webnovel

AYANA BANGUN TIDUR

Udara subuh yang dingin masuk kedalam jendela yang tidak tertutup rapat dan tidak terkunci, karena Ayana lupa untuk menguncinya. Yang membuat jendela tersebut tergoyahkan oleh hembusan angin yang sangat kencang di hari itu, sehingga semua barang barang yang terdapat berada di dalam ruangan berterbangan. Terutama kain tebal berukuran panjang yang terpasang rapih di tubuhnya Ayana sampai berterbangan dan terjatuh di bawah lantai samping tempat yang berbentuk persegi panjang, dimana tempat itu digunakan sebagai tempat untuk beristirahat di malam hari.

Hembusan angin tersebut membuat Ayana merasakan kedinginan dan menggigil, kemudian Ayana membuka kedua matanya dengan perlahan. Matanya mengarahkan ke sebuah benda yang tergantung di dinding ruangan. "Ih, masih jam 3:08 WIB." ucapnya didalam hati.

Ayana pun beranjak turun ke bawah lantai untuk mengambil kain tebal tersebut, dan kain tebal itu Ayana pasangkan kembali ke tubuhnya agar hangat.

Tetapi udara dingin tersebut menghembuskan terus menerus kedalam ruangan, membuat semua barang barang yang terdapat di dalam ruangan semakin berantakan. Dan kain tebal yang terpasang di tubuhnya terbang dan terjatuh ke lantai kembali.

Akibatnya Ayana tambah merasakan kedinginan daripada terdahulu, kemudian Ayana membukakan kedua matanya kembali. Dan beranjak berjalan menuju kearah yang dia tuju.

Lalu, Ayana menutup dan mengunci dengan rapat agar hembusan anginnya tidak masuk kedalam ruangan. "Ni, angin ribet amat sih!" ucapnya sambil ngedumel.

Setelahnya Ayana melangkahkan kedua kakinya dan mengambil sebuah kain tebal yang terletak di bawah lantai.

Ayana letakkan badannya sambil memasangkan kembali kain tebal tersebut ke seluruh tubuhnya sampai semuanya tertutup, matanya di tutupkan dan kembali melanjutkan beristirahat karena masih merasakan kantuk yang luar biasa.

Zzzz... Zzzz... Zzzz...

Satu jam kemudian Ayana menutupkan matanya, HP miliknya yang memang di pasang alarm seperti jam wekker berbunyi sangat kencang sekali. Yang membuatnya tersisik dan sedikit mengganggu istirahatnya.

"Baru juga gue tidur, udah ada alarm nyala." ucapnya dengan sangat kesal.

Ayana pun meraba-rabakan tangannya dengan asal yang matanya masih tertutup, HP yang Ayana cari-cari belum juga terdapatkan.

Merasa kesal HPnya belum di gapainya dan alarm yang masih berbunyi sangat kencang di telinganya, Ayana membukakan kedua matanya dan beranjak duduk dari tempat tidurnya untuk mencari HP miliknya berada dimana.

Akhirnya HP yang Ayana cari-cari di temukan dan tersimpan di atas kepalanya yang tertutup dengan bantal, HP tersebut Ayana ambilkan dan nada dering alarmnya Ayana matikan agar tidak bising lagi.

Setelah itu Ayana simpankan HPnya tepat di sampingnya, Ayana pun kembali meletakkan tubuhnya diatas kasur dan kedua matanya ditutup kembali. Kemudian Ayana melanjutkan untuk beristirahat.

"Zzzz... Zzzz... Zzzz..."

Pada pukul 06:20 WIB pagi, nada dering alarm dari HPnya mulai berbunyi kembali. Tetapi Ayana belum merasakan tersisik karena tidurnya sangatlah lelap dan nyenyak. Akibatnya Ayana bergadang pada saat tadi malam, dan Ayana pergi tidur pada pukul 01:50 WIB pagi.

Nada dering alarmnya berbunyi kedua kalinya, tetapi Ayana tetap saja tidak kunjung bangun dari tidurnya. Sampai akhirnya, mamanya yang memang sedang memasak berada di dapur mulai terganggu dengan suara nada dering alarm dari HP milik anaknya.

Kemudian mamanya pergi berjalan ke sebuah tempat, dimana tempat tersebut adalah ruangan untuk Ayana beristirahat.

