webnovel

Kehidupan Setelah Kematian - Reinkarnasi Kelana

Kehidupan setelah kematian bukanlah fatamorgana. jiak engkau ingin memperbaiki kesalahanmu di masalalu hiduplah setelah kematianmu. Kehidupan kedua memberikan hdup lebih dari sekedar hidup. JIka engkau ingin bersamaku di kehidpan kedua..genggamlah erat tanganku mulai sekarang hingga akhir..

Dhira_Mahika · Fantasy
Not enough ratings
10 Chs

Romansa Dusta

Kelana menatap sesosok tubuh kaku yang terbaring lantai kamar hotel. Darah segar menggenangi tubuh itu.Tanpa sadar tubuhnya terguncang karena gemetar. "Siapa dia?," teriaknya histeris. Matanya basah dengan air mata.

Tiba tiba ia hampir lupa siapa dirinya. Ia seakan terseret dalam pusaran waktu. Pikirannya memaksa ingatannya untuk kembali mengingat siapa dia sebenarnya.

Namanya Kelana, sejak kecil ia telah di tinggal meninggal oleh ayahnya. Kelana mempunyai seorang kakak laki laki yang bernama Pino dan seorang adik laki laki kecil yang bernama Rudi. Ibunya bernama Retno yang berjuang sendiri untuk membesarkan ketiga anaknya. Dan setelah pino beranjak dewasa, ia mengantikan posisi ayah untuk membesarkan adik adiknya.

Pino seorang pemuda tinggi bertubuh kurus, dengan tulang pipi yang menonjol. Hidungnya yang mancung dan dagunya runcing membuat ia terlihat semakin kurus. Ia rela tidak kuliah dan bekerja keras sebagai buruh kapal hanya untuk kedua adiknya dapat bersekolah dan hidup dengan layak. Ibu Retno setiap hari bekerja sebagai assisten rumah tangga di rumah seorang pengusaha kaya. Sedangkan rudi, bocah kecil yang berusia 7 tahun itu masih duduk di bangku kelas 1.

Kelana tumbuh menjadi anak yg pendiam di rumah namun bandel di sekolah. Ia bahkan di juluki 'Si Biang Onar. Lagaknya selalu melebihi preman jalanan. Membuat keributan di kelas,lupa mengerjakan tugas dan tidur di kelas selalu menjadi kebiasaan kelana. Namun dengan kehadiran Eddo sahabat baik pino, kelana mulai berubah. Ia tidak lagi pernah lupa mengerjakan tugas tugas sekolahnya. Keluarga kelana sangat terbiasa dengan kehadiran eddo. Bahkan eddo sering menginap di kamar pino. Membantu kelana dan rudi untuk mengerjakan tugas sekolah mereka. Bagi kelana dan rudi, eddo sudah seperti kakak mereka sendiri.

Suatu hari saat eddo menjemput kelana pulang kegiatan extrakulikuler di sekolah. Di tengah perjalanan, eddo membelokkan motornya ke arah warung bakso di tengah kota yang selalu ramai di kunjungi pengunjung. Selain terkenal enak,harga semangkuk baksonya juga murah. Eddo paham betul kesukaan kelana.

Eddo memesan dua mangkuk bakso. Mata kelana berbinar cantik. Tanpa sadar eddo memperhatikan sosok kelana. Kelana Tumbuh menjadi remaja yang cantik. Dengan usia 15 tahun tubuhnya menjulang tinggi hingga 160cm. Ramput panjang melewati bahu,hidung mancung dan rahang yang ramping. Kulitnya kuning langsat mirip seperti ibunya. Pinggang yang ramping dan buah dada yang kencang, ia hampir sempurna. Jika sekilas di lihat kelana terlihat seperti berusia 17 tahun. Kelana tersadar bahwa eddo sedang memandangnya. Ia tersipu, pipinya merona merah. Pikiran nakal eddo mulai berputar tak karuan. Tiba tiba ia berkata "Kelan, mau nggak temenin kak eddo jalan jalan?," tanya eddo sambil menyeruput es kelapa mudanya.

"Kemana kak?," sahut kelana sambil menoleh ke arah eddo.

