"Apa sebaiknya saya pergi saja dari rumah ini ya, Mer?" Jeni meminta pendapat Mery dalam keadaan menangis.
"Jangan, Non! Nona harus berjuang menyadarkan Tuan Bos kalau Non itu sangat sempurna untuk dicintai. Saya yakin kalau Nona berusaha pasti akan ada hasilnya, Non," saran Mery dengan antusias. Bukan apa-apa, dia hanya kasihan pada Jeni yang memang baik tapi malah terus saja disakiti oleh Wili. Padahal Mery yakin kalau Wili itu sangat baik. Sepuluh tahun mengenal Wili membuat Mery percaya ada hal yang menyebabkan tuannya seperti itu.
"Berjuang apa, Mer? Saya takut hanya akan sia-sia," balas Jeni tampak lesu. Dia merasa ragu dengan saran Mery manakala mengingat sikap Wili yang seperti itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com