webnovel

Bulan Tiga 2

Kali ini setan bermain dengan lihai, dia membuat aku terbuai oleh belaian dan ciuman yang di berikan mas Fatih, membuat aku melayang tak terkendalikan, aku yang telah berjanji pada ayah untuk menjaga diri dan kehormatan ku justru malah hanyut dalam nafsu yang justru nantinya akan membelenggu.

Alam bawah sadar ku membuat aku terlena hingga tenggelam dalam keindaha sex yang tak terhingga, ciuman pertama itu begitu manis ku rasa, aku yang belum pernah merasakan itu sebelumnya tak tau harus berbuat apa, jantungku tiba bmtiba berdetak kencang, badan ku memanas seketika , vagina ku terasa nyut nyutan rasanya ingin ada sesuatu yang ku lahap di sana.

"Ahhh.... aaah... emmh...Mas Enak banget...."

aku mendesah spontan, dia yang mendengarnya tersenyum nakal, bibirnya terus mencumbu bibir kecil ku tanpa henti, tanganya yang telah lebih dulu bermain dengan gundukan itu kini semakin lihai menari, hari jemari nya terus meremas dua gunung punyaku, hingga puting itu mengeras dan menonjol dari bra hitam ku. aku yang masih menjadi budak nafsu pun terus menikmati permainan ini, tanpaku sadari desahan itu keluar dari mulut kecilku, mendengar suara lirih itu dia semakin nafsu, jari jarinya yang berada di dada sana tiba tiba membuka resleting bajuku dan menyibak kerudung ku, terlihat bra berwarna hitam itu menutupi payudara yang berukuran sedang dan elastis, mungkin payudara ini memang tak sekeras waktu itu waktu preman yang hampir memperkosa ku meremasnya.

Dia memainkan kedua gundukan itu, menyentuh dengan lembut dan meremas remas nya sampai aku tak kuasa menahan nikmat

"aaah.... aaaahhh... uuuh... sayang... lagi ayo enak banget aku udah nggak kuat"

bibirnya yang kini turun ke leher, terus menciumi leher jenjang ku, sesekali ciuman dalam dia berikan hingga membuat bekas merah itu berada di sana, tangan ku yang ikut bermain meremas kepalanya membuat dia semakin lihai menciumi leher ku, ini benar benar nikmat, aku tak pernah merasakan rasa ini sebelumnya, sampai sampai celana dalam yang berwarna hitam ku becek dan terus menyemburkan air cinta yang tak terhentikan

"aaah... ahhh... ahhh... sayang aku sudah nggak kuat.... aku pengen itu....

desahan terus ku lontarkan bahkan semakin keras, mendengar itu dia langsung melalap kembali bibir ku, sehingga desahan itu tertahan, rasa ini benar benar sangat nikmat, tanpa henti dia memain gunduka itu dan mengeluarkan bra itu dari wadahnya sehingga terlihat jelas payudaranya yang lumayan besar keluar, sambil di mainkan putingnya yang mengeras dia putar putar dan sesekali dia menyentilnya, membuat rasa ini benar benar begitu nikmat, di tambah dengan ciuman tanpa henti.

tanpa ku sadari tangan kirinya tiba tiba menggerayangi area pantat ku dan meremas nya..

"aaaahhh...uuuhhh... uuuhhh..."

desahan itu terus keluar tanpa henti, memberi semangat padanya agar lebih indah bermain, aku yang menikmati permainan ini terus memejamkan mata tangan ku yang kini memeluk nya tiba tiba di ambilnya dan di sentuh Kanya pada sesuatu di bawah sana yang ternyata sudah terbuka dan mengeras.

aku benar benar terkejut ketika menyentuh itu hingga ku dorong dia dengan spontan.

" Mas.... "

"kenapa de..."

"kok di buka...."