"Nonton film yuk..tapi nginep lho yaa soalnya filmnya bagus dan durasi nya panjang,"

"Hhmm,nanti aku bilang apa ke mama klo tidak pulang?,"

"Bilang aja kamu bermalam di rumah Shinta,bisa kan?," ujar eddo.

Kelana mengangguk perlahan. Mereka pun akhirnya pergi dari warung itu. Di atas motor angin terasa begitu dingin, kelana memeluk pinggang Eddo erat. Semua pikiran hitam putih berkecamuk di dalam pikirannya.

Di rumah ibu retno berjalan mondar mandir di teras sambil sesekali matanya melihat kearah jalan gang depan rumah mereka. Ibu retno adalah seorang ibu tunggal dengan 3 orang anak. Suaminya meninggal karena kecelakan. Tubuhnya tinggi dan ramping. Kulitnya kuning langsat dengan rambut yang digelung memperlihatkan lehernya yang jenjang. Usianya sekitar 38 tahun. Sisa sisa kecantikannya masih terlihat jelas walaupun ia tidak terawat dengan baik

"Tumben..Sudah jam 10 malam kelana belum juga pulang ya? Apa terjadi sesuatu?" Pikiran retno berkecamuk. Bayangan suaminya yang meninggal karena kecelakaan membuat ia menjadi begitu gelisah. Tiba tiba rudi adik kelana menghampiri ibunya "Ma kakak belum pulang?," tanya rudi.

��Rudi,coba telp kakakmu ada dimana dia ? kenapa belum pulang?," kata retno sambil terus berjalan mondar mandir.

Tiba tiba notifikasi pesan handphone rudi berbunyi. "Ma, kakak whatsapp nih," teriak rudi.

Ibu retno mendongak kaget, " apa katanya?,"

"Kata kakak, malam ini tidak pulang. Menginap di rumah kak shinta karena mau mengerjakan tugas," ujar rudi sambil membaca pesan kelana.

Retno memandang rudi anaknya sambil menghela nafas panjang " Ya sudah, bilang kakakmu.. besok pagi sudah harus pulang ya. Tidak baik anak perempuan menginap di rumah teman," Ujar retno.

Kelana duduk di kursi kamar dengan gelisah. Matanya sesekali melirik eddo yang berbaring santai di tempat tidur dengan gugub. Jari jemarinya saling meremas ,gemuruh di dadanya semakin kencang.

"Kelan, mau makan apa..? kita makan dulu ya," tanya eddo sambil membuka aplikasi delivery makanan.

" Ayoo duduk sini donk," eddo menepuk kasur di sebelahnya.

Kelana diam saja. Tak lama kemudian, ia menoleh pada eddo "Nasi goreng aja ya kak, kelana lapar," ujarnya.

" Siap boss cantik,"Eddo tersenyum

Sambil menunggu delivery tiba, edo membuka youtube dan menonton video. Sedangkan kelana duduk terpaku begitu saja..

Tak lama kemudian..terdengar suara orang mengetuk pintu kamar.

"Terimakasih ya mas," Ujar eddo sambil mengambil bungkusan makanan mereka.

"Jangan lupa bintang 5 ya kak," Kata si driver.

"Siaap,"Jawab eddo sambil tersenyum.

"Ayo kita makan dulu..katanya lapar?,"kata eddo sambil membuka box nasi goreng. Wangi nasi goreng dengan ayam geprek di atasnya tampak sangat menggugah selera. Kelana menyantap nasi gorengnya dengan lahap. Sejenak ia lupa tujuan eddo mengajaknya bermalam. Eddo melihat kelana sambil tersenyum penuh makna.

Malam kian larut, eddo keluar dari kamar mandi sambil membawa handuk dan melemparkannya ke arah kelana "Mandi dulu yuk, Abis itu baru kita nonton filmnya," kata eddo sambil berjalan dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya. Tubuhnya yang atletis terlihat jelas. Kelana mengambil handuk itu dengan ragu namun dia berjalan juga ke kamar mandi. Tak lama kemudian terdengan suara guyuran air.

Kelana memandang wajahnya di cermin kamar mandi,rambutnya basah. Dia bingung harus bagaimana. Harus kah ia tetap menginap atau pulang ke rumah? tapi usianya baru 15 tahun..jika terjadi apa apa bagiamana?

