"Ck! Ya mau mandi lah. Kenapa, mau ikut juga?" tawar Fajar dengan sedikit menggoda. Rupanya cowok itu gemar sekali membuat Senja merasa kesal.
"Gila kamu ya, kita bukan mukhrim," cibir Senja.
Fajar menaik turunkan alisnya secara bergantian, "Oh... jadi kalo udah mukhrim boleh?"
Gadis itu tidak menggubris godaan pacarnya itu. Ia sudah merasa kesal, dan juga salah tingkah. Bagaimana tidak, Fajar adalah cowok yang tampan. Di luar sana sudah banyak gadis centil yang mengantri untuk jadi pacarnya.
Tapi faktanya, Fajar tetap memilih Senja. Jangan lupa, Senja juga gadis normal yang akan salah tingkah jika di goda oleh lelaki sepertinya. "Cepet mandi, habis ini langsung berangkat sekolah!" perintah Senja sambil mendorong kursi rodanya menjauh.
Fajar hanya bergumam untuk membalas perintah Senja. Selang beberapa menit, pintu ruangan Senja terbuka lalu memperlihatkan Angga, Bara, Malvin dan juga Silvi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com