Kebangkitan

Dalam tahap pendidikan tentara ada beberapa tahap yaitu:

Dasar(3-7)→Ambang(7-13)→Atas(sisa hidup)

Saat di Dasar anak-anak diajarkan untuk menyerang,membunuh musuh dan mempertahankan hidup.Tahap Dasar anak-anak di bawa ke wilayah (Solo),Solo adalah wilayah kerajaan Maja yang berfungsi untuk mendidik anak-anak di tahap dasar.Tahap dasar ini membantu agar anak-anak menaikkan Power mereka,oh iya Power adalah angka yang berada di rubuh mereka yang muncul secara sendiri saat mereka mempunyai kekuatan tertentu.

Kekuatan ini biasanya berupa elemen dasar atau mempunyai kekuatan mengendalikan sesuatu,seperti Alexsander.Alexsander tidak dapat kekuatan elemen dasar tetapi Ia mempunyai kecepatan dan tebasan yang luar biasa,Power milik Alexsander adalah 100.000.

Kembali ke cerita

Tian dibawa ke kota Solo oleh Alexsander,di sana keamanannya sangat ketat dan mereka semua hampir mempunyai Power di atas 1.000.

"Hei penjaga buka pintunya!"

"Siapa disana?"

"Kalau kau tidak membukanya aku akan membunuh semua penjaga di sini,"kata Alexsander lirih dan dengan nada sadis.

"Kenapa,mereka tidak membukakan kakak?"tanya Tian lugu.

"Tidak…..bukan begitu,mereka hanya ingin mati Tian,"kata Alexsander dengan senyum.

"Apakah dengan membunuh orang bisa membuat dunia ini damai?"tanya Tian.

Alexsander berjongkok dan melihar muka Tian,"Tidak hanya itu…..kita membunuh untuk mempertahankan hidup,tapi juga untuk membuat dunia damai,"kata Alexsander dengan memegang tangan Tian.

"Ohhhhhhh"senyum Tian.

Pintu terbuka,"Apa kalian ingin mati sekarang?"tanya Alexsander kepada prajurit yang membuka pintu gerbang.

"Ti…ti…tidak,saya hanya menjalankan tugas."

Alexsander tidak mempedulikan prajurit itu,prajurit itu geram dan hendak menebas Alexsander."Aku tidak akan membiarkan orang menyakiti kakak,"teriak Tian dengan menghentikan tebasan pedang prajurit itu dengan mata kanannya.

Tian mengendalikan pedang itu dan menusukkan pedang itu ke prajurit yang hendak menebas Alexsander.Tian membunuh prajurit itu dan pingsan,Alexsander menangkapnya dan Alexsander melihat tangan Tian.

Di punggung tangan Tian ada angka 10 yang baru saja terbentuk,normalnya anak-anak memulai hitungan kekuatannya dari 1 tetapi Tian tidak.

Alexsander kaget dan membawanya ke unit perawatan,Alexsander sangat kaget karena Tian membangkitkan kekuatan yang cukup besar untuk ukuran anak-anak.Alexsander berfikir,"apa mungkin Tian termasuk tujuh pahlawan yang sudah diramalkan?"ucap Alexsander di dalam hati.

2 Tahun kemudian

Tian mendapat Power 15,Power milik Tian ini adalah Power paling besar di angkatannya saat ini.

Saat itu waktu istirahat,seperti biasa Tian duduk di taman kecil yang disediakan.Tiba-tiba ada anak wanita yang menghampirinya,anak itu seumuran dengan Tian,"Apa kau suka bunga?"tanya anak itu.

"Ke…ke…kenapa kau disini,apa kau tidak takut denganku?"kata Tian malah bertanya balik.

"Kenapa aku harus takut denganmu,kamu itu anak yang hebat,"kata anak itu.

"Ohhhhhhh,siapa namamu?"tanya Tian lirih.

"Namaku Clea,ayo kita berteman,"ajak Clea.

"Oh iya,aku akan berteman denganmu,"jawab Tian malu.

Clea memeluk Tian karena sangat senang,Clea juga mempunyai kekuatan yang unik.Kekuatan yang dimiliki Clea adalah kekuatan medis,jarang orang yang mempunyai kekuatan medis.

"Aku akan mengobatimu kalau kau sesadang sakit,"kata Clea sambil tersenyum manis.

"Iya…iya aku tahu tapi kau harus melepaskanku dulu,"kata Tian kesakitan.

Sejak saat itu mereka jadi sangat akrab dan selalu bersama.

2 Tahun kemudian

Saat itu Tian dan Clea berkumbul di taman seperti biasa,tetapi Clea terlihat ingin mengatakan sesuatu.

"Hei Tian apa kau tahu tentang pernikahan?"tanya Clea ke Tian yang saat itu baru meminum air.

"Huffffff,apa yang kau katakan,"kata Tian sambil menyemprotkan minumannya dari mulutnya.

"Aku tahu sedikit,menikah itu kau akan bersama dengan orang yang kau cintai selamanya,"kata Tian menjelaskan.

"Orang yang ku cintai?"tanya Clea bingung.

"Iya,"jawab Tian.

"Sepertimu?"tanya Clea.

"Apa,bukan aku,"kata Tian salah tingkah.

"Iya…aku suka denganmu saat pertama kali bertemu dan dimasa depan aku akan menikah denganmu,"kata Clea lugu.

"Masalahnya bukan seperti itu,itu agak sedikit rumit,"kata Tian sambil menunduk.

Clea memegang wajah Tian dan mencium pipi Tian sambil berkata,"Jadi jangan menolakku."