"Jasi begini, kami sudah diskusi. Uang ini kami kembalikan tapi …" raut wajah Nail yang tadinya senang kembali muram karena ada kata tapi.
"Tapi apa?" tanya Dipta malas. Dia melirik Hening yang duduk disampin neneknya tengah bermain ponsel. Entah berbalas pesan dengan siapa.
Mukanya Hening menunjukan beberapa ekspresi dan itu membuat Dipta mengerutkan alis tanpa sadar. Dia melirik Dikta yang duduk diam disebelah kakeknya, artinya bukan dengan sepupunya itu Hening berbalas pesan.
"Tapi semua uang ini harus disalurkan ditempat yang benar. Nenek sama Hening gak serius mau menghamburkannya, kami hanya ingin membuatmu kesal. Tapi, bukan berarti kamu bisa menikmatinya. Kamu gak kekurangan uang sampe harus balap liar."
"Namanya anak gak ada aturan, mana tau yang baik atau gak!" Sahut Chintya yang membuat semua orang menatap tajam kearahnya. Sementara Dipta diam aja.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com