webnovel

Bab 1 Awal Bencana

Bermula ditempat yang bernama bumi, saat itu, hiduplah keluarga yang bahagia dan pasutri itu dikaruniai dengan memiliki 2 orang anak, anak pertama bernama Akbari (14 tahun) dan anak kedua bernama Viona (6 tahun)

Diakhir pekan ini mereka ingin mengunjungi neneknya yang berada di kota S dan mereka bersiap-siap untuk berangkat

"Aku sudah tidak sabar ingin ketemu nenek, kak" kata Viona dengan lompat-lompat

"Kamu ini kalo tentang nenek aja langsung heboh sendiri" timpal kakaknya becanda

"Bukannya kamu juga sama seperti adikmu waktu kamu masih berumur 6 tahun?" sekarang ibunya yang angkat bicara

"Itu kan dulu, ma" balasnya dengan cemberut

"Tuhkan kakak juga sama hebohnya denganku" timpal adiknya sambil mengerucutkan bibirnya melihat kelakuannya kakaknya sendiri. "Udah jangan ribut aja, cepat masuk ke mobil atau mau ditinggal" canda ibunya kepada anaknya agar jangan berdebat lagi, "Ngga ada barang yang ketinggalan kan, sayang?" Tanya ayahnya ke istrinya

"Udah aku cek ulang dan semuanya udah dibawa, sayang" Jawab istrinya dengan senyuman yang manis lalu melihat kedua anaknya dan berkata, "Sini Viona mama cek barang-barang yang dibawa ada yang ketinggalan ngga, Ary kamu udah di cek lagi barang-barang bawaanmu?", Viona menganggukkan kepalanya dan menyerahkan barang bawaannya untuk di cek ke ibunya

"Iya, semuanya udah dibawa, ma" Jawab Akbari lalu masuk ke mobil sambil duduk di kursi belakang bersama adiknya dan mereka bercanda sepanjang perjalanan sampai Akbari membaringkan tubuhnya. Detik berikutnya didepan mereka ada kecelakaan beruntun yang membuat hati bergetar, bagaimana tidak didepan mereka ada mobil truk muatan tangki yang sudah terbakar, orang-orang yang disisi pembatas mulai menancap gas mereka, takut truknya tiba-tiba meledak.

Boom..

Dan benar saja truk itu langsung meledak dan diikuti oleh ledakan lain dan menerbangkan mobil-mobil yang sudah jauh darinya dengan diiringi angin yang berkecamuk seperti sedang mengamuk menambah situasi jadi tegang , jika kita melihat nya maka api itu melahap apa saja yang dilalui nya. Bahkan orang-orang merasa takut dan ngeri dengan kejadian itu, disisi lain keluarga kecil itu juga terkena dampak ledakan itu karena sudah terlambat untuk menghindari nya sampai mobil yang mereka tumpangi terbalik.

Beberapa menit kemudian pemadam kebakaran dan ambulans datang mengevakuasi korban yang meninggal dunia dan terluka parah akibat kecelakaan itu, dan tercatat total korban yang meninggal dunia mencapai 64 orang dan 3 orang terluka parah.

Sesaat tersadar, dia melihat sekeliling nya sudah banyak orang dan diri nya tidak bisa bangun dan dia teringat keluarga nya lalu melihat sekeliling nya lagi untuk mencari keluarga nya itu, saat dia melihat gaun merah yang sudah terbakar itu, tanpa sadar dia menangis dan mencoba bangun untuk mengecek apakah itu adik nya atau bukan?, tapi tubuh nya tidak kuat untuk bangun sambil menggertakkan gigi nya tanpa bisa melakukan apa-apa dan terbaring tanpa daya, dia hanya bisa melihat nya saja sampai mereka berhasil mengevakuasi korban yang meninggal dan sampai beberapa jarak dia merasa familiar dengan pakaian itu dan benar saja, dia mengenali pakaian yang di kenakan oleh gadis kecil cantik yang sekarang terbaring tak bernyawa, itu adalah adik nya Viona dan terlihat juga ayah dan ibu nya yang terbaring tak bernyawa juga.

