webnovel

Kemenangan

***

Waktu istirahat pun tiba. Keegan dan Jenggala bersiap untuk menjalankan misi keduanya dalam menaklukkan SMA Batara.

Merekapun mendatangi Adam di markas Luminescence.

Adam yang sedari tadi risau dan cemas memikirkan mereka tiba-tiba kaget dan langsung berdiri tegak melihat mereka yang hanya datang berdua ke markas Luminescence.

"Udah gue duga hari ini pasti bakalan datang juga. So welcome to Luminescence," sambut Adam.

"Yo Pak Menteri. Gue bilang apa, kita bakalan ketemu lagi dan yap inilah ambisi Keegan yang selama ini lo pertanyain. Kita bakalan ngehajar kalian dan nyatuin semua Geng yang ada disekolah ini menjadi satu nama yaitu Malviorin," tegas Jenggala dengan pedenya yang membuat anak-anak Luminescence riuh dan kesal.

Wah mau jadi jagoan nih anak...

Kita hajar aja Dam...

Ngeremehin kita ni anak...

Ujar para anggota Luminescence.

"Tenang woy... inget kita tuh Geng yang berkelas bukan murahan yang hobinya keroyokan. Mau ditaro dimana nih muka gue." Seru Adam.

Kalau Mahendra adalah sosok pemimpin yang penuh perhitungan dan berintegritas tinggi. Maka Adam adalah pemimpin yang selalu mementingkan harga diri diatas segalanya.

Sesulit dan sekuat apapun orang yang dia hadapi. Dia tidak pernah sekalipun meminta bantuan kepada siapapun ataupun membalas kekalahannya dengan tangan orang lain.

Dia adalah seseorang yang selalu menyelesaikan setiap permasalahan dengan tangannya sendiri.

"Dan buat kalian. Gue hargain keberanian kalian dengan datang kesini cuman berdua doang. Tapi apa dengan bermodalkan keberanian aja cukup buat runtuhin Luminescence? Apalagi lo kan baru pulih Gan." Kata Adam.

"Tenang aja Dam. Gue bukan orang yang akan mencari alasan atas kekalahan gue. Lagian bukan gue yang bakalan ngelawan lo...," sahut Keegan.

"Jangan bilang..." potong Adam.

"Yoi. Gue yang bakalan jadi lawan lo Pak Menteri," celetuk Jenggala.

Hal itu membuat para anggota Luminescence kaget dan membuat Wakil Ketua mereka Dafa langsung maju dan berkata. "Apa-apaan maksud lo? Lo ngeremehin Ketua kita? Kalo gitu biar gue yang maju Dam."

"Tenang Daf. Mereka gak ngeremehin gue. Dan dia bukanlah lawan yang sebanding buat lo lawan," tegur Adam sambil menahan Dafa.

"Tapi Dam. Gue kan—..."

"Dafa! Gue bilang dia bukanlah lawan lo." Tegas Adam memotong perkataan Dafa.

Dafa pun langsung sadar, kalau Adam tidak becanda dan sepertinya Jenggala lebih kuat dari apa yang dia bayangkan sebelumnya.

"Okelah Dam. Good luck... kasih tau sama mereka kekuatan Luminescence yang sebenernya." Kata Dafa sambil menepuk pundak Adam.

Adam pun langsung mengalihkan pandangannya kepada Jenggala dan berkata. "Gue tahu lo itu kuat. Dan bukan seorang Ketua Malviorin yang gue lawan. Tapi gue gaakan menahan diri Jenggala".

"Tenang aja Pak Menteri. Meskipun bukan Ketua Malviorin yang lo hadapi. Tapi gue pastiin gue bakal kasih perlawanan yang memuaskan buat elo" ujar Jenggala.

Saat pertarungan akan dimulai. Tiba-tiba muncul Mahendra dengan anak-anak Verhetetlen menghampiri mereka.

Dan secara mengejutkan Mahendra pun bilang. "Kalau Adam kalah sama Jenggala. Gue dan Verhetetlen bakalan ikut gabung juga sama Malviorin".

Jelas perkataan Mahendra itu mengejutkan semua orang yang ada disana.

Tapi seperti yang kita tahu sebelumnya. Mahendra Dwi Andika itu seseorang yang lebih memakai otak daripada otot dalam mengambil setiap keputusannya.

Dia menilai kalau Adam tidak bisa menang melawan Jenggala. Maka diapun akan merasakan hal yang sama, secara kekuatan antara Adam dan dirinya seimbang dan tidak ada yang terkuat diantara mereka berdua.

"Waduh nih anak. Dateng-dateng udah ngasih beban berat aja buat gue sat" ucap Adam.

"Tenang aja Dam. Lo tahukan kalau semua keputusan gue gak pernah meleset apalagi sampe ngerugiin diri gue sendiri. Menang atau kalah sama-sama menguntungkan buat gue" ujar Mahendra.

Mendengar itu membuat tekad Adam menjadi menggebu-gebu untuk bisa mengalahkan seorang Jenggala.

Disisi lain Jenggala hanya pelanga pelongo gajelas.