" nggak papa sayang... abisnya CD Mas sudah nggak muat menahan pembesaran si Garuda nya"

uuuhh .... kon.ol nya begitu besar dan panjang, tampak mengeras dan panas ketika ku pegang, aku yang telah menghentikan permainan yang sudah memanas ini melihat itu tiba tiba hasrat ku meraung kembali, mas Fatih yang telah melucuti celana nya kini benar benar terlihat begitu jelas, MR P yang besar itu membuat aku menelan ludah tak karuan, payudara ku yang sudah terbuka keluar dan terlihat sepenuh nya terus menggodanya hingga dia mengajak ku untuk berdiri kan melanjutkan permainan ini. Dengan hasrat yang sudah membara ku terima ajakannya tanpa berfikir panjang dia memeluk ku dari belakang, ciuman nya melesat jauh ke dalam bibir ku, lidahnya menari dan membelai lidah hu

"cup...cup.vup...."

suara itu menggema di ruang tengah rumah ini, jari jarinya tak berhenti meremas payudara ku dari belakang

"aaah...aaahhh...ahhh"

desahan ini terus menjadi irama yang indah, seakan menjadi musik pada sex ini, dia bermain begitu indah dan bersemangat, bagaimana tidak sebelum melakukan ini ternyata dia telah meminum dua butir obat kuat itu, bahkan di depan ku sebelum pergi ke rumah ini tadi, pantas saja hasratnya sangat membara.

Tangan kanan nya kini mulai menyingkap dres bagian bawah ku dan meraba bagian di sana, sesekali dia mengelus ngelus vagina ku dari luar, hingga badan ini panas tak karuan, desahan demi desahan ku keluar kan, ini benar benar sensasi yang sempurna tanpa sedikit pun bagian intim dari tubuh ku ada yang terlewat kan, bibirku yang tengah bercumbu dengan nya begitu manis ku rasa sesekali dia telan air liur yang manis itu, begitu terlihat jelas oleh ku, tangannya meraba payudara ini begitu lihai terus menerus dan tangan yang satunya kini terus asik bermain dengan liang cinta di sana

"aaaah....ahhh...ahhh" becek lengket terasa, badan ku menggeliat sehingga tubuhku lebih dekat di dekapan nya, air cinta ini kini telah muncrat tak terkendali, aku telah mencapai puncak kenikmatan yang sesungguhnya hingga air ini tembus ke celana dalam ku yang tengah di usap usap olehnya, sentuhan lembut di vagina ku membuat aku mendapat klimaks pertama ku.

"sayang... me**k kamu basah banget"

"aaah... ahhh...enak mas aku nggk kuat pengen itu..."

Mendengar itu dia tersenyum dan menyeret ku ke sebuah kamar di samping sana, dengan semangat dan gilanya, dia mencumbu ku dan melucuti pakaian ku, aku pun yang tengah terbakar nafsu ikut melucuti sebagian lagi pakaian nya yang masih tertutup.

benar benar telanjang bulat, tubuhnya yang kekar berotot kini benar benar terlihat jelas, burung itu kini berdiri begitu besar dan mengeras, pakaian ku kini telah di lucuti sepenuhnya tanpa sedikitpun sesuatu yang menghalangi kami berdua. Kecupan demi kecupan dia lakukan, kami saling berpelukan tanpa ada sedikitpun penghalang, burung itu terus mematuki area kewanitaan ku, seakan dia ingin segera ku telan, dia yang dengan lihai menggesek gesekan teman kecilnya yang kini sudah mulai membesar ke area itu, membuat sensasi ini lebih nikmat, tangannya terus bermain di gundukan sana, tangan kanannya terus meremas pantat ku liburnya terus menciumi tubuhku, leher ku kini banyak tanda merah di buatnya, ciuman ini kini turun ke area dua gunung itu sambil di remas dia ciumi keduanya pula

"aaah... aaahhh... uuuh..." suara ini terus menggema di sini.tak ku sangka dia menghisap payudara ku tanpa ampun tangan kirinya terus meremas dan memainkan puting ini, sesekali dia memainkan puting dengan lidahnya, secara bergantian dia menghisap payudara ini, nikmat ini nikmat sekali. tangan kanan nya yang tengah asik bermain di liang bawah sana membuat bulu kuduk ku brigidir nikmat, dia masuka dan keluarkan jari tangannya. Air cinta ku kini keluar lebih deras, area kewanitaan ku sungguh becek sekali sampai tumpah ke tangannya, ketika desahan ku semakin lirih dia menggigit payudara ku dan terus mengocok m*m*k ku tanpa henti.

"aaah... ahhh...ah... " dan bruk tubuhku terbujur lemas jatuh ke atas kasur itu, air cinta yang bening dan berbau khas itu kini telah muncrat keluar, seluruh otot otot tubuhku mengencang, dan klimaks kedua telah ku dapat kan

"gimana sayang... nikmat"

dia yang masih mengocok vaginaku tersenyum lirih melihat aku yang terlentang tanpa busana, kenikmatan ini benar benar enak ku rasa, dia yang melihat bibir merah merona ku kembali mencumbu bibir ini, walau telah keluar aku terus menikmati kenikmatan ini.

sambil berbisik dan tangan kanan yang masih asyik di liang cinta itu dia tersenyum nakal.

