"Lo pulang sana ke rumah lo."
"Gak gak ntar nyokap gue maksa gue
minum jamu herbal. Pait anying!"
"Di sini gue yang maksa lo. Lagian siapa
juga yang nyuruh lo sakit?"
"Kecapean anying. Dah sana mending lo
di rumah Om Juna aja dah daripada lo
ngamuk-ngamuk ga jelas ke gue."
Dirga langsung menarik selimut Jeffri,
membuat wajahnya yang pucat dengan
hidung memerah dan mata sayunya jadi
terlihat oleh Dirga.
"Lo gue gibeng ya pala lo kalau sampai
sakit lagi. Kalau ada laporan ke gue lo ga
mau makan apalagi gak minum obat, gue
seret lo ke rumah sakit."
"Anjir serem banget."
"Katanya lo abangnya Rendra, masa sakit
gini." Ucapan Dirga dengan suara sedikit
bergetar yang langsung membuat Jeffri
terdiam dan mengalihkan pandangannya
ke yang lain.
Mereka kira Jeffri akan baik-baik saja
setelah ini. Tapi dugaannya salah.
Seminggu dia cuma di kosan, keluar
hanya ke tempat pemakaman umum tempat Rendra dimakamkan. Duduk tanpa
ekspresi di samping nisan. Hanya diam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com