Tian pun berlari sekuat tenaga menghindari Rias,mereka berdua bermain kejar-kejaran.
Tian berhenti di sebuah toko,Rias mengira Tian sudah menyerah.
"Apa kau sudah menyerah?"kata Rias.
Rias melihat Tian seperti marah dan geram akan sesuatu,Rias mengintip apa yang Tian lihat.Tian melihat ada perempuan yang dipaksa memberikan uangnya,Rias mulai mengerti kenapa Ia bisa suka dengan Tian.
Tian masuk ke toko itu,ada 5 pria besar kekar yang memalak perempuan di toko itu."Hei apa kalian baru merampok,itu tidak bagus lho,"kata Tian.
"Apa yang kau lakukan di sini,kau itu cuma orang lemah,"kata salah satu pria kekar.
"Ohhhh,siapa namamu?"tanya Tian dengan senyum.
"Namaku Tanaka,teman-teman serang dia,"kata salah satu pria kekar itu sambil menyuruh 4 temannya untuk menyerang.
3 teman Tanaka menyerang secara beraamaan,dan yang satunya memakai pistol di belakang.
"Jadi kalian berfikir aku lemah,"kata Tian.
"Iya….kau itu cuma orang lemah,bisanya cuma tersenyum terus,"kata Tanaka.
"Bacoddd,cowok itu maju sini,"kata Tian sambil tersenyum.
3 teman Tanaka meninju Tian,semua Tinjuan itu kena semua.Serangan dari teman-teman Tanaka tidak dihindari oleh Tian,Tian melompat mundur dan menarik nafas.
"Bagaimana?kau meyerah,"kata Tanaka.
"Berisik,pertandingan ini baru saja dimulai….sini maju,"kata Tian lembut.
Tian menunjuk teman Tanaka,tiba-tiba mereka semua hancur.Mata Tanaka langsung belalakan,satu teman Tanaka yang mempunyai pistol menembak Tian.Tapi apa daya,peluru itu malah dicepit jari Tian dengan mudah.
Tian hanya melihat teman Tanaka yang menembaknya tadi,tiba-tiba teman Tanaka itu juga tidak bisa bernafas dan menggeliat seperti belut."Bagaimana,kamu mau melawanku?"tanya Tian.
Tanaka berlutut dan berkata,"Tolong ampuni aku,aku cuma mau hidup,"kata Tanaka.
"Aku akan mengampunimu jika kau meminta maaf kepada perempuan tadi,"kata Tian.
"Baik bos,"kata Tanaka.
"Maaf Misha,aku telah menggangumu,"kata Tanaka sambil membungkuk.
"Terima kasih bos,aku akan menjadi muridmu dari sekarang,"kata Tanaka.
"Apa murid?"tanya Tian dengan wajah bodoh.
"Iya guru,aku mohon bantuannya,"kata Tanaka.
"Terserah,tapi kalau kau berani menyakiti permpuan lagi….aku akan membunuhmu,"kata Tian.
"Oke,"jawab Tanaka.
Misha mendekat ke arah Tian,Misha menawarkan uang untuk permintaan terima kasih.
"Tidak perlu,apa bedanya aku dengan perampok tadi kalau tetap mengambil uang dari Perempuan,apa lagi perempuan manis,"kata Tian sambil mengusap kepala Misha.
"Ohh,disini ada kamar kosong tidak?"tanya Tian.
"Untuk apa?"jawab Misha.
"Aku dan temanku ingin istirahat,"kata Tian.
"Teman yang mana?"tanya Misha.
"Ayo Rias,kemari,"teriak Tian.
"Apa kalian berdua,laki-laki dan perempuan satu kamar….
…"kata Misha sambil memikirkan aneh-aneh.
"Bukan seperti itu,"kata Tian.
"Oke ini kunci kamarmu,tolong jangan terlalu lama di kamar oke,"kata Misha.
"Sudah kubilang,aku tidak akan melakukan itu,"teriak Tian.
Tian mengambil kunci itu dan segera pergi ke kamar,Tian sudah lega karena sudah mendapat tempat istirahat.Misha membuntuti Tian dan Rias dari belakang.
Tian dan Rias sudah masuk kamar dan segera tidur.
"Rias aku akan memijatmu,kau lelah kan,"kata Tian.
"Aku yang harus memijatmu,"kata Rias.
"Tidak apa…sudah tengkuraplah,"suruh Tian.
