Apa kau tau, ada berapa jumlah bintang di alam semesta?.
Ilmu Pengetahuan mencatat ada sekitar dua ratus milyar triliun atau sekitar dua ratus sextrillion bintang dalam dua milyar galaksi. Dan jumlah ini masih terus dapat berkurang ataupun bertambah setiap tahunnya karena dipicu seperti kemunculan planet baru ataupun kematian bintang.
Di zaman teknologi yang sudah maju, semua hal menjadi mudah, termasuk hanya untuk melihat jumlah bintang-bintang di alam semesta. Wu Yuxuan, seorang anak ajaib yang memiliki penglihatan super seperti sebuah teleskop luar angkasa. Ia dapat melihat bintang-bintang di galaksi seperti ia tengah memandang pasir di tangannya, bahkan ia mengetahui semua nama-nama bintang dan rasinya. Karena hal ini, Wu Yuxuan sudah menjadi seorang peneliti angkasa di usia mudanya.
Dini hari di pinggir pantai. Hari itu Wu Yuxuan mendapati langit mendung yang amat gelap. Hujan badai tak terelakan sehingga penelitiannya di sebuah pulau tak berpenghuni harus terpaksa ia jeda. Namun siapa sangka, langit mendung yang gelap memberikan sebuah pemandangan dimana sebuah komet berekor panjang bak naga meluncur dengan begitu cepat menembus lapisan awan hitam, dan tak lama kemudian sebuah ledakan besar pun datang dari arah sebuah bangunan seperti dorm yang berukuran cukup besar yang berada di puncak daratan tertinggi di pulau itu.
Benar. Itu adalah sebuah meteor yang telah sukses menghantam bangunan berbentuk kubah disana dan menghancurkannya. Tempat laboratorium pusat penelitian antariksa pribadi milik Wu Yuxuan pun telah hilang. Tak ada yang tersisa selain sebuah kawah yang tercipta dan debu-debu yang bertebaran di tanah basah sana.
Dengan basah kuyup, Wu Yuxuan hanya bisa terdiam melihat bangunan lab-nya hancur. Ia tak tau harus berkomentar apa karena disisi lain marahnya, ia juga merasakan sebuah kesenangan saat melihat objek asing dari luar angkasa berada di dekatnya.
"Apa itu?" Gumamnya. Tanpa menghiraukan jas putih lab-nya, Wu Yuxuan langsung terjun turun ke kawah dangkal yang telah tercipta itu untuk melihat lebih dekat sebuah batu bersinar yang hampir berbentuk kubus.
Dari permukaan batu berwarna abu-abu bercampur biru gelap, Wu Yuxuan langsung tau jika itu adalah sebuah meteorid. Namun ada satu hal yang membuatnya ragu untuk menyentuh meteorid aneh yang jatuh dari langit utara itu.
"Apakah ini meteorid asli?" Gumam Wu Yuxuan. Ia ragu jika yang jatuh itu adalah sesuatu benda buatan manusia seperti sampah satelit rusak yang jatuh dan dibuang oleh alien ke bumi karena menghalangi jalan mereka. Tapi tentu saja pemikiran seperti alien tak terlalu masuk ke fikiran Wu Yuxuan, walau ia yakin ada banyak kehidupan asing di luar tata surya sana karena ada banyak galaksi di luar angkasa.
Sebelum memutuskan mengambil meteorid itu, Wu Yuxuan menggunakan kemampuan matanya untuk melihat ke luar angkasa dengan mengikuti jalur meteorid aneh itu sebelum jatuh. Dan alangkah terkejutnya saat Wu Yuxuan melihat ada sebuah planet besar yang sepertinya akan menambah daftar planet baru yang ia temukan.
"Tidak. Itu tidak besar ... itu mirip seperti bumi, dan. Tidak mungkin!"
Wu Yuxuan menjadi panik seketika. Ia hendak menelpon ke pusat antariksa, namun tangannya bergetar ketakutan. Ia tidak tau apakah ini akan menjadi akhir hidupnya setelah melihat planet itu berada di garis edar bumi dan bergerak berlawanan sehingga kini akan menabrak bumi.
