng!" Teriak rubah kecil itu dengan terkejut. Ia tau hanya Yu Feng yang memiliki rasi bintang lengkap itu sehingga dirinya tanpa takut langsung loncat ke pangkuan Wu Yuxuan.
"Waa!"
Wu Yuxuan terkejut, namun ia tidak setakut itu untuk membiarkan seekor rubah kecil berada di pangkuannya. Ia justru memandang gemas rubah merah kecil itu, "dari mana kau datang rubah kecil?" Tanya Wu Yuxuan yang belum menyadari siapa rubah kecil yang tengah ia elus dengan lembut itu. Wu Yuxuan tentu tak lupa jika ia sangat menyukai seekor rubah yang menurutnya mirip dengan dirinya.
"Tuan Yu Feng. Ini aku, Hong Hu!" Tukas si rubah kecil yang suaranya akhirnya sampai di telinga Wu Yuxuan.
"Hong Hu ..." gumam Wu Yuxuan. Ia terlihat sedang berusaha mengingat sesuatu yang familiar itu. Meskipun ia seorang yang telah memiliki cucu, tapi semua orang jelas tau jika Yu Feng masih cukup dikatakan muda saat menyandang status seorang kakek. Tapi ia tidak percaya jika daya ingatnya menjadi menurun layaknya seorang yang benar-benar sudah tua.
"Hong Hu!" Tukas Wu Yuxuan yang akhirnya ingat, "kau masih hidup!, bagaimana kau bisa disini?. Tidak. Bagaimana kau bisa tau jika ini adalah aku?" Lanjut Wu Yuxuan yang jelas tidak lagi memiliki penampilannya sebagai Yu Feng, namun Hong Hu dapat mengetahuinya di penampilannya yang berbeda itu sehingga Wu Yuxuan menjadi penasaran sekaligus senang.
"Ternyata benar!. Tentu saja aku tau itu kau, tuan Yu Feng!"
Hong Hu nampak sangat senang sehingga ia merubah wujudnya dan memeluk Wu Yuxuan dengan erat.
"Tuan Yu Feng, aku merindukanmu!. Tolong jangan tinggalkan aku sendiri lagi. Aku kesepian tanpa anda" keluh Hong Hu.
Wu Yuxuan hanya membiarkan Hong Hu melepaskan rasa rindunya dan menyambutnya dengan membelai pucuk kepala Hong Hu seperti yang biasa ia lakukan di masa lalu setiap mereka bertemu.
"Aku juga merindukanmu, Hong Hu. Lama tidak bertemu. Terimakasih masih mengingatku" ucap Wu Yuxuan.
Hong Hu menggelengkan kepalanya, "bagaimana bisa aku melupakan anda, tuan Yu Feng. Aku berhutang nyawa padamu yang belum kubalas" jelasnya.
"Apa yang kau katakan?, aku sudah bilang untuk tidak mengungkit hal itu. Kau tidak mempunyai hutang apapun padaku" ucap Wu Yuxuan kembali memperjelas karena ia sendiri sudah menganggap Hong Hu seperti adik perempuannya.
"Satu hal lagi. Jangan panggil aku dengan nama itu lagi. Namaku adalah Wu Yuxuan sekarang. Ingat baik-baik" jelas Wu Yuxuan.
"Baiklah tuan Yu- ah, maksudku tuan Wu Yuxuan"
Reuni kecil itu pun berjalan singkat setelah Qiao Lu akhirnya bangun dengan kembali terkejut karena ia melihat seorang gadis kecil masih setia memeluk Wu Yuxuan. Namun bukan hal itu yang membuatnya berwajah pucat. Ia tidak percaya melihat siluman rubah merah di hadapannya karena Hong Hu sama sekali tak menyembunyikan ekor dan telinga rubah merahnya.
"Ru-rubah merah!"
"Oh, kau sudah bangun ..." ucap Wu Yuxuan akhirnya dapat bernafas lega karena ia dapat kembali melanjutkan rencananya tanpa harus membuang banyak waktu.
"Hong Hu, kembalilah ke wujud aslimu atau sembunyikan ekor rubahmu. Kau menakutinya" bisik Wu Yuxuan pada Hong Hu untuk memberikan isyarat. Dan Hong Hu memilih menyembunyikan telinga dan ekornya karena ia masih ingin memeluk Wu Yuxuan dengan manja.
"Kau- .... bagaimana bisa .... ru-rubah merah itu berbahaya!" Ucap Qiao Lu. Ia nampak panik meskipun Hong Hu sudah menyembunyikan kedua simbol rubahnya.
