webnovel

Terhipnotis

Selesai mandi Naura keluar dari dalam kamar mandi dengan mengenakan bathrobe, kemudian memilih pakaian dalam untuk dia kenakan. Bibir Naura tersenyum, sesaat merasakan kenyamanan mengenakan pakaian dalam dari merek terkenal di tubuhnya. Jika melihat harga pakaian dalam yang dikenakannya, Naura tidak akan dapat bernafas dengan lega,

"Hmm.., memang ternyata ada bedanya juga." gumam Naura sambil tersenyum.

Masih merasa malas untuk mengenakan gaun, Naura berjalan keluar dari walk in clothes untuk mencari ponselnya. Gadis itu segera menghampiri meja di samping king size bed untuk mengambil ponsel yang dia taruh di dalam tas kerjanya. Tanpa sadar seorang laki-laki tampan tersenyum melihat kulit putih bersih Naura yang hanya tertutup bathrobe di atasnya. Alexander sudah sejak tadi berada di dalam kamar tersebut, saat Naura sedang berada di dalam kamar mandi. Sebagai salah satu pemegang saham mayoritas di hotel tersebut, Alexander memiliki Presidential Suites yang saat ini digunakan Naura.

Merasa ada yang menatapnya dari tadi, Naura tiba-tiba menoleh ke arah sofa. Bibir Naura berteriak, kemudian dia menutupnya segera dengan menggunakan telapak tangan ketika melihat Alexander duduk di sofa, dan menatapnya tanpa berkedip sambil tersenyum..

"Santai saja.., don.t panic. Sebentar lagi stylist dan MUA akan segera datang. Kamu bisa mengenakan gaun setelah selesai dirias oleh mereka." melihat Naura yang bergegas akan menuju ke walk in closet untuk berganti baju, Alexander langsung mencegah gadis itu.

"Tapi pakaian saya tidak sopan Tuan Muda..., masak.." Naura tidak meneruskan kalimatnya, gadis itu merasa cukup malu melihat handuk yang dia kenakan di tubuhnya.

"Tidak masalah Na..., kamu terlihat cantik. Dan ternyata cukup seksi juga dengan pakaian yang kamu kenakan saat ini. Jika aku boleh memilih, lebih suka aku melihatmu mengenakan pakaian ini, daripada pakaian yang kamu kenakan saat berangkat bekerja." Alexander menggoda gadis itu, dan semburat warna pink tersirat di pipi Naura.

"Tet.., tet.., tet.." tiba-tiba bel pintu berbunyi.

"Duduklah di depan meja rias, aku yang akan membuka pintu." Alexander meminta Naura untuk duduk, kemudian laki-laki itu membuka pintu kamar. Naura segera menuruti apa yang diperintahkan oleh laki-laki itu. Tidak lama kemudian, dua orang perempuan masuk ke dalam kamar di belakang Alexander,

"Naura..., biarkan dirimu dirias sebentar oleh mereka. Aku akan berada di kamar sebelah, jika kamu membutuhkan aku." Alexander mengerlingkan mata pada Naura.., dan gadis itu tidak menjawab. Naura merasa segan dan bingung dengan perlakuan yang diberikan oleh laki-laki itu.

"Mari Miss cantik.., segera kita rias untuk acara gala dinner." salah satu dari perias itu segera bersiap merias Naura.

"Wow..., sudah tirus wajahnya. Kita tidak akan menggunakan banyak shading untuk meriasnya." teriak teman dari perias itu, Naura hanya tersenyum menanggapi kedua perias itu.

Tidak lama kemudian, dengan cekatan kedua perias itu membersihkan wajah Naura, kemudian meriasnya dengan seksama. Naura yang seumur hidupnya tidak pernah mengenakan riasan tebal dan formal, hanya bisa diam mengamati cara kerja kedua perias tersebut. Tidak sampai lima belas menit, perias sudah mengakhiri riasan mereka. Keduanya merasa puas dengan hasil karya mereka.

"Wow.., excellent. Hanya lima belas menit untuk merias wajah cantikmu Miss.., kamu sangat cooperative sekali." kembali pujian dilontarkan perias itu pada Naura.

"Ah itu karena kalian berdua yang luar biasa. Saya saja sampai heran melihat transformasi penampilan saya." Naura membalas pujian mereka dengan menyanjung kedua perias itu.

