70. Sebuah realita

Keesokan harinya...

Pada saat semua murid berbondong- bondong menuju kantin sekolah, untuk mengisi perut mereka. Seorang gadis memilih menghabiskan waktu istirahatnya di sebuah taman sekolah. Taman yang terletak di rooftop sekolah. Tempat ini menjadi favoritnya.

Semilir angin bertiup sepoi- sepoi menerbangkan anak rambut gadis itu. Menari indah seolah sedang menggoda sang pemilik. Suasana di sekitarnya begitu tenang dan damai. Membuat dia larut tenggelam dalam alur sebuahnovel, yang saat ini berada dalam genggaman tangannya.

Disisi lain, seorang pemuda tidak sengaja berjalan melewati koridor sekolah lantai tiga gedung A. Ia mengernyitkan kening melihat sebuah pintu besi terbuka lebar. Tanpa ragu ia melangkah mendekati pintu tersebut untuk memeriksa. Namun, ketika memasuki rooftop, ia terpanah melihat pemandangan indah yang disajikan di depan kedua matanya.