"de... mas mulai sekarang ya..."

aku yang sudah terbakar nafsu hanya bisa mengedipkan kedua mataku, pertanda aku mau di jamah nya.

di mulai dari kening dia mencium ku yang tengah berbaring tanpa busana, sambil di belai rambut ni kemudian ke pipi dan lanjut ke bibir dengan waktu yang lumayan lama lidahnya menari bersama lidahku, sedua tangannya terus meremas payudara ini. Ciuman ini kini turun ke leher dan telinga, hingga banyak sekali bekas tanda merah disana, kemudian turun ketundukkan itu dan menjilati keduanya secara bergantian, sesekali dia menghisap nya.

"aaaah...aaah... ahhh..." desahan tanpa henti hentinya keluar dari mulut ku, dia terus menjulurkan lidah dan menjilati bagian perut ku, turun ke selangkangannya, dan dia membuka kakiku mengangkang. dilihatnya lembah itu begitu indah dengan Kings yang masih kecil dan mengeluarkan air cinta yang sudah sejak tadi tumpah, tanpa berfikir panjang dia menjilati vagina ku dengan lahapnya, bagaikan anak kecil yang tengah menjilati es krim yang sangat enak.

"cuplp.... cuplp... "suara itu begitu keras, tubuhku bergetar saat dia melakukan nya, badan ku merinding, desahan demi desahan keluar dari mulut ku, membuat dia bersemangat melakukan permainannya.

kacang di bawah itu dia mainkan dengan lidahnya "aaaah...ahhh....ah.... mas aku sudah nggk kuat" mendengar itu dia langsung melanjilati liang itu tanpa henti" "aaaah aaah... aaahhh" lalu seketika dia masukan adik kecil yang kini sudah besar itu dah....

"aaaaaah..." aku teriak begitu keras sampai dia menutup mulut ku dengan tangannya, sakit sakit sekali, ini adalah yang pertama, kurasa vagina ku sobek begitu besar, mengingat penis nya yang besar itu menerobos benteng pertahanan ku dengan begitu kuat.

"sakiiiit.... mas sakit...."

"jangan berisik sayang... nanti kalo ada orang yang dengar bagaimana?"

"tapi aku sakit mas... sakit banget... udah keluarin aja mas" (tangis ku manja)

"kalo di keluarin kamu nggk akan merasa kan nikmat nya sayang..."

"tapi sakit"

"nggak papa sakit sedikit, tapi nanti bakalan nikmat... mas janji deh abis ini mas bakalan memberi kamu kenikmatan yang luar biasa"

"bener???"

"iya sayang.... biar kamu nggk sakit mas cium ya..."

aku hanya mengangguk, kemudian dia menindih tubuhku dan kedua tangan nya tepat di leher ku, dia mencium bibir ku kembali tanpa henti lidahnya menari , membuat aku releks, dan jauh di bawah sana dia mengeluarkan dan memasukan kembali ko*t*l nya, keluar masuk secara beriringan, dan ini benar benar nikmat bukan main, dia terus mencium ku walau desahan sesekali keluar dari mulut ku.

aku yang sudah tak kuat menahan nikmat dalam sakit ini, seketika meremas seprei dengan kedua tangan ku, semakin lama gerakan k*nt*l nya semakin cepat, membuat aku tak sanggup menahan lagi dan....

"aaaah...." muncrat.... vaginaku kembali mengeluarkan air cinta itu di iringi dengan keluarnya air kental putih itu seca bersamaan

kami mantrubasi bersama, dan mendapat kenikmatan bersama, dia yang masih diang di liang itu masih merasakan remasan indah dari rongga vagina ku yang melalap habis susu putih itu, Brukkk...

Tubuhnya jatuh menindih tubuh ku

"gimana sayang.... nikmat bukan"

"iya nikmat banget mas..."

"apa kata mas juga... sakit nya itu sebentar, lama lama enak"

"iya mas... tapi mas aku takut"

"takut kenapa sayang"

"takut ada orang yang melihat kita"

"nggak akan kok sayang... mas udah tutup pintu dan jendela, jadi kamu nggak perlu khawatir ya"

kemudian dia mengelus rambutku dan mencium pipiku, dan diapun tertidur di samping ku sembari merasakan sisa sisa kenikmatan itu.