webnovel

Melanggar Takdir Tuhan

"Tumben kau mengajakku makan malam?" tanya Hannah yang kini telah duduk di kursi dengan banyak makanan di hadapannya.

"Aku hanya ingin berterima kasih karena hari ini kau terus bersamaku sampai malam ini, makanya aku mentraktirmu, " jawab Ian dengan penuh senyuman yang tak pernah pudar.

"Teraktir?" Hannah tersenyum tipis "kau mau teraktir atau mau sesuatu?" curiga Hannah.

"Sesuatu? Tidak, aku tidak menginginkan sesuatu ini untuk rasa terima kasih," ujar Ian.

Hannah memanyumkan bibirnya "Aku seperti orang lain saja," gumamnya.

Ian tersenyum tipis melihat gadisnya yang kini sedang memanyumkan bibirnya sembari mengaduk minumannya dengan pipet, terlihat sangat imut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com