Tian menyiapkan beberapa jarum akupuntur,Tian menancapkan jarum itu ke punggung Rias.
Misha yang baru sampai ke kamar Tian dan Rias itu pun langsung menempelkan kupingnya ke pintu,dan apa yang Misha dengar adalah:
"Ahhhhhhh♡♡♡♡♡♡"suara desahan dari Rias.
"Apakah sakit?aku akan pelan-pelan,"suara Tian.
"Ahhhhh♡♡♡enak Tian,tancapkan lagi,"suara Rias.
Misha berfikir,"Apakah mereka pasangan baru?wah pasangan baru memang semangat…apa lagi ini baru pertama kalinya bagi kak Rias,"kata Misha dengan pikiran kotor.
Misha terlalu kepo sampai-sampai pintunya terdorong dan terbuka,Misha pun jatuh.
"Apa kau tidak apa-apa?"tanya Tian.
"Tidak apa!!!!!Aku tidak melihat apa-apa….sialahkan lanjutkan,"teriak Misha sambil menutupi matanya.
"Apa yang kau bicarakan?Aku cuma memijat Rias,"kata Tian.
"Ohhhhhh,kukira,"kata Misha.
Misha menjelaskan pikirannya tentang Tian dan Rias kepada Tian,Misha juga menjelaskan Ia sudah menguping pembicaraan mereka.
"Oh,tidak apa…aku juga tidak melakukan apa-apa,"kata Tian.
"Tidak,dia tadi sangat berani merabaku dan,dan,dan,dan,"kata Rias.
"Jangan membolak balikkan fakta woy,"kata Tian sambil memukul kepala Rias.
Tian segera pergi ke kasurnya dan tidur,Misha dan Rias masih mengobrol sebentar.Akhirnya Misha dan Rias berisahke kamar masing-masing.
Rias melihat Tian sudah tertidur pulas,Rias mencoba memeluknya.
Tiba-tiba ada suara dari Tian,"jangan lakukan itu,kita tidak boleh melakukan itu,"kata Tian.
"Huffffff,hampir saja,"kata Rias sambil menggembungkan pipinya.
Pagi hari kemudian
Misha pergi ke pasar dan membeli bahan makanan seperti biasa,sayur,buah dan daging.Di pasar banyak orang yang ingin merampok uang jadi Misha sangat berhati-hati.
Tiba-tiba ada orang yang merampok tas Misha yang isinya uang,Misha mengejarnya.Misha mengejar perampok itu sampai ke bukit,saat di bukit tiba-tiba ada batu besar yang menggelinding ke arah Misha.
"Apa aku akan mati?"kata Misha di dalam hati sambil menutup mata.
Saat Misha membuka matanya,dia sudah di gendong Tian di atas awan.
"Apa kau…..bisa terbang,"kata Misha kaget terheran-heran.
"Tidak,ini disebut melompat,"jawab Tian.
"Ahhhhh aku takut ketinggian,"teriak Misha.
"Oke kita turun,"kata Tian.
Tian pun turun pelan-pelan ke tanah,sampai di tanah Tian menurunkan Misha.
Tiba-tiba Tian terasa dipukul kepalanya,ternyata yang memukulnya adalah Rias.
"Awwwww,sakit…"kata Tian kesakitan.
"Kenapa kau berduaan dengannya?"tanya Rias.
"Aku cuma menyelamatkan dia,apa kau cemburu?"jawab Tian.
"tidak,"kata Rias berbohong.
Misha mendekat ke Tian,Misha menarik-narik lengan Tian.Tian menengok,saat itu juga tiba-tiba Misha mencium pipi Tian.
"Ohhhh,sayang sekali tidak kena,"kata Misha.
"Ap…ap…apa yang kau lakukan?"tanya Rias dengan wajah memerah.
"Aku hanya memberi hadiah,"jawab Misha.
"Mulai sekarang jangan dekati dia,"kata Rias sambil memeluk tangan Tian.
"Tidak dia milikku,"kata Misha sambil memeluk tangan Tian.
Rias dan Misha menarik-narik Tian sampai Tian pusing.
"Sudah cukup,aku tidak akan bersama dengan kalian,"kata Tian sambil melepaskan tangannya dari pelukan Rias dan Misha.
Tian berjalan menjauh,tiba-tiba Tian terjatuh pingsan.Rias dan Misha mendekati Tian.
"Tidak ku sangka dia lemah terhadap wanita,"kata Misha.
"Iya,hufffff,"kata Rias sambil menghela nafas.