webnovel

Hati Terluka

"aku permisi ke toilet ya?" pamit Zara pada keluarga Khadafi.

"Oh iya, silahkan Za," jawab Puzi dan di angguki yang lain.

Zara tersenyum tipis, lalu ia melangkah keluar dari ruang rawat Puzi untuk menuju ke toilet. Sebenarnya bisa saja Zara menggunakan toilet di ruangan itu, tapi ia ingin berkeliling rumah sakit lebih dulu untuk menenangkan pikirannya yang masih saja tidak suka dengan kenyataan yang ada.

Di ruangan Puzi, semua perempuan di sana menghela nafas panjang. Mereka seolah menyuarakan kelegaan mereka setelah Zara keluar, karna saat ada Zara di sana perasaan bersalah dan canggung terus menghantui.

"Zara pasti kecewa sama kita ya? Dia terlihat lebih pendiam dari biasanya," kata Fatimah menyuarakan keresahannya.

"Tentu saja, siapa yang tidak kecewa saat tau orang yang di sukai sudah menikah dengan wanita lain. Tapi semua itu kan takdir, jadi mau tidak mau ya harus terima. Tidak baik juga jika dia terus menyukai suami orang," jawab Putri menegaskan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com