Penghitung mundur sebuah roket yang siap meluncur ke luar angkasa bergema di kepala Wu Yuxuan. Detak jantungnya menjadi sangat cepat. Kecepatan planet itu tak wajar seperti sebuah bintang jatuh yang sudah menembus atmosfer.
Wu Yuxuan berjalan mundur dan melupakan meteorid di bawahnya sehingga ia terjatuh karena tersandung meteorid itu. Sebuah cahaya putih pun memenuhi penglihatan Wu Yuxuan sehingga ia dengan reflek menutup matanya agar intensitas cahaya besar itu tak membutakan matanya. Sampai Wu Yuxuan merasakan ada hal aneh yang membuat sekujur tubuhnya terasa begitu ringan.
Tahun 2052. Sebuah planet telah menabrak bumi, namun hal aneh yang terjadi adalah bumi tidak hancur melainkan hanya menyatu dengan planet baru seperti gelembung yang menempel. Hal ini tak berdampak sama sekali bagi penduduk bumi kecuali oleh orang-orang tertentu yang dapat melihat planet beda dimensi itu. Wu Yuxuan adalah salah satunya.
Setahun sudah planet asing itu menempel di bumi, namun tak ada catatan aneh tentang objek asing yang menghantam bumi di pusat antariksa di Cina maupun di pusat antariksa negara manapun, sehingga hal ini menimbulkan pertanyan bagi Wu Yuxuan sendiri.
Ia menatap meteorid dalam kotak kaca yang ia temukan setahun lalu. Selain kasus beberapa orang yang menghilang secara misterius setelah mengalami rangkaian situasi yang mirip antara satu dengan yang lainnya. Kini penglihatan super milik Wu Yuxuan juga sudah tidak lagi dapat ia gunakan, bahkan penglihatan normalnya sudah memburam. Ia tak dapat lagi melihat sesuatu dengan jelas tanpa kacamata yang dipesan khusus untuknya. Namun Wu Yuxuan hanya mengira penurunan penglihatannya karena terkena dampak cahaya putih besar yang muncul waktu itu.
"Apakah orang-orang yang hilang berhubungan dengan planet misterius itu?" Gumam Wu Yuxuan dengan penasaran. Ia bahkan membuat reka ulang gambar bumi dan bumi kembarannya yang menempel seperti tumor itu, Wu Yuxuan menyebutnya sebagai planet parasit. Planet parasit itu menempel tepat di bumi bagian timur.
Dari seorang peneliti hingga menjadi seorang detektif. Wu Yuxuan berusaha memecahkan masalahnya sendiri. Ia mencoba meneliti tentang planet parasit itu, bahkan ia mencoba mengirimkan sinyal komunikasi namun tak ada jawaban apapun dari sana. Satu-satunya hal yang tidak terlalu beresiko untuk ia teliti adalah ia mencari tau tentang orang-orang yang menghilang dengan misterius itu.
Kasus orang yang hilang secara misterius ini tentu hanya terjadi di bumi bagian timur. Dari hasil penyelidikan pribadinya, ia menemukan satu petunjuk. hal itu adalah tentang semua orang yang menghilang memiliki benda yang sama seperti yang ia miliki namun ia tak pernah menyentuhnya sampai saat ini selain menyimpannya.
"Meteorid ini. Apa ini semacam kunci dunia lain?!" Dengus Wu Yuxuan dengan sedikit kesal karena ia hanya dapat penyelidikan sampai di meteorid itu. Bagi seorang peneliti sepertinya, sesuatu harus ia selesaikan sampai akarnya. Tapi untuk kasus Meteorid itu, Wu Yuxuan masih belum berani mempertaruhkan nyawanya.
Haus akan rasa penasaran. Wu Yuxuan terus menggali untuk melihat akarnya dan memenuhi rasa penasarannya.
Sebuah gerbang besar berbentuk lingkaran seperti sebuah lubang cacing terlihat begitu jelas oleh Wu Yuxuan di Beijing--ibu kota Cina, lebih tepatnya gerbang itu telah menelan sebagian puncak Beijing tower. Namun orang-orang yang berlalu lalang di sekitar sana hanya bersikap biasa saja karena memang hanya Wu Yuxuan yang dapat melihat gerbang itu.
