Marissa menatap tajam Kanaya, giginya ikut bergerutu saling beradu satu sama lainnya. Mungkin jika tidak ada siapa-siapa di ruangan itu, dia ingin sekali menerkam wanita itu. Atau bisa saja tali yang mengikat Kanaya, Marissa lilitkan di lehernya kemudian menariknya dengan kuat hingga wanita itu tidak bernafas lagi. Tak habis pikir dengan sikap Kanaya yang sangat rela menghilangkan nyawa yang tidak berdosa.
Namun semua itu tidak bisa dia lakukan. Mengingat ada Rifki dan juga Kris bersama mereka. Menjadi satpam Marissa agar tidak berbuat yang tidak-tidak terhadap Kanaya.
"Sekarang kamu mau apa? Mau terus mencari alasan agar bisa lolos dari tanggung jawabmu? Dengar Kanaya! Dengan kamu tidak mengakui perbuatanmu, maka bersiaplah hukuman berat akan menantimu! Saya berjanji akan membuat kamu membusuk di penjara. Dengarkan itu baik-baik!" Sentak Marissa, tangannya kembali menjambak rambut Kanaya sehingga dia meraung kesakitan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com