Beberapa hari selanjutnya Naja dan Milhan masih seperti dua orang asing yang tak saling mengenal. Mereka yang selalu menghabiskan waktu bersama kini seakan lupa caranya menyapa. Naja juga selalu berusaha menghindar dari Setya.
Sekarang Naja lebih sering menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan, membaca buku sendirian. Sedangkan Milhan kini terlihat begitu dekat dengan Tiara. Tak jarang, Naja merasa cemburu melihat keakraban kedua gadis itu. Karena posisinya sebagai sahabat Milhan kini sudah tergantikan.
Namun, pagi ini, saat Naja baru sampai di sekolah dan berjalan menuju kelasnya, ada tatapan berbeda dari siswa-siswi yang dia lalui. Sesekali Naja menoleh—melihat kembali siswa-siswi yang masih menunjukkan tatapan tidak suka di belakang sana—seraya mengangkat alisnya karena tak mengerti dengan maksud tatapan mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com