"baik lah saya cukup puas dengan cv kamu, baik. Kamu saya terima kerja dan saya menempatkan kamu di bagian keuangan perusahaan " Ucap kepala Hrd.
" sungguh pak? Wah! Terima kasih pak, terima kasih " Ucap Dasyara senang dengan senyum cerah nya.
" ya, dan kamu bisa bekerja mulai hari ini dan satu lagi. Andra. "panggil pak Hrd dan tak lama muncul seorang pria yang cukup tampan tengah tersenyum hangat pada nya dan pak Hrd.
" tolong kamu antar Dasyara ke tempatnya. " jelas pak Hrd, Andra mengangguk dan berjalan ke tempat bagian keuangan perusahaan.
" baiklah semuanya, kita kedatangan anggota baru, silahkan perkenalkan diri kamu Dasyara." Ucap Andra yang menarik perhatian anggota keuangan perusahaan lainnya.
"halo semuanya, perkenalkan nama saya Dasyara, mohon bantuannya " Ucap Dasyara seraya menundukkan badannya memberi hormat.
" hai, aku Yavian, salam kenal " Ucap seorang wanita yang keliatan cantik dengan makeup terlalu tebal sambil menghulurkan tangan nya.
" hai, salam kenal semoga anda bisa membantu saya" Dasyara membalas uluran tangan Yavian, namun yang ia rasakan adalah tangan nya digenggam terlalu kuat. Entah karena senang atau? Sudahlah mungkin itu hanya perasaan nya saja, pikir Dasyara.
"astaga itu ada Levatian" seru seorang pria dengan wajah panik dengan sigap semua orang langsung mengerjakan tugasnya masing-masing.
"kamu. Kenapa kamu masih berdiri saja di sini? " tanya Levatian dengan nada dingin kepada Dasyara.
" eh! Emm maaf pak saya akan melakukan tugas saya, permisi. " Ucap Dasyara lalu duduk di tempat nya.
" dasar pria gila. "umpat Dasyara sambil melirik Levatian berjalan keluar.
" eh? Kamu baru saja mengumpat pak Levatian? Wah kamu sungguh hebat, Ara." Ucap seseorang di sebelah nya dengan nada kagum.
" eh? Tidak koq kamu salah dengar kali" elak Dasyara.
"tak apa kalau kamu tidak mengaku, aku juga tak suka dengan nya. Dia terlalu gila akan kebersihan di sekitarnya. Sungguh laki-laki gila bersih bukan? Oh iya, aku Baka. " Ucap baka dan di balas anggukan oleh Dasyara.
" oh iya satu lagi, dia itu sekretaris kesayangan ceo kita, so jangan berurusan dengan dia. Kalau kamu berurusan dengan dia apa lagi mencari masalah dengannya sungguh kamu akan bernasib buruk seperti, Almarhumah Geta. " peringat Baka.
" tunggu Almarhumah? Dia sudah meninggal? Karena berurusan dengan Levatian itu? " Ucap Dasyara tak percaya.
" yap, sebelum meninggal ia mencari masalah dengan si pria gila kebersihan itu dan akhirnya di pecat karena merasa tak bisa bertahan hidup, akhirnya ia bunuh diri dengan melompat dari gedung ini. " jelas Baka dengan wajah serius nya.
" su-sungguh? "Dasyara mulai agak sedikit takut dengan cerita Baka.
" ya, tentu saja itu benar karena satu kantor ini sudah tahu, dan sekarang kamu juga menempati tempatnya dulu "lanjut baka.
" hah?! "pekik Dasyara yang membuat perhatian karyawan lainnya terpusat padanya.
" ah, maaf lanjutkan saja kerja kalian, sekali lagi maaf" Ucap Dasyara tulus setelah menyadari kebodohan yang ia buat.
'astaga, apa benar? Astaga berarti aku sudah masuk buku merah dia. Padahal baru masuk ke sini, hiks sungguh sial 'Dasyara membatin dengan menaruh wajahnya di atas meja kerjanya.
*****
Sudah dua minggu Dasyara bekerja di perusahaan BIA Group. Ia melewati semua ujian dalam lingkungan kerja seperti saat ini ia diminta merevisi dokumen yang ia buat, ia tidak masalah untuk merevisi karena ia juga manusia pasti melakukan kesalahan, tapi untuk kali ini sudah cukup bagi nya sudah dua puluh tiga kali ia mengulang yang berakhir dengan lembur.
"sungguh ceo menyebalkan, apa-apaan dia itu?! Dia yang seharusnya memeriksa dokumen ini kenapa harus sekretaris gila kebersihan itu? Terlebih lagi si gila kebersihan itu tersenyum mengejek kepada ku. Sungguh gila kebersihan menyebalkan! Aishhh aku sangat lelah" monolog Dasyara dengan nada frustrasi.
Jelas ia merasa kalau ia dipermainkan oleh ceo dan sekretaris gila kebersihan itu. Dan ia yakin bahawa dalang di balik siksaan ini adalah sekretaris gila kebersihan itu, saat sedang asyik memikirkan balas dendam untuk sekretaris itu tiba-tiba terdengar suara benda jatuh, refleks Dasyara langsung berdiri karena kaget.
Seketika ia teringat cerita Baka tentang kematian Geta, yang membuat ia langsung merinding namun dengan sekuat tenaga ia membuang fikiran buruk itu.
"siapa di sana? Jangan bercanda sama saya ya. Saya itu juara beladiri di kampung saya. Cepat keluar! "ucap Dasyara setengah berteriak.
Dug Dug Dug brak brak
Bunyi itu berasal dari lemari besi yang terdapat di pojok sudut kanan ruangan ini. Dengan keberanian yang ia kumpulkan Dasyara mendekat ke asal suara namun tinggal lima langkah lagi ia berhenti saat muncul sosok kain putih dengan noda merah di sana.
"AAAAAA SETAN GETA, PERGIIII PERGIIII WOI PAK LEVATAN PAK CEO ADA SETAN " Teriak Dasyara ketakutan.
Namun sosok itu bukannya pergi malah mendekat Dasyara. Dasyara yang panik tak sengaja melihat kain pel dan ember berisi air bekas pel. Dengan buru buru ia menyiram air bekas pel ke arah sosok itu dan memukul dengan kain pel.
" ah, aduh! ampun Ara! WOI berhenti! " pekik sosok itu.
" hah? Sebentar " Dasyara membuka kain itu dan mata nya membola saat melihat siapa sebenarnya sosok tersebut.
" gila kebersihan? Eh maksudnya pak levatian? Wah bapak ngapain sih takut-takutin saya? " tanya Dasyara.
" apa kamu bilang tadi? Saya gila kebersihan? Ck lihat gara-gara kamu baju saya basah semua tapi.... Ini kamu siram saya pake apa?! Kenapa bau gini dan.... Air nya kotor sekali!" bentak Levatian.
Dasyara yang tidak pernah di bentak dari kecil sungguh kaget hingga ia mundur beberapa langkah. Dan tak terasa ia menangis, bukan menangis untuk Levatian tapi ia takut dengan suara keras seperti di bentak.
Hai hai, lanjut chap dua nih reader's 😄, oh iya sebelumnya mohon maaf nih reader's sampul nya kurang menarik 😥 soal saya gak tahu ganti sampul nya dimana😥😥 saya masih baru di platform ini, oh iya kalau reader's tahu ganti sampul nya dimana tolong beri tahu ya😃 dan mohon dukungan nya. Happy reading 😘😘