webnovel

Kebahagiaan yang Hilang

Neyla ingin berkuliah jurusan Perhotelan di luar kota,Namun kedua orang tuanya tidak merestuinya. Neyla Berfikir untuk apa ia hidup jika memiliki keluarga yang utuh ,namun terasa seperti hidup sendiri?

Redvelvet_Latte · Teen
Not enough ratings
20 Chs

Eps 13 : UKM 2

Setelah itu aku dan Novi duluan bermain bulu tangkis, sedangkan Vana Menyusul , karena menunggu ada pertukaran dari pemain lainnya. 30 menit kemudian aku dan Novi merasa kelelahan dan kami memutuskan untuk istirahat sejenak.

" Ney, istirahat dulu yukk..,capek banget nih.. " Triak Novi sambil kelelahan.

" Yaudah, istirahat dulu raketnya kasih ke Vana aja , biar dia main sama pemain yang lain " Triakku.

" Okee.." kata Novi sambil berjalan ke arah tempat duduk kami.

" Aduh..,capek banget gilaaak, kemeng gak yah ni besok? " kataku.

" Iya..,pastilah kemeng banget, badan pasti sakit semua " Jawab Novi

" Apalagi kita gak stretching " saut Vana

"Iyaa yaa.." Jawab Novi

"Eh nih van, main sana" Saut Novi lagi

" Aduh.., males banget gaisss.., ntar aja yah aku ,bareng – bareng sama kalian." Jawab Vana

"Dasar pemalas haha" kataku sambil tertawa mengejek

"Iya loo, padahal kemarin bilang kalo pingin banget olahraga, Ehhh jadinya.... hahaha" saut Novi sambil tertawa bersama-sama.

Beberapa menit kemudian ,setelah kami beristirahat, ada kakak kelas / kakak tingkat kita, mengajak kita untuk bermain bulu tangkis.

"Ney.., kok dari tadi istirahat aja, kapan mainnya?" Tanya Kakak Tingkat tersebut

"Kita baru tadi sudah main kok kak.." Jawabku

"Mana aku gak lihat tadi, ayok kalian giliran main, ntar sekalian di ajari sama kami yang sudah bisa badminton" Kata Kating tersebut

"Hmm.., Iya kak.." kataku sambil melihat Vana dan Novi. 

Setelah itu aku dan Novi dipilih untuk main bersama kakak tingkat cerewet itu, sedangkan Vana belum sempat bermain. Aku bersama kakak tingkat bernama Sandy dan Novi bersama  kakak tingkat Timoti. Kami bertiga memaklumi kedua kakak tingkat kita tersebut sangat jago, pinter bermain, dan sudah terbiasa membawakan olahraga ini. Saat kami bermain, kami merasa olahraga ini sangat susah ,padahal jika kita bermain seperti biasa sangatlah mudah, tapi saat diajarin cara bermainnya, rasanya bener – bener tangan dan kaki terasa kemeng, sakit, dan tepatnya serasa seperti mau patah. 30-45 menit kami bermain tidak lama, aku meminta Kak Sandy untuk Vana bertukar main dengan aku, karena Vana belum sempat bermain. 

" Kak.., boleh gak tukeran main sama Vana, Vana belum main dari tadi hehe..? " Tanyaku pada Kak Sandy

" Loh.., dia belum main dari tadi?" Tanya balik Kak Sandy.

" Belum kak..,hehe" Jawabku

" Oh..,yaudah cepet suruh Vana gantiin kamu main." Kata Kak Sandy

"Oke kak.." kataku sambil jalan menuju tempat duduk Vana

" Van.., main sana.., disuruh kak Sandy tuh, cepet loh ,ntar kamu dicariin" Kataku Pada Vana

"Haduuhhh.., Sumpah aku males banget Ney.." Kata Vana

"Jangan maless, ayok cepet dah, kasihan kak Sandy nungguin kamu" Kataku ke Vana

"Hmm.. ,iya deh.." Jawab Vana.

Lalu, Vana mengambil raket yang sudah aku pakai lalu, dia bermain dengan Kak Sandy. Didalam hatiku, aku merasa senang sekali karena posisiku bermain digantikan dengan Vana. Dalam hatiku, aku berkata " Baru main beberapa menit aja seperti mau patah kakinya, apalagi aku bermain berjam-jam". Saat aku sedang beristirahat, Novi sedang lanjut bermain, Vana juga sedang bermain dengan Kak Sandy, aku hanya diam aja, sambil melihat sekitar. Waktu menunjukkan pukul 16.00 dan saatnya kami semua harus selesai dan pulang, dan waktu pemesanan lapangan badminton kami pun sudah habis. 