Wu Yuxuan membawa serta meteorid seukuran genggaman telapak tangannya dan pergi ke tower. Begitu ia hampir mendekati puncak tower. Wu Yuxuan terdiam saat melihat keatas kepalanya. Ia bagai hampir keluar dari bumi dan melihat galaksi seolah tower itu adalah sebuah elevator orbit yang dapat mengantarnya pergi ke luar angkasa dengan mudah. Meskipun benda semacam itu masih dalam tahap pengembangan saat ini dan baru akan di ujicobakan beberapa tahun lagi.
Sampai di titik ini, Wu Yuxuan menjadi ragu untuk melanjutkan langkahnya. Namun jika ia tidak melanjutkannya ia tidak akan tau jawaban dari pertanyaannya. Ia seperti berhenti di sebuah tempat. Ia takut untuk melangkah maju namun juga tidak ingin berjalan mundur. Wu Yuxuan bimbang sampai sebuah suara mengganggunya.
Krak!
Begitu mendengar suara retakan dari meteorid di genggamannya. Wu Yuxuan tanpa fikir panjang melempar meteorid itu. Namun bukannya terjatuh, meteorid itu justru melayang mengambang di udara seperti tak ada gravitasi di dekatnya.
Semenit kemudian meteorid itu pecah mengeluarkan benda pipih berbentuk oval berwarna ungu cerah seperti batu Amethyst yang di dalamnya dipenuhi taburan emas cerah yang nampak seperti debu bintang yang berkilauan.
"A-apa itu?"
Seketika Wu Yuxuan mengalami deja vu karena tak hanya benda oval yang mengambang itu, tapi dirinya juga mengalami hal yang sama seperti setahun yang lalu dimana planet parasit itu menghantam bumi dan sebuah cahaya putih besar meyelimuti seluruh penglihatannya. Dan sedetik kemudian saat itu ia juga merasakan gravitasi di bumi seperti mengalami gangguan untuk waktu yang singkat.
Saat itu Wu Yuxuan merasa di angkat lalu dibanting begitu keras ke tanah sehingga ia tidak mengetahui apa yang terjadi padanya karena saat ia membuka mata, dirinya terbangun di rumah sakit.
Saat itu Wu Yuxuan bertanya-tanya, apa yang telah terjadi padanya dan bumi yang nampaknya masih baik-baik saja. Ia juga bertanya pada rekannya yang membawanya ke rumah sakit dan mendapat jawaban tak memuaskan. Rekannya hanya mengatakan jika Wu Yuxuan tak sadarkan diri setelah tergelincir. Tak ada hal aneh yang terjadi setelahnya meski dengan jelas Wu Yuxuan telah melihat bumi sudah ditempeli planet lain dan tidak ada sistem yang dapat mendeteksinya.
Wu Yuxuan terus melambung tinggi. Ia pernah dua kali pergi ke luar angkasa jadi ia sudah dapat terbiasa dengan sesuatu tanpa gravitasi, tapi kali ini ia seolah tengah perlahan tersedot kedalam lubang hitam dan tak dapat melawan sedikitpun. Hanya benda dari pecahan meteor tadi yang dapat ia bawa bersama dengan dirinya.
Byurr!
Air yang dingin adalah hal pertama yang menyambut Wu Yuxuan setelah ia memasuki portal.
Wu Yuxuan segera keluar dari dalam kolam dan melihat keadaan sekitar yang begitu hening. Kepalanya sedikit pusing, perutnya juga terasa mual seperti dirinya baru saja mendapatkan hukuman ringan militer dengan diputar-putar tubuhnya sampai pusing.
Secara tak sengaja ia juga melihat penampilannya yang cukup berubah di pantulan air kolam. Rambutnya menjadi panjang dan tergerai.
"Apakah portal itu benar-benar lubang cacing?. Bahkan rambutku menjadi tumbuh sangat cepat" gumamnya sambil meraba dasar kolam yang sudah menjadi kolam biasa. Karena hal ini pula wajah Wu Yuxuan menjadi pucat.
"Sepertinya pintu sekali pakai" cemasnya tak bisa kembali ke dunia asalnya.