"Orangtua kamu kerja di mana, Ran?" tanya Saras. Memulai obrolan setelah acara makan malam selesai.
"Mereka sibuk di cafe, Tan. Kami punya coffee shop dan kue di daerah Angkasa Pura."
"Oh, punya usaha sendiri," gumam Ratih manggut-manggut.
"Kalian sudah lama pacarannya?" tanya Ratna antusias.
"Belum, Tan. Masih satu tahunan," jawab Gathan.
"Itu udah lumayan lho, Than. Tante dulu baru beberapa bulan udah putus, sering banget kayak gitu!" seru Ratna mengingat masa mudanya dulu.
"Beneran, Ma." Tsana terlihat kaget. Sepertinya ia juga belum tahu kisah percintaan mamanya.
"Beneran, Tsan. Dulu Mamamu ini playgirl," komentar Arkan menanggapi pertanyaan putrinya.
"Ih, Mas kok umbar aib aku sih," omel Ratna tersenyum malu.
"Lho, emang bener gitu, 'kan."
"Ya tapi nggak usah di umbar di sini, apalagia ada Rana. Aku 'kan jadi malu."
"Halah, itu 'kan masa lalu. Yang penting kamu seterusnya sama aku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com