"Astaga ini kamar berantakan amat kayak kapal pecah deh! Ayana, bangun! Ini sudah siang, kamu pasang alarm tapi kamu tidak kunjung bangun juga... Udah mama suruh tidur tadi malam, tapi kamu nggak nurut sama mama. Mulai durhaka kamu ya sama orang tua sendiri!" ucap mamanya sambil ngedumel kepada anaknya.

"Heh, bangun Ayana!"

"Buruan bangun, ngeyel kamu ya!"

"Buruan bangun nggak!"

"Hmmm..."

Merasa sangat kesal, mamanya pun memukuli anaknya sambil mengatakan "Nggak bangun bangun ni anak, bagun nggak!"

"Awww... Aku tuh masih ngantuk loh mah..." jawab Ayana yang kedua matanya masih tertutup.

"Bangun nggak!" sambil memukuli Ayana kedua kalinya.

"Iya, iya...!" ucap Ayana langsung beranjak duduk diatas tempat tidurnya.

"Ayo kamu buruan mandi dan siap-siap!"

"Iya mah..."

Mamanya pun pergi berjalan menuju ke sebuah ruangan, dimana ruangan tersebut biasa digunakan untuk semua anggota keluarganya berkumpul bersama pada saat mengisikan perutnya masing masing. Dan biasa digunakan untuk membuat karya kuliner yang sangat sangatlah lezat sekali.

Sesudah mamanya tidak berada didalam kamarnya, Ayana pun beranjak bangun dari tempat tidurnya yang baru saja di pakai istirahat.

Ayana mengambil sebuah kain tebal yang acak-acakan diatas tempat tidurnya untuk dilipatkan, kain tersebut Ayana letakkan kebawah lantai tempat tidurnya.

Setelahnya, Ayana mengambil semua bantal gulingnya dan di letakkan sementara di bawah lantai. Lalu Ayana memegang sebuah kain berwarna biru yang berukuran persegi panjang berada diatas tempat tidur miliknya yang terlihat acak-acakan. Kain tersebut Ayana hilir-hilirkan dan di pasangkan ke semua sisi kasur yang lainnya.

Ayana mengambil bantal gulingnya satu persatu yang berada di bawah lantai tempat tidurnya, dan semua bantal gulingnya di susun rapih.

Kemudian dilanjutkan dengan mengambilkan sebuah kain tebal yang sudah di lipatkan olehnya, dan kain tebal tersebut Ayana simpan diatas tumpukan bantal gulingnya. Kain tebal tersebut diletakkan di tengah-tengah bantal guling.

Selesai merapihkan tempat tidurnya, Ayana

melangkahkan kedua kakinya menuju ke sebuah kayu yang terdapat ada kacanya yang menempel melekat di dalam kayu tersebut. Ayana pun membukakan kuncinya agar udara sejuk di pagi hari masuk kedalam area kamarnya.

Ayana pun memulai untuk membereskan semua barang barang yang berada di dalam ruangan tidurnya yang tadi malam di terjang oleh hembusan angin yang amat kencang. Karena jendelanya lupa untuk di kunci.

Saat Ayana sedang membereskan semua barang-barang yang berantakan, Ayana menolehkan pandangan matanya kearah sebuah benda yang tertempel berada di dinding kamarnya. "Hah...? Ini udah jam 06:32 WIB pagi?" ucap Ayana yang sangat terkejut sekali.

"Gue harus buru-buru nih! Bisa-bisa nanti gue telat lagi deh, kalo telat pasti gue di hukum lagi kayak pas lagi itu."

Selesai membereskan barang barang yang berantakan di dalam kamarnya, Ayana melangkahkan kedua kakinya menuju ke sebuah benda yang terdapat adanya tergantung semua pakaian miliknya. Lalu, Ayana mengambil dua buah kain berukuran besar. Yang satunya kain berbentuk seperti pakaian yang hanya di ikatkan saja di bagian perut, dan yang satunya adalah kain berukuran panjang lebar.

Kemudian Ayana melangkahkan kedua kakinya menuju ke pintu sambil memegang kedua kain tersebut di tagannya.

Pintunya Ayana bukakan dan pergi keluar menuju ke sebuah ruangan, dimana ruangan tersebut adalah untuk membersihkan tubuh dari kotoran yang menempel, dan tempat untuk membuang kotoran yang keluar dari tubuh.