"Ah,bukankah kami hanya menonton film? Pasti tidak akan terjadi apa apa," Pikir kelana lugu. Kelana mengenakan kembali pakaiannya dan keluar dari kamar mandi. Malam itu terasa sangat panjang. Eddo dan Kelana bercanda di tempat tidur sambil bermain kartu domino.

Eddo berusia 21 tahun, pemuda itu bertubuh tegap dan atletis. Alis tebal dan hidung mancung membuat ia terlihat tampan. Kulitnya sawo matang namun sangat bersih. Lengan yang kuat dan kekar, rahangnya yang kuat dan tegas membuat wanita manapun agak sulit untuk menolak pesonanya.

Eddo membuka Home theaternya. Dan ternyata ia memutar film biru.Kelana tersipu malu melihat adegan demi adegan. Ia tampak begitu gelisah duduk di samping eddo. Tiba tiba eddo membelai rambut kelana pelan dan mencium keningnya. Kelana terdiam. Eddo seakan mendapat angin surga, dipeluknya tubuh kelana dan perlahan mulai mencium bibir kelana.

Eddo melumatnya dengan lembut hingga kelana kehabisan nafas namun eddo tidak melepas bibir kelana yang manis. Tiba tiba kelana melingkarkan lengannya di leher eddo dan membalas ciuman eddo. Mereka saling melumat dengan penuh nafsu. Tangan eddo meremas dada kelana, nafas kelana memburu.

Dan sekali sentak kelana sudah tidak berpakaian lagi. Kelana sontak terkejut namun eddo kembali menciumnya. Tangannya mengelus paha kelana dengan lembut. Kelana seolah di bawa terbang ke dunia penuh bunga dan kehangatan. Sebuah rasa yang belum pernah ia rasakan. Jantungnya berdegub kencang seakan mau meledak. Akal sehatnya menyuruhnya berhenti, namun tubuhnya tak mau berhenti. Kelana menikmati setiap sentuhan eddo seakan hari itu tidak akan pernah berakhir. Dan ketika eddo membuka kedua pahanya dan menekannya kuat..kelana menjerit. Sakit sekali rasanya, namun itu terlalu nikmat untuk di akhiri. Dan malam itu yang tidak boleh terjadi akhirnya terjadi.

Eddo tertidur pulas di tempat tidur. Kelana duduk terpaku menatap nanar pada darah keperawanannya yang membekas di sprei kamar kos eddo. Hatinya hancur, seribu penyesalan dan ketakutan berkecamuk di dadanya.

Kelana berlari ke kamar mandi dan menutup tubuhnya dengan selimut dan menangis sesegukan disana.

Pagi itu di sekolah kelana tertidur lagi di kelas. Suara bentakan ibu Erika guru matematika bahkan tidak terdengar olehnya. Tiba tiba ia merasakan air dingin terpercik di wajahnya "Kurang aja!! Sapa yang berani?,"teriak kelana marah. Ia siap menghajar si biang kerok itu, tapi nyalinya langsung menciut ketika melihat ibu Erika berdiri di samping mejanya dengan wajah masam.

" Keluar kamu! Hari ini kamu tidak usah ikut kelas saya," ujar bu erika dengan tegas sambil berjalan ke depan kelas.

"Maafkan saya bu..tapi," kelana kehilangan kata kata. Seketika kelas riuh rendah dengan nyinyiran teman temannya…"uuuuuuuuuuuuu," teriak mereka sambil menunjukkan jempol ke bawah. . Kelana berjalan lunglai keluar kelas. Ia tau tak mungkin ia berdebat dengan ibu Erika. Bisa bisa mama nya yang di panggil ke sekolah. Di depan kelas, kelana menunjukkan tinjunya ke arah teman temannya. Sontak ruangan kelas menjadi sangat gaduh.

Kelana duduk sendirian di kantin sekolah. Matanya menatap lurus ke depan. Ia teringat kejadian malam itu. Sebuah dosa terlarang namun nikmat. Tanpa sadar kelana mengusap lembut bibirnya. Perasaannya campur aduk

Sudah dua hari kelana tidak bertemu eddo. Rasa rindu menyelimuti hatinya.

