webnovel

BERTEMU DENGAN BAPAK, MAMAK DAN BANG GILBERT

Seharusnya bahagia karena ini adalah kencan pertama ku bersama Indah, malam Minggu bersama wanita yang ku cintai, tapi manusia dari masa lalu kelam ku datang lagi di hadapan ku.

Indah wanita yang ku sukai dan kucintai harus bengong melihat tingkah mereka bertiga, ya Tuhan tidak tega saya melihat indah yang cuekin oleh keluarga sendiri.

"Andre.....

kamu harus bantu keluarga ya!"

"iya betul Mak....

Andre harus bantu keluarga, mobil nya saat kami di Berastagi itu bagus loh, pasti banyak uang Andre ma.!

"Andre...

apa yang kamu pikirkan?"

Ku alihkan pandangan ku ke bapak, laki-laki yang seharusnya menjadi tempat berlindung ku dan tempat ku mengadu. tapi itu hanyalah hayalan semata.

"Ngak ada pak!.

"kamu masih mengira kalau bapak masih dipenjara?"

"iya Pak...

kenapa bapak masuk penjara?"

"Terpakai bapak uang kas kecamatan, buat bayar operasi Abang mu si Rado dan Rivan, dan juga untuk bayar pengacara?"

"bapak korupsi?"

"bukan korupsi Andre, tapi terpake bapak.!

"oh.....

mang nya bang Rado dan bang Rivan kenapa harus di operasi? dan kenapa juga bapak harus bayar pengacara?

"panjang ceritanya Andre, yang terpenting sekarang bapak sudah bertemu dengan mu, bantu bapak ya."

"bantu bapak gimana maksudnya ?"

"kasih bapak uang buat bayar utang, masa gitu aja kamu ngak ngerti?"

Baru saja bertemu dah mintak uang, ya Tuhan ku, kenapa masa lalu siram ku seakan terulang lagi, apakah aku bisa lepas dari mereka atau harus ku hadapi?

"Andre.....

jangan jadi anak durhaka, kamu harus bantu keluarga dan abang-abang mu!"

"trus Andre gimana ma?, siapa yang mau bantu Andre?"

"Andre....

kamu ngak perlu bantuan apa-apa, yang perlu kamu bantu itu keluarga mu dan abang-abang mu, jangan menghindar gitu sesama keluarga harus saling membantu, atau kamu mau menikah dengan perempuan ini?

Mamak menunjuk menggunakan jari telunjuk nya ke arah Indah, wanita yang ku cintai dengan sorot mata yang tajam.

"Mak....

namanya Indah, calon istri ku. dan akan segera ku nikahi."

"Andre jangan egois kamu, Abang-abang mu tiga orang lagi belum menikah."

"Napa Mak?

karena Adat?

"ya Andre....

bapak akan menikah kan anak-anak bapak secara berurutan."

"trus saat Evan menikah duluan cerita nya gimana pak? berarti bang Evan melanggar adat lah ya?"

"itu beda Andre!

"Oh berbeda ya pak.

Andre kan bukan anak bapak sama mamak lagi, dan Andre juga sudah bapak hapus dari kartu keluarga kan?

Sejenak mereka bertiga terdiam, terperangkap dengan omongan nya sendiri, saya juga heran ada apa dengan mereka bertiga? kenapa mereka tiba-tiba mencari ku?

"Andre...

bukan saat nya membahas anak atau bukan, dan yang jelas mamak yang melahirkan mu Andre, tau dong balas Budi, jangan lupa daratan!.

"maaf Mak ....

Andre bukan cuman lupa daratan, tapi ingatanku sudah ku kubur bersama Uda Paima dan inang Uda Paima. dan masa lalu ku juga."

"gara Uda dan inang Uda mu yang mandul itu keluarga kita jadi terkena bencana."

"cukup Mak.....

Uda dan inang Uda bukan pembuat bencana tapi mamak dan bapak serta anak kalian sikembar itu yang menjadi bencana buat Uda dan Inang Uda dan Andre Mak."

"Tutup mulut mu Andre, Uda mandul mu itu yang buat mu jadi kurang ajar?"

"Cinta kasih mamak dan bapak serta otak anak-anak mu yang mandul Mak."

"Andre...

