webnovel

4. Kisah di masa kecil Zara

Zara terkejut saat Yudha membuka paksa mulut nya untuk memasukan sesuatu ke dalam mulut nya, Zara langsung membuka kedua mata nya, namun ia tak bisa berteriak karna mulut nya langsung ditutup oleh Yudha, kedua tangan Zara diikat dengan kain bewarna merah agar Zara tak bisa meronta.

Ternyata yang disumpalkan Yudha ke dalam mulut Zara adalah obat penenang dengan dosis rendah, dan Zara pun secara tidak sengaja menelannya karna terkejut.

Ketiga penyusup sudah mulai bergerak ke arah ruang kerja Yudha, mereka langsung menggoyang-goyang pintu yang telah lebih dulu di kunci oleh Yudha tadi. Melihat pintu sudah mulai akan di dobrak Yudha yang panik tanpa berfikir lagi langsung segera mengangkat tubuh mungil Zara yang sudah lemas tak berdaya dan meletakkan nya di bagian bawah lemari buku yang yang ada di ruang kerja nya dan menutup nya. Namun ternyata lemari tak tertutup rapat karna Yudha sangat buru-buru.

Setelah putri kesayangan nya dirasa aman, kemudian Yudha kembali ke meja kerja nya, ia terlihat memindahkan beberapa file ke sebuah flashdisk berwarna hitam dengan lambang bunga teratai hitam di bagian badan flashdisk.

Setelah selesai memindahkan file-file nya Yudha langsung meletakan flasdisk itu kedalam jam dinding yang berbentuk rumah kecil yang berada di sudut meja kerja nya. Setelah itu Yudha kembali duduk dihadapan laptop di meja kerja nya seolah ia sedang bekerja.

Tak butuh waktu lama ketiga dengan beberapa kali tendangan penyusup itu berhasil mendobrak pintu ruangan dan langsung masuk ke dalam ruangan tanpa basa-basi. Yudha yang sudah siap menyambut kehadiran mereka langsung menyambut kedatangan mereka dengan senyuman tipis dibibir nya.

"Apa yang kalian cari sampai kalian masuk kerumah ku tengah malam begini tanpa permisi dan basa-basi" tanya Yudha kepada ketiga penyusup itu dengan nada santai dan senyuman tipis dibibir nya.

Ketiga penyusup itu saling menatap satu sama lain. Mereka terkejut melihat Yudha yang begitu santai melihat kedatangan mereka seolah ia sudah tahu mereka akan datang.

Yudha langsung berdiri dan akan menghampiri mereka. Namun baru ia bangkit dari tempat duduk nya, salah satu dari penyusup itu tanpa sepatah katapun langsung menembak Yudha dengan pistol yang di bawa nya.

Yudha yang tertembak di bagian dada nya langsung jatuh tertelungkup. Wajah nya mengarah ke lemari tempat ia menyembunyikan Zara.

Zara kecil yang lemah tak berdaya, sayup-sayup menyaksikan kejadian mengerikan yang di alami Yudha malam itu. Zara kecil hanya bisa meneteskan air mata tanpa bersuara melihat kejadian mengerikan yang terjadi di rumah nya malam itu.

Dalam keadaan sekarat nya, menjelang saat-saat terakhirnya Yudha pun meneteskan air mata nya saat melihat Zara. Yudha mengedipkan kedua mata nya pada zara sebagai isyarat untuk putri kecil nya bahwa ia tidak apa-apa dan Zara harus tetap tenang di situ sampai ada orang yang datang untuk menolong mereka.

Melihat Yudha jatuh dan tak bergerak lagi, salah satu dari tiga orang penyusup itu langsung bergegas mengambil laptop milik Yudha dan langsung bergegas pergi meninggalkan rumah itu.

Setelah ketiga orang itu pergi. Yudha dengan sisa tenaga yang di miliki nya merangkak kearah putri kecil nya, dan menggunakan sisa tenaga yang ada Yudha membuka lakban hitam yang yang digunakan nya untuk menutupi mulut Zara tadi.

