webnovel

Biar Besarnya Seimbang

Hening menolak tubuh Dipta yang menindihnya kemudian berguling dan langsung berdiri, "GAK ADA OTAK!"

Muka Dipta udah merah padam cuma di tutupin dengan kesosongan yang sama sekali gak menunjukkan rasa bersalah. Ngeliat itu pengen rasanya Hening nolak Dipta dari atas balkon, minimal patah pinggang.

Dengan cool sambil menyugar rambut Dipta berkata, "lo nyalahin gue? Yang nyuruh pegang siapa? Gak salah gue lah." Ubun-ubun Hening udah berasap.

Dipta mengibaskan tangan, "gak usah lebay, lagian kenapa kalo gue pegang? Ada yang marah? Siapa?"

Hening menggeram kesal, tangan mengepal, siap melayangkan bogem mentah kemuka Dipta. Bila perlu sampe rahangnya geser.

Dipta berdehem, "gue suami lo, kalo ke pegangpun gak dosa. Malah dapat pahala."

"Pahala dari Hongkong! Kalo yang untung di kau semua pahala, coba kalo rugi?" Dipta menyugar rambutnya kembali. Jangan sampe kebaca sama Hening kegugupannya, tadi gak sengaja, sumpah gak bohong.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter