23 Aku yang Menanggung Lukamu!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Ye Qiao dan Lu Beixiao pulang bersama. Selama perjalanan ini, Lu Beixiao bercerita bahwa dirinya sempat bertanya pada bibi di rumah Ye Qiao tentang keberadaan Ye Qiao. Bibi itu bilang bahwa Ye Qiao berdandan cantik lalu pergi entah kemana.

Wajah Lu Beixiao semakin masam.

Ye Qiao tertawa diam-diam. Tidak peduli di kehidupan yang lalu maupun sekarang, Lu Beixiao tetap orang yang mudah cemburu.

Ye Qiao pun menenangkan, "Kak Beixiao, kau tidak percaya padaku? Tadi sore aku kan sudah bilang kalau aku tidak suka Shen Xichuan. Dia juga diam-diam berhubungan dengan 'sahabatku' di belakangku. Jadi, kau masih mengira aku menyukai lelaki brengsek itu?"

Setelah itu Ye Qiao lanjut bercerita lagi, "Tadi malam, aku dan Zhenzhen pergi ke restoran ibu tiriku. Karena ada kejadian yang tidak menyenangkan, aku memutuskan untuk pulang sendirian."

"Gadis bodoh, siapa yang dulu menyuruhmu membuat masalah?" Tangan besar Lu Beixiao mengetuk ringan kepala Ye Qiao. Nada suaranya terdengar kesal dan menyalahkan.

"Aku tidak akan mengulanginya lagi." Jawab Ye Qiao dengan patuh sambil mendongak, meminjam cahaya lampu untuk memandangi wajah Lu Beixiao yang tampan.

Lu Beixiao puas dengan ucapan itu. Ia pun melepaskan tangannya dari kepala Ye Qiao.

"Mereka mengkhianatimu?"

"Ya. Cheng Dafei saksinya."

"Kalau masalah dengan saudara tirimu, kau ingin balas dendam seperti apa? Biar kubantu!"

"Bocah kecil itu tidak setara dengan kekuatan Kak Beixiao, biar aku sendiri saja yang mengatasinya. Sementara ini, aku tidak akan menyerang dia dan ibunya secara terang-terangan, karena nanti jadi tidak seru." Kata Ye Qiao tergesa-gesa.

"Apakah kau dirundung oleh ibu tirimu?" Tanya Lu Beixiao dengan penuh perhatian. Ia juga mengerti latar belakang Ye Qiao, apalagi Ye Qiao gadis yang terkenal di komplek ini.

Ye Qiao tertawa bangga, "Malahan, aku yang akan merundung mereka!"

Lu Beixiao menatap tidak percaya pada Ye Qiao yang tengah bangga, "Hmmm berani juga kau!"

Menjadi kekasih Lu Beixiao, haruslah seperti itu.

"Kalau kau? Apa kau malam ini akan minum bir bersama Kakek Lu?"

"Ya! Kami minum anggur Maotai." Rupanya tidak ada perselisihan diantara kakek dan cucu itu.

Ketika hampir sampai di rumah, mereka pun berhenti sejenak. "Tanganmu masih perih? Kalau benar, biar aku carikan obat di rumahku." Kata Lu Beixiao.

"Dari tadi sudah tidak nyeri."

"Kau harus tetap mengobatinya nanti. Harusnya di rumahmu juga ada obat luka bakar. Sayang sekali kalau sampai ada bekas luka."

"Kalau membekas, aku akan menyalahkanmu!"

"Oke, kalau membekas, aku akan tanggung jawab."

"Bagaimana caranya kau tanggung jawab?"

"Dengan menikahimu." Tanpa berpikir, Lu Beixiao langsung saja mengucapkan itu.

Hal itu secara spontan direspon oleh kepala Ye Qiao hingga pipinya merah dengan tersipu malu. Ia bergegas membalikkan badan, "Kak Beixiao, kau mabuk, jangan menggodaku!"

"Sudah, pulang sana!" Ucap Lu Beixiao dengan dingin.

Ye Qiao segera berbalik badan untuk menatap lelaki itu dengan serius.

"Gadis bodoh, apakah aku tadi hanya main-main? Apa kau juga mempermainkan perasaanku?"

Tapi semua yang Lu Beixiao lakukan malam ini adalah serius.

Ye Qiao merasa detak jantungnya berdegup cepat lagi. Ia tidak menyangka bahwa kemajuan hubungan ini sangat cepat.

Ia menggelengkan kepala dan tidak bisa berkata apa-apa.

"Ye Qiao, aku tidak main-main, kau juga jangan mempermainkanku! Besok, aku akan kembali ke tim. Kau jangan nakal ya." Lu Beixiao berlagak seperti bajingan yang pemberani.

"Aku tidak mempermainkanmu. Siapa yang berani mempermainkanmu?! Kapan kau ke sini lagi?" Tiba-tiba Ye Qiao sangat tidak merelakannya pergi. Lu Beixiao adalah anggota khusus dalam pasukan penjaga. Tiap tahun, ia mendapatkan tugas level tinggi. Kedatangannya tidak memberikan bayangan, kepergiannya tidak meninggalkan jejak. Sangat misterius.

Ia juga sulit mendapatkan hari libur, apalagi untuk sekali saja pulang ke komplek ini.

Ye Qiao teringat, di kehidupan sebelumnya setelah menikah, dalam satu tahun Lu Beixiao jarang sekali pulang. Setiap pulang, mereka selalu berselisih. Keretakan hubungan mereka semakin dalam juga karena campur tangan Shen Xichuan dan Li Yun.

"Tidak tahu. Kalau kau merindukanku, panggil aku!" Lu Beixiao memandang Ye Qiao. Terasa aneh, padahal mereka baru saja bersama satu hari, tapi seperti sudah bersama bertahun-tahun.

"Hemm" Ye Qiao mengiyakan.

"Tunggu apa lagi? Catat nomor pagerku." Lu Beixiao melihat ke arah tas Ye Qiao.

"99011001. Aku ingat." Tidak disangka, Ye Qiao masih mengingat nomor itu.

Lu Beixiao heran, darimana gadis bodoh itu tau nomor pagernya?

avataravatar
Next chapter