Senja hanya mengangguk lemah. Nafasnya mulai teratur sekarang, Fajar membawa Senja ke sebuah tempat makan sederhana.
"Duduk dulu," kata Fajar.
"Kenapa lo gak bilang kalo lo takut hantu?" lanjutnya lagi.
"Gue takut lo marah Jar, gue gak sanggup kalo di bentak," balasnya.
"Ck! Kalo lo kayak gini sama aja bikin gue marah. Lain kali ngomong dulu, nyusahin aja lo," geramnya.
Senja hanya mengangguk pelan. "Makasih udah nolongin tadi," kata Senja.
"Hm. Kayak bocah lo kalo nangis," ledek Fajar.
"Biarin. Suka-suka gue dong,"
Tak lama kemudian, datanglah pelayan sambil membawa nampan yang berisi nasi goreng dan es jeruk. Senja melahap nasi goreng tersebut dengan semangat.
"Kalo makan pelan-pelan," kata Fajar sambil mengusap sudut bibir Senja yang ada secuil nasi.
Senja terpaku di tempat. Baru kali ini dia di perlakukan seperti ini sama cowok. "Udah jangan baper. Cepet makan, habis ini pulang,"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com