Sejak mendapatkan rekaman video dari Marissa, Fatma semakin tidak tenang. Dia sampai tidak bisa tidur selalu kepikiran dengan masalah itu. Tidak mau diam. Kakinya dibuat mengelilingi seluruh ruangan kamarnya, bagaikan setrikaan yang sedang meluruskan lantai supaya tetap sama rata.
"Kamu kenapa? Saya perhatikan, kamu seperti sedang gelisah. Apa ada sesuatu yang sedang terjadi?" tanya Bima, heran dengan sikap Fatma yang tidak mau diam.
"Tidak. Aku hanya sedang kepikiran tentang Kanaya. Aku sedang menunggu kabar baik dari kantor kepolisian atas Fatma. Tapi sepertinya, aku tidak kunjung mendapatkan kabar baik itu." Terang Fatma, mengalihkan pembicaraannya kepada Fatma.
"Pa! Kapan Kanaya bisa kumpul lagi sama kita? Aku sudah kangen sama dia." tambah Fatma, kini dia mulai melanjutkan aktingnya di depan Bima untuk menarik perhatian pria paruh baya itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com