"Apakah Miss Naura sudah memilih gaun untuk acara nanti?" tiba-tiba salah satu perias bertanya tentang gaun yang akan dikenakan Naura. Karena memang belum sempat untuk memilihnya, Naura menggelengkan kepala.

"Okay..., wait a minute. Aku akan memilihkannya untukmu Miss.. Ijin masuk ke walk in clothes ya.." salah satu dari perias itu kemudian meninggalkan mereka, Tidak lama kemudian sebuah gaun warna burgundy sudah ada di tangan perias itu.

*************

Alexander tidak berkedip menatap Naura yang keluar menuju ruang tamu dengan penampilan barunya. Di belakang gadis itu, terlihat dua perias sudah menyelesaikan pekerjaan, dan bersiap untuk meninggalkan kamar itu. Belum sempat keduanya mengucapkan kata pamit, Alexander sudah mengangkat tangan mengusir kedua perempuan itu. Tanpa banyak bicara, kedua perias itu segera meninggalkan Presidential Suites.

"Kak Alex.., penampilan Naura hancur ya..??" merasa kurang confidence, dan melihat tatapan Alexander pada tubuhnya, Naura bertanya dengan khawatir pada laki-laki itu.

"You really are very beautiful tonight.. Naura." tanpa mengalihkan tatapannya, Alexander memuji gadis itu. Kecantikan Naura malam ini memang sangat terpancar, apalagi ditunjang dengan gaun yang memiliki krah berbentuk V dan sedikit memperlihatkan tulang selangkanya, menambah kecantikan dan keanggunan Naura malam ini. Mendengar pujian itu, pipi Naura bersemburat warna pink.

"Ayo kita segera keluar, sebenarnya melihat penampilanmu malam ini Na.. Aku lebih memilih untuk mengurungmu di kamar ini, daripada harus memperlihatkan pada kolegaku." Alexander segera berdiri, kemudian mengangkat tangannya dan membuat siku di pinggangnya. Satu tangan laki-laki itu memegang tangan Naura kemudian memasukkan di siku tangannya.

Baru pertama kali mendapatkan perlakuan intim dari laki-laki, tubuh Naura merasa bergetar. Semburat pink kembali melintasi pipinya. Dengan menggunakan high heels, Naura sedikit bisa mengimbangi tinggi badan laki-laki itu. Alexander kemudian membawa keluar gadis itu, dan tidak lupa Naura melengkapi penampilannya dengan sebuah clutch sewarna dengan gaun yang dikenakannya.

Meskipun sudah diingatkan Johan, tetapi sorotan kamera shooting maupun kamera foto tetap menyambut kedatangan Alexander yang menggandeng Naura di tangannya. Penampilan kedua orang itu malam ini sangat menghipnotis tamu-tamu yang hadir. Satu laki-laki tampan bertubuh tegap dengan kulit putih cenderung pucat, dengan satu perempuan cantik khas Asia menimbulkan kekaguman bagi para tamu yang sudah memadati ballroom hotel JW Marriot.

"Woww..., Naura..?? Aku hampir tidak mengenalimu girl.." dari pintu samping, Johan merasa tersihir melihat penampilan Naura malam ini. Tanpa sadar Johan memuji gadis itu, dan terlihat tatapan Alexander melihatnya dengan tatapan membunuh.

"Uppss.., maaf Tuan muda. Jangan salah paham padaku..., penampilan Naura malam ini memang sangat jauh berbeda. Tidak salah kan aku memujinya, akhirnya bisa menandingi penampilan Tuan muda malam ini." Johan segera menetralisir suasana dengan perkataannya itu.

Dari arah depan, pasangan suami istri mendatangi mereka di depan pintu.

"Tuan muda Alexander..., betul-betul sangat terhormat sekali acara kami bisa dihadiri oleh CEO dari perusahaan Androlux. Siapa gadis cantik ini.., pasangan Tuan muda kah..? Wow.. congratulation.." laki-laki itu langsung menyapa Alexander, sambil mengulurkan tangan untuk menyalami Alexander dan Naura, serta Johan.

"Yah.., kebetulan saja Tuan Candra. Acara diadakan di hotelku, jadi tidak ada salahnya kan, jika aku mengapresiasi pelanggan yang setia menggunakan produk kami." dengan nada arogan, Alexander menjawab pernyataan Tuan Candra. Kemudian laki-laki itu segera menggandeng Naura untuk menuju kursi yang sudah dipilihkan Johan untuk mereka.

*********