Tiba tiba notifikasi pesan handphone nya berbunyi, eddo mengirimkan sebuah pesan. Mata Kelana berbinar membaca pesan eddo.

"Hi sayang,lagi ngapain? sore ini ketemuan ya, kak edo kangen,"

Kelana terkesiap membaca pesan itu. Hatinya berdegub kencang dan pipinya terasa hangat. Buru buru di balasnya pesan eddo.

"Iya kak..kelana juga kangen. Jemput di sekolah ya kak,"Kelana tersenyum dalam hati.

"Ah Tuhan aku bingung, ini dosa ataukah bukan ? tapi aku menikmatinya. Bukankah kak eddo kekasihku? Jika terjadi sesuatu denganku pasti dia akan menikahiku", kelana menguatkan hatinya.

Sore itu kelana memeluk pinggang eddo erat di atas motor "Kak tau tidak, tadi kelan sudah pamitan di mama kalau kelan mau nginep di rumah shinta dua hari," ujar kelana

"Hah assik donk, brarti kamu nginepnya sampai minggu ya yank,"eddo mengusap lembut lengan kelana yg memeluk pinggangnya.

"Iya kak," sahut kelana sembari menyandarkan kepalanya di punggung eddo.

Malam itu dosa itu terjadi lagi. Kelana sudah tidak perduli nasihat mamanya, yang ada hanya nafsu yang membara bersama eddo. Mereka saling mengulum,memagut dengan penuh birahi. Dan ketika milik edo menembus miliknya, kelana menjerit nikmat dan keringatnya mengucur deras. Selama 2 hari kelana dan eddo seperti berada di lautan asmara. Membara dan penuh romansa. Namun kelana tidak pernah tahu bahwa romansa itu hanyalah romansa dusta.

Bu retno merapihkan kamar kelana. Satu persatu di pungutnya pakaian kelana yang berserakan di lantai. Namun seketika nafasnya hampir berhenti ketika ia menemukan bekas darah di sebuah sprei putih

"Kelaaan ??? kelaaaan ?? kesini nak," panggil retno

Kelana berlari dengan gugub ke kamarnya. Wajahnya pucat pasi. Dia lupa mencuci bekas darah keperawanan di sprei eddo yang di bawa nya.

"Oh Tuhan jangan sampai mama menemukannya. Aku sudah menyembunyikannya di bawah ranjang. Duuuh Bagaimana ini," Kelana tiba di depan pintu kamarnya dengan ketakutan.

" Kamu kenapa nak? Seperti habis melihat hantu?," ujar retno.

Namun wajah kelana semakin pucat ketika ia melihat bu retno memegang sprei putih itu.

"Ini seprai siapa ? kenapa ada di bawah ranjang? Mama cuci yaa?,"retno menatap kelana tajam.

"Itu bekas seprai kelana,ma. Belum sempat kelana cuci, kena noda darah mens soalnya," kelana mencoba merebut sprei itu dari tangan mama nya.

" Sudah, biar mama saja," kata retno sambil berjalan keluar kamar. "Huuufffh,astagaaa semoga mama tidak curiga," kelana menghembuskan nafasnya kuat kuat. Hatinya sangat gelisah.

Namun kelana tidak tahu hati retno hancur saat itu. Ia menahan kakinya agar tidak terjatuh. Seluruh lututnya seakan tidak bertulang. Dia tahu putri satu satunya telah kehilangan kegadisannya. Dia ingin marah, ingin berteriak..namun ia takut kelana akan lari lebih jauh lagi.

Malam itu mereka makan malam dalam keheningan..tak ada satupun yang berani membuka percakapan..antara kelana dan ibunya retno

Hubungan kelana dan eddo semakin dalam. Tak ada hari tanpa pertemuan. Dan tak pernah ada pertemuan tanpa romansa membara. Kelana semakin sering membohongi ibunya dan bolos sekolah hanya untuk bersama eddo.

Dia di bunuh dengan kejam dan dia ber-reinkarnasi untuk meminta maaf pada ibunya..jika tidak..surga tidak akan mau menerima kehadirannya..

Penulis : Dhira Mahika

Dhira_Mahikacreators' thoughts