Mamak membentak ku di cafe itu, dan semua tamu kafe melihat ke arah kami, sangat malu rasa nya, tanpa terasa air mata ku ini mengalir tak terbendung.

Sakit hati yang kurasakan karena fitnah mereka terhadap Uda ku dan perlakuan mereka terhadap ku.

Ku tarik tangan Indah untuk berdiri, dan kulangkah kaki menuju kasir, untuk membayar pesanan yang tidak kami makan, tapi mamak terus mengikuti kami dari belakang.

"Andre... Andre....

kamu ngak boleh egois, kamu jangan jadi anak durhaka!

Andre..... Andre.....Andre....

Omongan mamak ku abaikan, setelah membayar pesanan di kasir ku iring Indah keluar dan masuk ke mobil.

Mamak meneriaki dengan sebutan anak durhaka, anak tidak tau diri, anak kurang ajar dan sebagainya.

Dengan air mata yang mengalir ku jalankan mobil dengan kecepatan standar, karena sekarang saya bersama Indah wanita yang kucintai.

Setelah beberapa menit menyetir mobil indah memegang tangan kiri ku.

"bang....

di persimpangan itu alun-alun kota dan taman, kita berhenti disana ya!"

Saya hanya mangguk-mangguk untuk mengiyakan permintaan indah, dan kini ku fokuskan untuk berkendara.

Sesampai Alun-alun kami menuju arah taman, di pojok dekat kantin, setelah mendapat kursi yang kosong, Indah pergi membeli minuman dan makanan.

Ucapan dan perlakuan keluargaku yang sangat menyakitkan yangsudah hampir ku lupakan kini mereka kembali lagi, mengingat nya membuat air mata ku kembali mengalir, ternyata prinsip hidupku bahwa pria tidak boleh menangis akhirnya kulanggar lagi setelah tiga tahun lamanya.

Bahkan kedatangan Indah pun tidak kusadari, pelukan Hangat dari Indah yang menyadarkan ku dari lamunanku.

Indah menyeka air mata ku dengan lembut menggunakan tissue yang di bawanya, dan memberikan ku minuman yang baru saja di beli nya.

Jujur saya malu, menangis di depan wanita yang ku cintai yang baru saja sah menjadi pacar ku.

"bang....

ngak usah malu untuk menangis, jika itu sakit ungkapkan bang, supaya Indah bisa mengobati nya."

Ucapan Indah barusan membuat ku antara lega dan malu, ku pandangi wajah cantik nya Indah dan Indah pun memberikan senyuman termanisnya.

"maaf ya Indah .....

malam Minggu kita jadi berantakan gini.!

"nggak-nggak apa Abang sayang, kan masih ada malam Minggu yang akan datang."

Saya hanya tersenyum mendengar ucapan Indah, kata "Abang sayang" mampu membuat ku tersenyum.

Ku ceritakan semua masa kelam ku, masa-masa sulit dan suram dimana suatu masa yang membuat ku hampir meninggal dunia yang fana ini, Uda Paima dan inang Uda Paima yang menjadi pelindung ku, meninggal demi menyelamatkan nyawa ku.

Bahkan orang tua ku sendiri tidak pernah melakukan nya untuk ku, hanya perlakuan yang menyakitkan yang selalu ku terima.

Kisah yang ku bagikan kepada Indah malah membuat nya menangis juga, dan tanpa persetujuan ku Indah memeluk lagi, melepas kan pelukan dan kembali memeluk lagi.

Setelah agak tenang kami hanya saling bertatapan dan tanpa aba-aba Indah mencium bibirku.

Selesai berciuman kami berdua kembali terdiam, dan kemudian saling bertatapan.

Akhirnya ku beranikan untuk mencium bibir seksinya Indah, dan Indah pun membalas ciuman ku.

Ciuman pertama ku ini membuat kebahagiaan dan sejenak ku lupakan semua kisah masa lalu ku bersama calon masa depan ku.

Wanita yang awalnya ku sukai berubah menjadi rasa cinta.

Ciuman pertama dengan pacar pertama membuat kami berdua hanyut dalam buaian cinta yang dalam.

Ku sudahi ciuman ku bersama nya, ku pegang dengan lembut pipi wanita ku cintai ini dan ku sampaikan Niat ku.

"Indah..... kamu adalah masa depan ku"