" Ayoo..,semuanya kumpul" kata Kak Timoti

Lalu, kami semua kumpul dan memberikan uang Rp. 20.000,- untuk membayar sewa lapangan dan tentunya Absen UKM ini, dan aku memberikan raket yang telah aku pinjam pada Ardo

" Ardo.., ini raketnya.." Kataku

"Oh.. ,iya taruh aja disitu" Jawab Ardo sambil tersenyum melihatku

"Eh.., iya.., makasih ya Ardo, maaf ngerepotin" Kataku lagi

" Gak kok, gak ngerepotin. Kalo kamu mau pinjem terus juga gakpapa, aku gak merasa direpotkan kok" Kata Ardo

"Hehe iya.., Makasih ya.." Kataku

"Iya sama – sama Ney.." Jawab Ardo lagi sambil tersenyum

Saat itu karena awal pertama kali aku ke lapangan UKM dan aku belum tau banyak jalan, tidak bisa baca Map, Alhasil aku memesan Ojek Online. Pulangnya aku juga berencana untuk memakai ojek online, tapi rasanya semesta berkehendak lain. 

"Ney.., kamu pulang sekarang?" Tanya Kak Timoti

"Iya kak.., aku mau pulang ini." Jawabku

"Naik apa Ney?" Tanya Kak Timoti lagi

"Aku tadi naik ojek online kak, mungkin aku ini juga pakai ojek online lagi" Jawabku

"Oh gitu...." Saut Timoti , lalu tidak lama Ardo Keluar dari lapangan ke lobby depan.

" Do.., kamu pulang sendiri?" tanya Kak Timoti

"Iya.., kenapa?" Jawab Ardo

"Gapapa.., rumah mu dimana?" Tanya Kak Timoti lagi

" Oh rumahku, deket kok dari sini" Jawab Ardo

Lalu, Kak Timoti langsung memberikan pertanyaan ke Aku, " Kalo kamu Ney, Kosmu di daerah mana?"

"Kosku deket sini juga kok kak hehe, ini belakang superindo" Jawabku

"Loh.. ,kenapa gak bareng Ardo aja, kan kalian deket rumah dan kosnya? " Tanya Kak Timoti

"Hehe.." Kataku tersenyum tidak enak, lalu Vana dan Novi menyaut

" Iya loh.., sana pulang bareng Ardo" Ledek Novi

"Ihh.. iya lo Ney.." Ledek Vana lagi dan aku hanya tersenyum melihat Ardo

"Kapan lagi nih ney bareng sama gebetan hahaha" bisik Novi

"Iyaaa loh, gratis pulaa" bisik Vana lagi

"Heh.. ,ngawur gak enaklah aku sama Ardo" Jawab ku

Gak lama kemudian Laki-laki berbadan tinggi itu membuka pembicaraan ke aku

"Ya kalo Neyla mau pulang sama aku gapapa, nanti aku anterin" Kata Ardo ke aku.

"Oh gitu, gapapa yaa?" tanyaku

Vana dan Novi pun tersenyum mengusirku " dah sana loh.." 

"Iya gapapa kok, kan searah kita" Jawab Ardo

"Jadi gapapa ya ini?" tanyaku lagi

"Iya gapapa Ney. Yaudah nih kamu mau  pulang kapan?" Tanya Ardo

"Terserah kamu hehe.." Jawabku 

" Yaudah pulang sekarang aja ya.., takut nanti kesorean malah pulangnya" Jawab Ardo

" Oh gitu.., yaudah ayok, tapi ni gapapa kan ya, aku gak ngerepotin kan?" Tanyaku lagi

"Endak Ney.., dah yuk pulang sekarang, cepet naik" Jawab Ardo

Lalu aku tidak lupa untuk berpamitan pulang pada Vana dan Novi, karena mereka masih disana.

"Van, Nov aku pulang dulu yaa.." Kataku dan melambaikan tangan

"Iya Ney.. hati- hati ya" Kata Vana

"Iya hati – hati ney, peluk Ardonya ney, nanti jatuh ketarik angin loh hhaha " Ledek Novi

Gak lama dari belakang ada yang nyaut juga " sambil dipeluk dong" Kata kak Timoti.

Lalu, aku pun berpamitan juga kepada kak Timoti.

"Kak pulang dulu, semua pulang dulu" Kataku

"Semua aku Pulang dulu ya" Saut Ardo

Lalu, aku pun keluar dari zona parkir, karena dekat dengan lobby, Vana dan Novi pun tetap bisa melihat kami. Mereka Melihat kami dari Awal keluar motor dan Jalannya motor sambil melambaikan tangan dan tersenyum ledek " Pegangan Ney jangan lupaa".

Keluar dari perumahan lapangan tersebut, kami dijalan awalnya hanya diem saja, tidak bersuara sedikit pun. Lalu, aku pun mencoba Untuk Membuka suara.

" Ardo.." kataku memanggil Ardo dengan suara kecil

Terbit setiap hari Sabtu

Redvelvet_Lattecreators' thoughts