webnovel

ayah dan ibu

"hiro sini nak, jangan ganggu nenek mu dia sedang berkerja" ucap lala yang menyadari hiro sedang mendekati nona mila

"Eh kesayangan nenek sini cium dulu" nona mila mencium hiro dengan penuh kasih sayang.

"Hiro minggir dulu ya sayang nenek mau bekerja" jelasnya lagi

"Iya nak sini sama aunty kita lanjut main dulu ya" lala menggendong hiro dan membawanya keruang tengah dimana ia dan hiro bermain tadi.

Lala selalu mencegah hiro yang berniat mengganggu kerjaan ibunya itu, karna lala tau betapa lelahnya seharian bekerja. Walau terkadang ia berpikir kerjaan ibunya hanyalah mengawasi anggota yg dilapangan tapi bisa dibilang itu juga jauh melelahkan ibunya. Apalagi melihat ayah dan ibunya sering bertengkar disinilah lala mulai mengeluh dengan keadaan.

***

Dilain waktu tuan faiz pulang dari mushola dengan senangnya mendekati lala dan hiro, tiba-tiba nona mila menegur suaminya dengan sindiran yang cukup melukai hati lala yang mendengar. "Yah kapan ni hasil kerjamu keluar, masa iya sih selalu mengandalkan uang hasil kerjaku. Lala juga butuh uang tuh buat ujian semesternya ya kan la".

"Hm iya buk yah, sebentar lagi lala ujian ni lala harap lala bisa ikut ujian semester ini ya yah buk" lala tersenyum penuh arti. Karna tak tahan mendengar kata-kata ibunya tadi lala bergegas memasuki kamarnya dan menutup pintu kamarnya tanpa menghiraukan hiro yang ingin ikut bersamanya.

Lala termenung dan lagi lagi iya meneteskan air matanya, "kenapa aku berhenti berkerja dan kenapa fisikku ini lemah sekali yaallah, aku yakin jika aku kuat pasti saat ini aku masih bisa bantu ayah dan ibu untuk urusan kuliah ku (batin lala terus menangis) apa aku harus bekerja lagi? Aku tau ibu ku mampu membiayaiku tapi jika ia terus menerus menyindir ayah batin ku bisa tertekan" isak tangisnya semakin menjadi sampai akhirnya ia tertidur malam itu.

Lala tau ayahnya pernah melakukan kesalahan tapi bagaimanapun dan seburuk apapun dia tetaplah pahlawan yang baik bagi lala. Dan selama belasan tahun ini hanya ayahlah yang menghidupkan mereka sedang ibu, lala rasa ia lupa bahwa ayahlah yang menafkahinya selama ini. Begitu juga ibu baik buruknya ibuk ia tetap surga bagi lala.

Pukul 00.08 lala terbangun dari tidurnya dan ia menyadari bahwa tadi ia sedang menangis. Segera rara membersikan diri dan berwudhu dia  hampir lupa bahwa ia belum sholat isya sebelum tidur.

"Ya allah ya tuhanku engkaulah yang segalanya bagiku, kuatkan hati hambamu ini ya allah damaikan lah hati ini agar bisa kembali kepadamu, damaikan lah rumah ini aku sangat merindukn keharmonisan rumah tangga ini yaallah. Cukuplah rezeki kami yaallah ridhoilah langkah kami dan aku benar-benar meminta kepadamu untuk buka hati ibu dan ayahku agar mereka bisa saling memahami aamiin" di sepertiga malam do'a yang tak pernah lala lupakan adalah kerukunan kelurganya dan ia selalu meminta kepada tuhan agar diberikan rasa syukur yang lebih.

Lala memang bukan gadis yang baik dan sholeha tapi lala selalu berusaha memperbaiki dirinya karna tak mudah bagi lala melangkah sejauh ini agar ia bisa istiqomah.

***

"Pagi bu, ada yang bisa aku bantu?" Lala menghampiri ibu yang tengah sibuk bermasak

"Boleh, tolong ambilkan ibu cabe dikulkas ya la, sepertinya ini kurang deh" ibu memonyongkan bibirnya ke arah kulkas.