FIRST TIME

Aku menunggu Theo di pos satpam sekolah, sambil mengobrol dengan mang Asep yang biasa motong rumput di taman. Tanpa sadar karena terlalu asik mengobrol, sekolah sudah mulai sepi. Hanya ada beberapa yang lewat, Theo bilang dia mungkin akan sedikit terlambat sampai.

"Ngapain?" seseorang muncul dengan motor besar warna merah dan helm full face yang senada.

"Duduk," jawab ku cuek, tau deh siapa itu yang nanya.

"Ga balik?" tanyanya, kini dia sudah melepaskan helmnya. Tyo disana.

"Nunggu di jemput." ucap ku, lalu menyesal setelahnya.

Tepat sebelum Tyo berkata sesuatu, klakson mobil Theo berbunyi. Dia segera turun dan menghampiri ku, "Lama gak? Bosen ya? Macet tadi." tanyanya.

"Engga, di temenin sama mang Asep tadi." aku segera memakai tas ku, "Duluan ya Tyo." pamit ku pada Tyo, lalu masuk ke dalam mobil.

Aku masih mengutuk mulut ku yang berkata terlalu jujur, tapi kalau di pikir-pikir lagi Theo langsung muncul, kalaupun bohong sama Tyo pasti gak keburu naik ke motornya.

"Woi, bengong aja, tadi siapa? Kejam banget natap gue." ungkap Theo.

"Anak baru di kelas, orangnya emang gitu, kaya balok es." jelas ku. "Eh tadi siapa sih di kantin? Gak suka banget." aku mengingat-ngingat jengkel.

"Udah, gausah dipikirin. Gak bakal ganggu lagi." Theo menenangkan.

Sisa sore ini, aku habiskan dengan movie maraton Marvel. Ini saran dari Disa, katanya kalau belom nonton movie-series Marvel belom resmi jadi pakar movie. Ya sudah, aku turuti saja, kata Disa di mulai dari Captain America : The First Avengers, Theo punya judul ini di tabletnya, jadi ku pinjam sebentar.

Selesai menonton, aku baru ingat untuk mencari Tyo di grup kelas, ketemu, tanpa pikir panjang aku menambahkannya menjadi teman. Aku segera merubah nama kontaknya menjadi '❤U'. Ku buka display picturenya, ih, dingin banget gila. Mau iseng aku chat tapi malu berat kalau di baca juga engga. Akhirnya aku cuma bisa screenshot wajah dingin itu.