WAKTU ITU

Aku masih SMA kelas 3, biasalah... disekolahku ada yang namanya promosi-promosi bimbel. Tradisi anak kelas 3. Pas waktu itu masuklah bimbel online inisialnya Q.id dan kakak itu menunjukkan foto salah satu kakak kelasku yang udah tamat dan dulunya pernah belajar bimbel di Q.id dan lulus di Universitas Kedokteran ٧s٧. Dia juga meraih nilai UN terbaik.

Ohh, aku tau kakak itu, dia ketua ekskul basket disekolahku dan merupakan anak MIA. Awalnya sih aku B aja. Tapi lama-kelamaan rasa itu muncul. Aku juga tak tahu kenapa. Apa mungkin karena setelah aku mengestalk instagramnya, karena dia adalah mahasiswa yang berprestasi di kampusnya. Sering memenangkan kejuaraan LKTI, mulai dari dalam kota sampai se-Indonesia bahkan, luar negeri. MasyaAllah... daebak!!

Mulai dari situ, aku terus mencari informasi tentang dirinya. Aku kepo karena melihat prestasi-prestasinya yang keren. Bukan karena dia ganteng atau enggak, tapi sebenarnya memang kece sih, hehe. Dan pada akhirnya aku tak men-stalk dia lagi kurang lebih hampir 1 tahun.

Sebenarnya aku sangat tidak suka rasa ini hadir tapi bagaimana bisa? Pikiranku selalu saja menyimpan memorinya. Ya! Itu salahku, salah diriku yang masih mengingatnya :'(

tapi aku selalu berdo'a tuk dihilangkan rasa akan dirinya. Ku berdo'a disaat termakbulnya do'a meminta dihapuskan rasa. Tapi, tak beberapa muncul kembali. Tapi ku berpikir, bukan. Bukan dia, bukan dia yang terbaik, ini adalah pilihanku, belum tentu pilihan Allah adalah dia. Jangan sampai aku melampaui takdir Tuhan.