Dan pertarungan yang menentukan masa depan ke dua Geng terbesar di SMA Batara pun dimulai.

Pertarungan awalnya berjalan begitu alot. Karena Jenggala terus-menerus menghindar dan tidak kunjung menyerang balik.

"Wah kayanya ni anak cuman main-main doang sama gue" ujar Adam dalam hati.

Karena tak kunjung menyerang juga. Akhirnya Adam pun melancarkan serangan seriusnya ala Capoeira dan membuat Jenggala terjatuh saat itu juga.

Tapi karena Adam tahu seorang Jenggala tidak akan tumbang semudah itu. Diapun terus melayangkan serangan meskipun Jenggala sudah terjatuh yang membuat Jenggala sangat kewalahan.

"Ayo Gal, katanya lo bakalan kasih perlawanan memuaskan ke gue... apa Cuma–..." cibir Adam sambil terus melakukan serangan terhadap Jenggala.

Blap!...

Jenggala pun menahan serangan Adam dengan satu tangannya. Lalu saat itu juga tempo pertarungan mulai berjalan cepat dengan Jenggala yang mulai membalikan keadaan.

Jenggala pun berkata. "Apa lo udah ngeluarin semua kemampuan lo Pak Menteri? Ok sekarang giliran gue yang nyerang,".

Sambil tetap memegang dan menahan tinjunya Adam. Jenggala pun balik melancarkan serangan dengan pukulan tangan kiri yang begitu keras yang akhirnya membuat Adam mulai terpojok.

Tidak sampai disitu setelah melancarkan serangan tangan kirinya. Jenggala pun melancarkan serangan penutup dengan melakukan tinju siku berputar yang selama ini menjadi cara jitu bagi dia untuk bisa melumpuhkan lawan-lawannya.

Perlu diketahui tinju siku berputar ini adalah sebuah teknik yang Jenggala ciptakan untuk melawan Keegan dalam latihan sedari dulu.

Karena Jenggala selalu kalah oleh Keegan, maka Jenggala pun berinisiatif untuk menciptakan sebuah serangan yang bisa langsung menginstan kill lawannya dengan mengarahkan tinju kedepan lalu memutar sikunya 90° dan langsung menghantam targetnya dengan sikunya dengan keras langsung membuat seorang Keegan sempoyongan saat itu.

Karena dirasa efektif Jenggala pun terus melatih teknik mematikannya itu sampai sekarang.

Dan...

Dhuak!...

Serangan Jenggala pun tepat mengenai Adam yang mencoba menahannya. Dan langsung membuatnya terjatuh K.O.

Dam bangun Dam...

Sebuah teriakan yang terdengar samar-samar di telinga Adam. Meskipun dia memaksa untuk terus bangkit, tapi kondisi tubuhnya tidak dapat dibohongi dan memaksa dia untuk kembali terjatuh.

Melihat apa yang terjadi membuat semua orang yang ada disana terkaget-kaget. Bagaimana tidak, seorang Ketua dari salahsatu Geng terbesar di sekolahnya. Tumbang oleh seorang Wakil Ketua Geng baru yang bahkan baru kali ini mereka melihat kemampuannya secara langsung.

Seperti perjanjian sebelumnya. Kemenangan Jenggala saat itu benar-benar langsung merobohkan 2 Geng besar saat itu Luminescence dan Verhetetlen.

"Sesuai dengan penilaian gue." Ucap Mahendra.

Besoknya hari yang bersejarah bagi SMA Batara pun dimulai. Semua anggota Geng berkumpul di hari itu.

Kedua Geng besar yaitu Luminescence dan Verhetetlen akhirnya mendeklarasikan diri untuk bergabung bersama Malviorin.

Dengan Mahendra sebagai perwakilan Verhetetlen dan Adam yang memaksakan diri untuk masuk sekolah padahal tubuhnya dipenuhi perban dimana-mana.

"Dam. Apaan sih lo, so kuat banget dah" ucap Mahendra.

"Kenapa tumben lo khawatirin gue?" tanya Adam.

"Justru gue kasian liat lo. Malu-maluin diri sendiri kaya gini. Lo liat dari tadi mereka terus liatin orang aneh yang jalannya terpincang-pincang pake tongkat, terus perban dimana-mana dan pake baju pasien rumah sakit lagi. Bangsat lo Dam." Beber Mahendra yang hanya membuat Adam terpelongo.

"Haha, ada pasien kabur dari mana nih." Celetuk Jenggala.

"Berisik kalian. Momen bersejarah kaya gini masa iya gue gak hadir. Lo kira gue mau dilupain karena gaada di momen kaya gini? Lo liat si Leon aja dah masuk lagi. Dan kalo gue sampe gaada disini... hancur reputasi gue sebagai mantan Ketua Luminescence," papar Adam mencari alasan.

Leon yang sudah kembali pun berkata. "Lagi-lagi kalian buat gue terkejut. Gue gak nyangka kalian bakalan tepatin janji dengan merubah Geng ini menjadi lebih besar selama gue gaada,".