webnovel

BAB 49

Aku hendak pergi, kemudian Romo menepuk bahuku. Seolah ingin mengatakan sesuatu. Kupandang wajah Romo yang tampak keruh itu. Tumben, biasanya ndhak pernah seperti itu.

"Kenapa kamu ndhak bilang lebih awal? Kamu tahu semuanya akan seperti ini? Seendhaknya Romo bisa sedikit membantu, Arjuna,"

"Romo, percayalah. Pantang bagi laki-laki bersikap pengecut dalam masalah hati. Terlebih, mengadu kepada orangtua untuk berjuang karena cinta. Ndhak, Romo... aku bisa melakukannya sendiri,"

*****

Siang ini para perangkat Desa sudah berkumpul di balai desa. Dan beberapa warga pun sama. Sayangnya, jumlah warga yang diundang benar-benar jauh berbeda dengan jumlah warga yang datang. Hanya segelintir, dan mereka pun tampak benar-benar ndhak bersahabat sama sekali.

"Sampai kapanpun, kami ndhak akan pernah terima jika kampung Kemuning dibangun tempat wisata dan didatangi banyak orang-orang luar, Juragan!" teriak Warsito, salah satu sesepuh kampung.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com