Apa yang terjadi membuat nya sedih dan frustasi, kenapa hal ini terjadi dengan diri nya dan keluarga nya?, apakah dia harus menderita dulu sebelum mati.

"Kenapa kamu merenggut semua nya dari ku, ya tuhan?, ini tidak adil!" Kata nya sambil menangis sesenggukan sambil meratapi nasib nya.

Tiba-tiba, dia teringat keluarga nya lagi membuat nya menangis lagi, orang yang ada di ambulans tidak tega melihat nya dan berkata lembut "Itu adalah takdir, jadi kamu harus menerima kenyataan bahwa kedua orang tua mu sudah meninggal, nak. Itu juga jika kamu sayang kepada orang tua mu"

"It- itu tidak mungkin, aku tidak percaya dengan semua ini!, ini pasti mimpi ya ini pasti mimpi!" balas nya sambil mencoba bangun dari mimpi buruk ini, walaupun dia berusaha untuk bangun dari mimpi buruk ini, tapi sayang nya ini adalah kenyataan bukan mimpi.

Dia pun terengah-engah dan sulit mengatur pernafasan nya lalu tiba-tiba penglihatan nya makin kabur.

Setelah tersadar dia ada di rumah sakit di kota T, beberapa menit kemudian, suster datang untuk mengecek kondisi nya dan setelah memeriksa nya suster itu keluar lagi.

Akbari pun melihat sekeliling nya dan terlihat seperti rumah sakit yang dia tonton di acara tv, ada bed, panel oksigen dan vacun dll, walaupun masih merasa sakit dia mencoba bangun tapi yang dia rasakan adalah rasa sakit yang belum pernah dia rasakan dalam hidup nya.

Suster itu pun datang dengan dokter disamping nya dan berkata "Dok, pasien semakin lemah dan luka-luka nya..." Suster itu berhenti bicara dan menghela nafas dalam-dalam, "Aku tahu, tapi kita masih bisa membantu nya untuk sembuh walaupun pasien tidak akan seperti sedia kala tapi kita harus mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa nya" balas dokter Jono sambil menghela nafas nya.

Akbari yang bisa mendengar percakapan itu cuma bisa tersenyum getir dalam hati, walaupun dia selamat, apa guna nya?, lagipula keluarga nya juga sudah tidak ada lagi!

Tiba-tiba nafas nya terengah-engah lagi dan penglihatan nya menjadi kabur lagi, dokter Jono yang melihat itu langsung menyuruh suster untuk memanggil yang lain agar membantu nya melakukan operasi.

Setelah semua nya berkumpul, mereka langsung memulai operasi, beberapa jam kemudian akhirnya operasi pun selesai dan mereka berhasil membuat nya kembali seperti dia sedang tertidur dan akhirnya mereka menghembuskan nafas lega karena sudah berhasil melakukan operasi nya.

2 jam kemudian, lalu dia dipindahkan ke ruangan transisi untuk melihat apakah pasien akan mengalami komplikasi setelah tersadar atau tidak?.

43 menit kemudian, Akbari pun membuka matanya dan melihat kondisi nya sambil menggertakkan gigi dengan tangan yang terkepal erat, dia mulai mencoba duduk dan hasil nya tetap sama hanya sakit yang dia rasakan. Setelah itu dokter Jono menghampiri nya dan berkata "Bagaimana keadaan mu, nak?".

"Aku baik-baik saja, dok" Balas nya sambil mencoba duduk lagi.

"Sebaiknya kamu jangan banyak bergerak dulu, suster bawa dia ke ruang inap" katanya sambil memberi perintah ke suster.

Setelah selesai dipindahkan ke ruangan inap, suster pun pergi. tidak lama kemudian datang lah segerombolan orang membuka pintu nya tetapi hanya 2 orang saja yang masuk.

Setelah kedua orang itu masuk mereka merasa senang sekaligus sedih karena anak yang didepan nya mengalami tragedi mengerikan.

Saya baru buat novel jadi jika menjelaskan alur cerita nya ngga detail harap di maklumi hehe

Saya menerima saran dan kritik anda:)

M9vcreators' thoughts