Flashback.
"Bro, lo gak ada niat buat nge-beresin loker lo." Ucap Nino.
Nino dan Deva berjalan beriringan menuju loker masing-masing seusai latihan basket.
"Loker lo udah kayak kapal pecah, udah gitu kebalik." Lanjutnya.
"Besok-besok aja. Gue lagi mager." Tolak Deva.
Kesal karena mendapat penolakan, Nino pun merampas kunci loker yang dipegang Deva. Dan buru-buru membukanya. FYI, Nino itu paling gak suka penolakan. Ibaratnya kalo dia ditolak, dukun bertindak. (itu cuman ibarat ya, kalo aslinya kan gak boleh. Itu syirik namanya).
"Mau lo apain loker gue? awas ya kalo lo titipin barang aneh-aneh." Ucap Deva memperingatkan.
Tapi Nino tak menggubrisnya. Ia tetap keukeuh ingin membuka loker tersebut. dan setelah terbuka, tepat seperti dugaan cowok itu. Loker itu udah mirip kapal pecah, trus kebalik. Kebalik-balik sampe isinya tumpah. Barang-barang Deva yang ada di dalam loker tersebut berserakan, bahkan ada yang sampai berjatuhan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com