PROLOG

Di tengah gemerlap kota Seoul yang sibuk, seorang pria muda dengan kamera di tangan berjalan menyusuri jalan-jalan yang ramai. Jaemin, seorang fotografer terkenal yang telah meraih kesuksesan dalam karirnya, sering kali menemukan inspirasi di antara keramaian kota yang tidak pernah tidur ini.

Namun, di balik senyumnya yang ramah dan pandangannya yang lincah, terdapat kekosongan yang sulit diisi. Selama ini, dalam pencariannya akan kehidupan yang bermakna, ia merasa ada sesuatu yang kurang. Mungkin itu adalah arti yang sejati dari kehidupan, mungkin itu adalah kehadiran seseorang yang bisa mengisi hatinya dengan cahaya dan kehangatan.

Di sisi lain kota, Yasmine Ezara, seorang influencer terkenal dengan jutaan pengikut di media sosial, mengejar passion-nya dalam dunia fashion dan kecantikan. Meskipun memiliki segalanya dari luar, Yasmine merasa ada kekosongan dalam hidupnya yang tidak bisa dijelaskan. Sebuah rasa haus akan kedamaian dan makna yang lebih dalam, yang belum pernah ia temukan dalam kesibukan dan gemerlapnya dunia selebriti.

Suatu hari, takdir mempertemukan kembali mereka. Di sebuah acara amal yang diadakan di kota, Jaemin dan Yasmine secara kebetulan bertemu kembali setelah sekian lama tidak berjumpa. Namun, pertemuan mereka tidak hanya membawa nostalgia akan masa lalu, tetapi juga membawa perubahan besar dalam hidup masing-masing.

Inilah kisah tentang bagaimana pertemuan kembali Jaemin dan Yasmine tidak hanya mengubah pandangan mereka tentang hidup, tetapi juga membawa mereka pada perjalanan spiritual dan cinta yang mendalam. Di tengah kemegahan kota yang modern, mereka menemukan jalan untuk menemukan arti sejati dari kehidupan, bersama-sama menghadapi tantangan dan kebahagiaan dalam perjalanan menuju keimanan dan cinta yang abadi.

Prolog ini mengawali perjalanan emosional dan spiritual Jaemin dan Yasmine, membawa pembaca masuk ke dalam dunia mereka yang penuh dengan pertanyaan, harapan, dan penemuan yang mendalam tentang diri mereka sendiri dan satu sama lain.