webnovel

TENTANG KEWAJIBAN ISTRI

Pipi Alivia bersemu merah saat keduanya kini berada dalam satu selimut yang sama. Hangat dalam pelukan laki-laki yang berbahaya. Berbahaya tapi dirindukan. Alivia merasa dirinya mungkin agak kurang waras setelah hampir dua bulan tinggal bersama Astha.

"Makasih." ucap Astha dengan sebelah lengannya menjadi bantalan untuk Alivia

"Untuk apa?"

"Yang tadi."

"Oh.. Maaf saya belum pernah melakukan itu sebelumnya, Tuan. Maaf jika kurang berkenan. Saya kurang mahir melakukannya."

"Ya memang agak kaku. Tapi yang penting sudah keluar."

"Apa setelah istri anda meninggal, anda tidak ada hasrat ingin melakukan itu?"

"Pernah."

"Oh.." Alivia memalingkan wajahnya. Dia tahu Astha akan dengan mudah melakukan itu karena dia selalu berhubungan dengan wanita-wanita cantik.

"Tidak usah cemburu. Aku melakukannya sendiri bukan dengan wanita sembarangan. Meski pekerjaanku berhubungan dengan mereka. Tapi tidak ada keinginan bermain dengan wanita seperti mereka." ucap Astha.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter