Sudah 2 jam lebih tetapi Sean masih belum bisa keluar dari ruang operasi. Padahal kecemasan orang-orang yang menunggu sudah menjelma begitu nyata. Mama Erika kini sudah tidak menangis lagi, dia duduk di samping Jessi dan Papa Radian.
Jessi sudah sangat pusing, dia benar-benar merasa lemas, kepalanya mulai menggelap, dia benar-benar lapar, karena dari pagi dia bahkan baru makan buah sedikit, dan tidak makan apapun lagi.
"Sayang kamu pucat seperti ini. Apa kamu sudah makan?" Tanya Mama Erika kepada Jessika. Jessi memang belum makan. Dia lemas karena belum makan buah apa pun, biasanya Jessiks suka makan buah apel dan selalu tersedia di tasnya, tapi sekarang buah apel itu malah tertinggal di lokasi shooting.
"Jessi tidak apa-apa kok Ma, baik-baik saja Mama, tidak usah khawatir!" Ucap wanita itu dengan senyumannya. Dia tidak boleh memperlihatkan bahwa dirinya lemah di depan banyak orang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com