"Tenanglah. Dia tidak berbahaya ...."
"Tenang?. Tidak berbahaya?. Katakan itu sekali lagi jika dia tak pernah membunuh manusia!" Tukas Qiao Lu yang nampaknya memiliki kenangan buruk dengan seekor rubah merah yang memang cukup berbahaya bagi manusia biasa. Namun karena batu spirit murni yang dimiliki rubah merah, tak membuat manusia takut untuk memburu mereka.
"Kalianlah yang berbahaya untuk kami para rubah merah!. Kalian pembunuh sesungguhnya!. Kalian memburu kami hanya untuk mendapatkan batu spirit!" Tukas Hong Hu yang kesal karena Qiao Lu berbicara seolah rubah merah adalah sosok penjahat sesungguhnya. Ia sendiri sebenarnya hanya mengakui Yu Feng sebagai manusia yang memiliki hati. Hong Hu membenci semua manusia yang telah membunuh keluarganya. Jika saja Yu Feng tidak menyelamatkannya saat itu, mungkin Hong Hu juga telah dicabik-cabik untuk di ambil batu spiritnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya serang seseorang.
Melihat situasi yang menjadi memanas, Wu Yuxuan akhirnya dengan paksa harus mengembalikan wujud Hong Hu dan memasukannya kedalam jubahnya.
"Diam didalam sampai aku selesai bicara dengannya, oke?" Ucap Wu Yuxuan dengan lembut sehingga Hong Hu hanya dapat menurutinya dan menahan amarahnya.
"Berikan rubah itu untuk kubunuh!"
"Apakah kau memiliki alasan untuk membunuhnya?" Tanya Wu Yuxuan balik. Ia dapat melihat marah dan sedih di mata indah Qiao Lu.
"Dia telah membunuhnya. Rubah merah itu telah membunuh kakakku!. Karena itu pula kehidupanku menjadi hancur dan harus berakhir di rumah bordil ini!." Jelas Qiao Lu mengingat tentang kakak laki-lakinya yang begitu menyayanginya dan selalu mengorbankan dirinya agar masa depan Qiao Lu cerah tak seperti dirinya.
Keluarga Qiao Lu adalah pedagang daging yang cukup terkenal saat itu, namun kematian kakak Qiao Lu membawa petaka bagi keluarga kecil itu setelah tubuhnya yang tanpa nyawa diantar kerumah mereka. Akibat meninggalnya kakak laki-laki Qiao Lu, bisnis keluarga Qiao menjadi semakin turun setiap harinya, hingga akhirnya hal yang dapat menghasilkan uang tinggalan Qiao Lu seorang yang dijual ke rumah bordil oleh kedua orang tuanya.
Kedua orang tua Qiao Lu pun telah membuang Qiao Lu karena menganggap Qiao Lu adalah pembawa sial yang juga menyebabkan kematian kakaknya sendiri. Karena hal ini, Qiao Lu menjadi begitu benci dengan mereka dan memiliki dendam pada rubah merah yang telah mengambil nyawa kakaknya.
Setelah mendengar penjelasan Qiao Lu yang menyedihkan, Wu Yuxuan merasakan sakit. Ia mengerti rasanya dibuang dan dijual karena bahkan masa lalu sang master bintang Yu Feng dulu adalah seorang anak yatim yang diperjual belikan, sampai dimana Xing Yun membelinya dan mengangkatnya sebagai anak juga muridnya sehingga kehidupan Yu Feng dapat berubah.
Karena masa lalunya itulah, Yu Feng tidak tahan melihat kesedihan orang lain dan selalu berusaha membantu.
"Maaf. Aku memang tidak dapat mengembalikan kakakmu, tapi jika kau mengizinkan. Apa kau mau menerimaku sebagai kakak laki-lakimu?. Izinkah aku melindungi dan menuntunmu ..." bisik Wu Yuxuan menatap lekat kedua mata Qiao Lu.
"Jangan lupakan jika kau masih memiliki masa depan cerah, Qiao Lu. Aku akan membantumu meraihnya" lanjut Wu Yuxuan.
Qiao Lu merasakan kehangatan menyelimutinya. Ia seperti tengah ditarik keluar dari dalam kegelapan oleh tangan hangat yang menggenggamnya saat ini. Bahkan kata-kata yang keluar dari Wu Yuxuan membuatnya menjadi tenang sehingga dirinya tak dapat berkata apapun lagi. Ia melihat kakak laki-lakinya seolah kembali hidup dan tersenyum padanya.
"Tentu saja ... aku akan tersenyum kak, jangan khawatir. Istirahatlah dengan tenang" batin Qiao Lu.