Seperti dugaan Haura, Arga memang mempertanyakan tentang kenapa seorang istri dari perusahaan terbesar dipusat kota bisa bekerja di perusahaan Event Store yang masih kalah jauh.
"Apa kamu lagi bertengkar dengan suami kamu? Kenapa tidak bekerja di perusahaan suami sendiri?" tanya Arga penasaran.
Haura menggelengkan kepalanya meski sebenarnya ia dan Abi bisa dikatakan sedang bertengkar, tapi masalah itu tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan Haura. Itu murni dari niatnya sendiri.
"Saya hanya ingin nuansa yang berbeda," balas Haura dengan santainya.
Arga menganggukkan kepalanya pertanda mengerti. Hampir beberapa menit waktu berlalu Arga lupa menawarkan Haura makanan di atas meja beserta kopi yang ada di kulkas mininya. Seharusnya, sejak awal bukan pas di akhir pembicaraan mereka.
Arga bangkit dari kursinya kemudian menuju kulkas mininya untuk mengambil dua kaleng kopi dan memberikannya kepada Haura, tidak lupa menawari makanannya jika mau.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com