35 BAB 34

Iya, Paklik Sobirin ini benar-benar. Kata Romo Nathan, sedari bersamanya dulu, sampai detik ini ndhak pernah sekalipun memakai sendal jepit. Apalagi pakai sepatu. Kalau musim hujan, Bulik Sari, dan Bulik Amah suka menggerutu. Sebab, lantai kediamanku pasti kotor karena kaki Paklik Sobirin. Padahal, di samping pintu telah disediakan segentong air untuk cuci kaki. Tapi tetap saja, ndhak bersih sama sekali.

"Duh Gusti, Paklik... bagaimana toh kok bisa itu, lho," kata Arni. Mengabaikan pertengkarannya dengan Muri, kemudian membantu memapah Paklik Sobirin untuk duduk.

Paklik Sobirin tampak meringis menahan sakit yang ia tahan dari luka yang tampak menganga. Aku bahkan bisa merasakan, bagaimana nyeri dan perihnya luka itu. Bakal ndhak mandi berhari-hari itu pasti Paklik Sobirin. Sebab selain ndhak pernah memakai sendal, Paklik Sobirin juga terkenal manusia yag paling malas mandi. Jadi ndhak usah heran, jika penampilannya sedikit kumal. Kumal-kumal begitu, kerbaunya banyak, lho.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter