Aku melihat sekeliling tapi tidak melihat si j*alang kecil itu.
Aku tidak bisa memikirkan alasannya, jadi aku memutuskan untuk menyelesaikan masalah dengan He Zhizhou terlebih dahulu.
Ketika memikirkan ini, aku buru-buru berlari ke sisi Fu Hansheng.
Dia tahu apa yang harus dilakukan sehingga segera melingkarkan tangannya di pinggangku, "Terima kasih atas perhatianmu, Tuan He. Kami tidak memerlukan orang luar untuk ikut campur dalam urusan pernikahan kami. Itu akan merepotkan. Dan kamu juga menghalangi jalan. Permisi."
Setelah mengatakan itu, Fu Hansheng membawaku melewati He Zhizhou dengan wajah dingin, kemudian berjalan ke tempat parkir.
Setelah menjauh dari keramaian, Fu Hansheng segera melepaskanku.
Kebetulan aku juga sedang marah dan perlu tempat untuk melampiaskan kemarahan ini. Jadi aku secara agresif memarahinya.
"Apa yang mau presiden Fu lakukan? Membuat istri dan kekasih kecilmu muncul di publik bersama. Apakah karena kamu ingin memberitahu dunia bahwa kamu punya sekelompok wanita?"
"Jiang Ran." Dia membuka mulutnya dan matanya yang gelap berkilat dengan ketidakpuasan.
"Jangan lupakan statusmu saat ini. Sebaiknya kamu tidak memberikanku topi hijau (Topi hijau berarti selingkuh)."
Ya, ini adalah peringatan.
Ucapannya seketika membuatku marah. Bagaimanapun, tidak ada seorang pun di sini, jadi aku mengangkat tanganku kemudian berusaha menamparnya. Ketika aku hendak menyentuh wajahnya, dia langsung meraih pergelangan tanganku.
Aku menyipitkan mataku, menekuk lima jariku dan menggunakan kukuku untuk menggaruk wajahnya. Dalam sekejap, beberapa goresan muncul di wajahnya yang tampan.
"Hanya kamu saja yang diizinkan berbuat sesukamu, dan aku tidak diizinkan melakukan apa-apa? Kekasih kecilmu itu akan menginjak kepalaku, dan bahkan aku tidak mengatakan apa-apa! Fu Hansheng, kamu tidak bisa berbuat keterlaluan seperti ini."
Dia tidak mengatakan apa-apa, malah mendorongku ke mobil dengan tetap mencengkram pergelangan tanganku.
Aku tersentak. Tak peduli seberapa kuat aku melawan, aku tidak berhasil. Apa yang akan dilakukan orang gila ini?
Fu Hansheng malam ini jelas berbeda dari biasanya.
Aku tidak punya pilihan lain selain mengancam, "Cepat lepaskan aku atau aku akan berteriak!"
Suaranya yang sinis terdengar dari atas kepalaku, "Karena kamu ingin menjadi suami dan istri di depan umum, aku tidak masalah."
Ini membuat tulang belakangku mati rasa untuk sementara waktu, aku segera duduk di kursi penumpang dengan patuh.
Mobil itu berlari kencang dan segera mencapai Villa Hanshan. Fu Hansheng baru saja mengantarku ke pintu dan dia langsung pergi lagi. Aku melihat bayangan mobil yang menghilang, sambil mengeluarkan jari tengahku diam-diam di udara.
---------------------------------------------------
Keesokan harinya, telepon nenek Fu membangunkanku.
Nenek Fu Hansheng sakit dan tidak bisa menghubungi Fu Hansheng, jadi dia menelponku.
Aku sangat paham tentang kendalanya saat ini untuk itu aku membantunya berbohong. Aku dengan cepat pergi ke perusahaan untuk mencarinya, tapi sayangnya Fu Hansheng tidak ada disana.
Namun, aku sudah memasang GPS tracker di ponselku. Nenek Fu menginstruksikan aku untuk memantau Fu Hansheng, dia takut Fu Hansheng akan menghabiskan banyak waktu di luar.
Tak kusangka itu akan berguna saat ini.
Lokasi menunjukkan bahwa Fu Hansheng berada di Rumah Sakit nomor satu. Kemungkinan Su Li tidak sehat dan dirawat di rumah sakit tadi malam. Tanpa basa-basi lagi, aku langsung berangkat ke rumah sakit.
Ketika aku tiba di rumah sakit, aku pergi ke meja resepsionis dan menyebutkan nama Su Li, dengan segera aku mengetahui nomor bangsal Su Li.
Di lantai lima ruang rawat inap, aku melihat sosok yang familiar di ujung koridor.
Penampilan Fu Hansheng boleh dibilang di atas rata-rata. Dia sangat menawan dari kejauhan.
Aku berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah dengan sepatu botku. Dia merasakan gerakan itu dan berbalik untuk melihatku.
Matanya muram, dan lebih tajam daripada musim dingin yang pahit, "Mengapa kamu ada di sini?"
Menghadapi wajah dingin Fu Hansheng, aku sudah terbiasa dan aku hanya berkata ringan, "Nenek sakit, dia menghubungi di pagi hari dan menyuruh kita kembali."
"Tidak ada waktu." Dia tidak menunjukkan sedikit pun emosi.
"Suamiku yang baik punya waktu disini untuk menemani kekasihnya tetapi tidak punya waktu untuk menengok neneknya?"
Dia mengerutkan kening, mengabaikan kata-kataku.
Dengan wajah dingin, aku melirik bangsal di samping. Itu adalah kamar Su Li.
"Apa yang terjadi pada Nona Su hingga membuatmu begitu gugup?" Aku tertawa dan menggodanya sambil berjalan masuk.
"Karena aku sudah ada di rumah sakit, tidak masalah bagiku untuk mengunjunginya." Demi nenek, aku harus mencari tahu apa yang dilakukan iblis Su Li hari ini.
Hanya saja sebelum aku mengambil langkah, tangan Fu Hansheng yang seperti besi menjepit lenganku.
Aku ingin melepaskan diri, tetapi dia ternyata malah mencengkramnya lebih kuat, dan mengejekku balik.
"He Zhizhou sudah kembali. Tidakkah seharusnya kamu menghabiskan waktu dengannya?"
"Sakit, sakit…"
Dia meraihku kemudian menyeretku langsung ke lift. Langkah kakiku sedikit berantakan, dan suaraku menjadi sangat buruk.
"He Zhizhou dan aku tidak ada hubungan apa-apa. Selain itu, aku sudah mengurus semua hal-hal sebelum menikah. Ada apa dengan nada menuduhmu itu?"
Bahkan jika aku masih memiliki beberapa pemikiran tentang He Zhizhou, sekarang setelah aku menikah dengan Fu Hansheng, aku akan menjaga kelakuanku, karena aku masih memiliki sikap hormat terhadap pernikahan.
Aku berbeda dari Fu Hansheng, si sampah ini!
"Kamu kembali dulu. Jangan membuat masalah. Aku akan menjemputmu untuk menemui nenek di malam hari."