"Hey, I'am okey baby, jangan menangis tuan putriku, Zara harus tetap hidup dan tumbuh dewasa menjadi orang pintar yang baik ya sayang, jika Zara sudah mengerti dunia, kembali lah kesini nak" kata Yudha terbatah-batah kepada Zara.

Zara yang tak berdaya dalam pengaruh obat penenang hanya bisa menangis dan perlahan-lahan kedua mata nya tertutup. Hingga tak lama berselang, bala bantuan dari anggota kepolisian yang di hubungi Yudha sampai di rumah itu.

Mendengar suara sirine polisi yang sudah mulai terdengar, secara perlahan kelopak mata Yudha menutup dengan sempurna, namun bibir nya tetap tersenyum kepada Zara. Sayang nya Zara yang sudah lebih dulu tertidur karna obat penenang yang di telan nya, tak lagi dapat melihat senyum terakhir Yudha untuk diri nya.

Polisi dan team yang sampai ditempat langsung melakukan olah TKP. Tubuh Yudha di masukan kedalam kantong jenazah berwarna oren.

Sedangkan Zara di keluarkan dari tempat persembunyian nya untuk dibawa masuk ke dalam ambulan dengan tangan yang masi dalam keadaan terborgol. Zara di bawa menuju rumah sakitbersama Inah yang pingsan karna benturan keras di kepala nya.

Berselang beberapa minggu setelah tragedi memilukan itu. Zara sudah mulai pulih dari trauma nya dan tinggal di panti asuhan bersama inah sang pembantu yang selalu setia mengikuti nya kemanapun Zara pergi.

Zara sempat di bawa panti asuhan Karna Disti ibu Zara merupakan anak tunggal, nenek dan kakek dari ibu nya pun sudah lama meninggal. Ayah Zara seorang yatim piatu yang sejak bayi dirawat dan dibesarkan di panti asuhan tanpa tau keluarga kandug nya.

Hari itu saat pulang sekolah Zara melihat seekor kucing putih kebingungan ditengah jalan. Zara tanpa berfikir panjang langsung berlari kearah kucing itu tanpa memperhatikan keadaan jalan saat itu.

Saat Zara sedang menunduk mengambil kucing itu, terlihat sebuah mobil ferarri hitam melaju dengan kecepatan lumayan kencang kearahnya, Zara yang terkejut saat mau berlari ingin menyingkir dari jalan, kaki nya tersandung dan jatuh, seketika pengendara mobil panik dan ingin menghentikan laju mobil nya, namun malang sudah tak terelakan lagi, mobil itu menabrak tubuh mungil Zara dan membuat nya terhempas keras diaspal panas itu.

Sontak semua pengguna jalan lain yang menyaksikan kejadian itu berhenti dan berlarian menolong megangkat tubuh Zara, ada pula yang langsung menghubungi ambulance. Semua orang di sekitar yang melihat kondisi Zara yang sudah berlumuran darah menjadi panik.

Tak lama berselang ambulance datang, tubuh mungil Zara yang sudah berlumuran darah pun digotong masuk ke dalam ambulance.

Ketika pintu ambulance akan ditutup datang seorang lelaki berusia tiga puluh lima tahun yang berlari dan langsung melompat masuk ke dalam ambulance untuk ikut membawa gadis itu ke rumah sakit.

Pria paruh baya itu terlihat begitu mencemaskan keadaan Zara yang sedang mendapatkan pertolongan pertama di dalam ambulance yang sedang malaju menuju ke rumah sakit terdekat.

Pria itu terlihat sangat menyesal dengan apa yang terjadi pada gadis malang yang tak sengaja tertabrak oleh mobil mewah nya. Wajah sedih dan menyesal terlihat jelas di wajah pria itu.

Tak lama berselang, ambulance pun mencapai rumah sakit terdekat. Tubuh mungil Zara dikeluarkan dari dalam ambulnce dan segera dilarikan ke UGD rumah sakit itu.