Angga duduk di samping Fajar sambil meminum air mineral di tangannya. Namun Malvin dan Bara hanga cengo menatap mereka berdua. "Lo cuma beli dua, Ngga?"
"Iyalah, masa empat. Tangan gue gak muat," ketus Angga.
Fajar terkekeh renyah. "Bisa aja lo Ngga, bilang aja ogah beliin mereka."
"Ooohhhh.... jadi gini yang namanya temen. Beliin minum aja gak mau, awas aja lo berdua." kata Bara.
"Awas apa? Lo mau mulut lo gue robek, hm?" tanya Fajar menantang.
"Ampun atuh Bos, gue bercanda."
Malvin tertawa terbahak - bahak melihat ekspresi wajah Bara yang ketakutan. "Yaelah Bar, muka aja yang sangar. Sama Fajar aja takut, cemen lo."
"Mulut lo juga mau gue robek?" tantang Fajar.
"Enggak Bos, maaf," kata Bara. "Janganlah bos, gue masih mau godain ciwi-ciwi." tambah Malvin.
Fajar tertawa terpingkal-pingkal mendengar permohonan Malvin dan Bara. Benar-benar konyol, pikirnya.
***
"BOSSS...?! GAWAT BOS GAWAT?!" teriak Malvin panik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com